Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita di Balik Siswa Bikin Video Aduan ke Jokowi, Orangtua Prihatin Karut-marut PPDB

Kompas.com - 26/07/2023, 15:24 WIB
Firda Janati,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Agus Hadi Prasetyo (50), orangtua dari Key (9), mengaku prihatin dengan karut-marut sistem penerimaan peserta didik baru (PPDB), khususnya di wilayah Bantargebang, Kota Bekasi.

Lewat sebuah video yang viral, Key menceritakan tentang teman-temannya yang tidak bisa melanjutkan sekolah karena tidak punya biaya. Sementara mereka dianggap tidak memenuhi syarat PPDB untuk bersekolah negeri.

Agus mengatakan, narasi yang dibaca Key dalam video tersebut dibuat olehnya. Agus menuangkan kegelisahannya sebagai orangtua terhadap sistem PPDB.

Baca juga: Siswa Bantargebang Bikin Video Aduan untuk Jokowi, Sebut Banyak Temannya Tak Bisa Lanjut Sekolah

"Ya prihatin saja melihat karut-marut penerimaan pendaftaran peserta didik baru, jadi beredarnya informasi-informasi dari tetangga, dari media juga yang kalau mau masukin anaknya (ke sekolah) itu sulit," ujar Agus Hadi Prasetyo saat ditemui di rumahnya kawasan Sumurbaru, Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi, Rabu (26/7/2023).

"Sebenarnya ini kegelisahan yang dirasakan oleh semua masyarakat di Indonesia gitu," sambung dia.

Berkait fenomena tersebut, Agus mengaku sering mendiskusikan bersama anaknya, Key. Key merupakan anak bungsu Agus.

"Fenomena itu karena saya sering discuss sama anak saya yang terakhir ini si Key tentang banyak hal," ucap dia.

Kata Agus, keikutsertaan Key dalam membacakan narasi itu sebagai bentuk kepeduliannya terhadap sesama, termasuk para orangtua.

Baca juga: Kadisdik Bantah Isi Video Viral Tentang Ribuan Siswa di Bantargebang Tak Bisa Lanjut Sekolah

"Tentang sosial bagaimana caranya kita menunjukkan kepedulian kita antarsesama, saya sering ngobrol begitu sama anak saya," ucap dia.

Oleh karenanya, narasi tersebut dibuat dan kemudian ditujukan untuk orang nomor satu di Indonesia, Presiden Joko Widodo.

"Jadi saya coba untuk bikin sebuah narasi yang ditujukan untuk presiden agar ayo kita sama-sama semua pihak membenahi apa yang kurang baik sama pendaftaran siswa baru ini," tutur Agus.

Sebelumnya diberitakan, sebuah video viral di media sosial. Seorang anak bernama Key menceritakan tentang teman-temannya yang tidak bisa bersekolah.

Key mengatakan, teman-teman seusianya tidak bisa melanjutkan sekolah karena tidak punya biaya.

Baca juga: Kisah Siswi di Duren Sawit, Menangis Tak Bisa Daftar PPDB Jalur Prestasi di SMA Pilihan, Akhirnya Lolos di Sekolah Lain

Dalam video itu, Key juga berharap kepada Presiden Joko Widodo supaya bisa datang ke Bantargebang melihat kondisi teman-temannya.

"Pak Presiden, kawanku terancam enggak bisa melanjuti sekolah karena untuk bisa tetap sekolah harus punya uang atau kenalan pejabat, apa Pak Presiden mau ke sini, Pak, ke Bantargebang nanti aku tunjuki ada ribuan mimpi pelajar di sini yang tertimbun sampah," ujar Key.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com