Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jalan RS Soekanto Duren Sawit Disebut Rawan Kecelakaan, Pernah Makan Korban Jiwa

Kompas.com - 28/07/2023, 09:45 WIB
Nabilla Ramadhian,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Warga Duren Sawit, Jakarta Timur, bernama Reza (19) mengatakan, lokasi kecelakaan tunggal dua remaja putri pernah memakan korban jiwa.

Adapun kecelakaan terjadi di Jalan RS Soekanto, Malaka Jaya, Duren Sawit, Kamis (27/7/2023), sekitar pukul 15.30 WIB.

"Agak rawan kecelakaan karena jalanannya agak berbelok, pernah ada (kecelakaan) yang lebih parah juga karena makan korban," kata dia di lokasi kejadian, Kamis.

Reza melanjutkan, kasus kecelakaan tunggal saat itu kurang diketahui warga. Sebab, peristiwa terjadi tengah malam, ketika Jalan RS Soekanto wilayah Malaka Jaya sedang sepi.

Baca juga: Diduga Meleng, Motor yang Dikendarai 2 Remaja Hantam Pohon di Duren Sawit

Untuk diketahui, Jalan RS Soekanto merupakan salah satu jalan alternatif menuju Jakarta Selatan, selain Jalan Laksamana Malahayati atau Jalan Raya Kalimalang.

Jalanan ini selalu ramai dilewati pengendara mobil dan motor setiap hari, terutama pukul 06.00-10.00 WIB dan 15.00-19.00 WIB pada Senin-Jumat.

"Kecelakaannya (sebelumnya) nabrak pohon yang sama juga, dia naik motor. Orangnya meninggal di tempat. Tengah malam ini, saya lupa kapan tapi sudah agak lama," Reza berujar.

Untuk diketahui, dua remaja mengalami kecelakaan tunggal pada Kamis sore diduga karena meleng.

Mereka menghantam sebuah pohon di atas trotoar saat melintas dari arah Pondok Kopi menuju Klender.

Baca juga: Bercak Darah 2 Remaja Putri Korban Kecelakaan Tunggal Membekas di Jalanan Duren Sawit

Reza tidak mengetahui pasti berapa kecepatan motor yang dikendarai remaja itu.

Namun, Reza melihat dua remaja putri itu menghantam sebuah pohon cukup keras sekitar pukul 15.30 WIB.

Akibatnya, motor matik bernomor polisi B 3913 UOL yang mereka kendarai terlempar sekitar lima meter dari lokasi kejadian.

"Mereka jatuhnya ke kiri. Motor keseret ke depan, mereka jatuh di dekat pohon yang ditabrak. Yang satu kelempar ke atas trotoar, yang satu jatuh di jalanan, di bawah trotoar persis," tutur Reza.

Akibatnya, salah satu remaja berdarah pada tangan kiri, jemari tangan kanan, serta pada sisi kanan dan kiri wajahnya. Hidungnya juga berdarah.

Dua remaja itu langsung dibawa ke rumah sakit terdekat untuk mendapat perawatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usai Bunuh Ayahnya, Putri Pedagang Perabot di Duren Sawit Gondol Motor dan Ponsel Korban

Usai Bunuh Ayahnya, Putri Pedagang Perabot di Duren Sawit Gondol Motor dan Ponsel Korban

Megapolitan
Polisi Kantongi Identitas 3 Jukir Liar yang Getok Tarif Parkir Bus Rp 300.000 di Masjid Istiqlal

Polisi Kantongi Identitas 3 Jukir Liar yang Getok Tarif Parkir Bus Rp 300.000 di Masjid Istiqlal

Megapolitan
Pedagang Perabot Dibunuh Anaknya, Pelaku Emosi karena Tidak Terima Dimarahi

Pedagang Perabot Dibunuh Anaknya, Pelaku Emosi karena Tidak Terima Dimarahi

Megapolitan
Pembunuh Pedagang Perabot Sempat Kembali ke Toko Usai Dengar Kabar Ayahnya Tewas

Pembunuh Pedagang Perabot Sempat Kembali ke Toko Usai Dengar Kabar Ayahnya Tewas

Megapolitan
KPU DKI Bakal Coklit Data Pemilih Penghuni Apartemen untuk Pilkada 2024

KPU DKI Bakal Coklit Data Pemilih Penghuni Apartemen untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Polisi Tangkap Terduga Pelaku Pembakaran 9 Rumah di Jalan Semeru Jakbar

Polisi Tangkap Terduga Pelaku Pembakaran 9 Rumah di Jalan Semeru Jakbar

Megapolitan
Pastikan Kesehatan Pantarlih Pilkada 2024, KPU DKI Kerja Sama dengan Dinas Kesehatan

Pastikan Kesehatan Pantarlih Pilkada 2024, KPU DKI Kerja Sama dengan Dinas Kesehatan

Megapolitan
Usai Dilantik, Pantarlih Bakal Cek Kecocokan Data Pemilih dengan Dokumen Kependudukan

Usai Dilantik, Pantarlih Bakal Cek Kecocokan Data Pemilih dengan Dokumen Kependudukan

Megapolitan
Pedagang Perabot di Duren Sawit Sempat Melawan Saat Putrinya Hendak Membunuh, tapi Gagal

Pedagang Perabot di Duren Sawit Sempat Melawan Saat Putrinya Hendak Membunuh, tapi Gagal

Megapolitan
Kesal karena Susah Temukan Alamat, Ojol Tendang Motor Seorang Wanita di Depok

Kesal karena Susah Temukan Alamat, Ojol Tendang Motor Seorang Wanita di Depok

Megapolitan
Pemeran Tuyul yang Dibakar Joki Tong Setan di Pasar Malam Jaktim Alami Luka Bakar 40 Persen

Pemeran Tuyul yang Dibakar Joki Tong Setan di Pasar Malam Jaktim Alami Luka Bakar 40 Persen

Megapolitan
Ayah Dibunuh Putri Kandung di Duren Sawit Jaktim, Jasadnya Ditemukan Karyawan Toko

Ayah Dibunuh Putri Kandung di Duren Sawit Jaktim, Jasadnya Ditemukan Karyawan Toko

Megapolitan
Kunjungan Warga ke Posyandu Berkurang, Wali Kota Depok Khawatir 'Stunting' Meningkat

Kunjungan Warga ke Posyandu Berkurang, Wali Kota Depok Khawatir "Stunting" Meningkat

Megapolitan
Pengelola Istiqlal Imbau Pengunjung yang Pakai Bus Kirim Surat Agar Tak Kena Tarif Parkir Liar

Pengelola Istiqlal Imbau Pengunjung yang Pakai Bus Kirim Surat Agar Tak Kena Tarif Parkir Liar

Megapolitan
Jalan di Depan KPU Jakut Ditutup Imbas Rekapitulasi Ulang Pileg, Warga Keluhkan Tak Ada Sosialisasi

Jalan di Depan KPU Jakut Ditutup Imbas Rekapitulasi Ulang Pileg, Warga Keluhkan Tak Ada Sosialisasi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com