Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejumlah Mal di Jakarta Mati Suri, Asosiasi: Harus Berinovasi, Kini Bukan Cuma Tempat Belanja

Kompas.com - 28/07/2023, 10:05 WIB
Wasti Samaria Simangunsong ,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPD Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) DKI Jakarta Mualim Wijoyo menilai, mal membutuhkan inovasi untuk bisa bertahan di tengah ketatnya persaingan saat ini.

"Kalau berbicara persaingan satu dengan yang lain kan dagangannya beda-beda, jadi sekarang itu adu konsep sih, kemudian adu gagasan. Kalau mal itu melakukan suatu perbaikan, melakukan inovasi, tentunya sangat menarik," kata dia kepada Kompas.com, Kamis (27/7/2023).

Mualim mengatakan, banyak mal yang telah mengubah konsep foodcourt dengan menyediakan gerai-gerai kekinian.

"Banyak sekali mal yang mengubah konsepnya, yang tadinya foodcourt biasa saja, sekarang diubah menjadi kekinian, banyak produk artisan yang sedang tren," kata dia.

Baca juga: Plaza Semanggi Kian Sepi, Pengunjung: Perlu Upgrade Sih biar Malam-malam Enggak Seram...

Sementara itu, dari sisi fesyen, pengelola mal harus mulai melek dengan keberadaan produk-produk lokal yang kian bersaing dari sisi harga dan kualitas dengan aneka merek impor.

Menyediakan produk lokal yang berkualitas bisa menjadi daya tarik agar pengunjung datang ke mal.

"Sekarang di mal juga barang-barang Indonesia juga bagus-bagus, dari UMKM yang sudah buka di beberapa mal, dengan packaging yang bagus, material dan desain yang bagus, harganya juga bersaing," ujar Mualim.

Selain itu, mal harus diubah menjadi tempat yang nyaman untuk berkumpul. Inovasi ini harus dilakukan seiring bergesernya fungsi mal menjadi tempat pertemuan untuk bersosialisasi.

"Saya tekankan bahwa mal saat ini bukan hanya sebagai tempat berbelanja, tapi juga sarana wisata, juga destinasi sosial," tutur Mualim.

Baca juga: Mal Plaza Semanggi yang Mati Suri, Pengunjung Hanya Datang untuk Makan dan Nonton Bioskop

Dia mencontohkan, keluarga dulu lebih sering berkumpul di rumah. Namun, kini banyak keluarga yang memilih mal sebagai lokasi pertemuan keluarga.

"Dulu generasi saya dan orangtua saya masih ada orang bertamu, ke saudara, teman, dan lainnya. Tapi sekarang orang lebih ke janjian, 'Janjian yuk di mal'. Nah itu berarti mal sudah menjadi tempat bersosialisasi bagi masyarakat sekitar," ujar Mualim.

Sementara itu, masyarakat dari daerah lain kerap menjadikan mal sebagai destinasi wisata agar mendapat pengalaman baru di perkotaan.

"Bagi teman-teman daerah, mal itu juga sebagai tujuan wisata, bisa wisata belanja, hangout, experience. Apalagi sekarang banyak di medsos restoran menarik. Jadi orang yang datang ke Jakarta ingin mendapat experience itu," tutur Mualim.

Baca juga: Menikmati Indahnya Langit Senja di Puncak Plaza Semanggi

Untuk itu, Mualim menyampaikan bahwa mal harus bisa memenuhi keinginan pasar untuk bersaing saat ini, termasuk brand yang ada di dalam mal itu sendiri.

Mualim berkata, sebuah brand bisa aja mengundang artis untuk tampil mengisi acara untuk meningkatkan penjualan. Hal ini juga bisa berdampak besar pada mal secara keseluruhan.

"Tenant kan juga bisa meng-endorse. Kayak pernah ada artis Korea, ramai banget di Central Park, kemudian waktu Sheila on 7 di Kokas begitu membeludak. Itu bisa jadi artis mau meng-endorse suatu produk, cuma produknya ada di salah satu mal," ujar dia.

Adapun sejumlah mal di Jakarta sepi pengunjung belakangan ini. Ratu Plaza, Mal Blok M, dan Plaza Semanggi ialah tiga di antara sekian mal yang mati suri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Jakarta 10 Mei 2024 dan Besok: Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 10 Mei 2024 dan Besok: Siang Cerah Berawan

Megapolitan
Sudah Ada 4 Tersangka, Proses Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Sudah Ada 4 Tersangka, Proses Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP | 4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP Terancam 15 Tahun Penjara

[POPULER JABODETABEK] Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP | 4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Polisi Periksa 43 Saksi Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Periksa 43 Saksi Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Bina Juru Parkir Liar agar Punya Pekerjaan Layak

Pemprov DKI Diminta Bina Juru Parkir Liar agar Punya Pekerjaan Layak

Megapolitan
Gerindra Berencana Usung Kader Sendiri di Pilgub DKI 2024

Gerindra Berencana Usung Kader Sendiri di Pilgub DKI 2024

Megapolitan
Munculnya Keraguan di Balik Wacana Pemprov DKI Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket Usai Ditertibkan

Munculnya Keraguan di Balik Wacana Pemprov DKI Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket Usai Ditertibkan

Megapolitan
Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra DKI Minta Maaf

Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra DKI Minta Maaf

Megapolitan
Polda Metro Minta Masyarakat Lapor jika Ada Juru Parkir Memalak

Polda Metro Minta Masyarakat Lapor jika Ada Juru Parkir Memalak

Megapolitan
Polisi Akan Bantu Dishub Tertibkan Juru Parkir Liar di Jakarta

Polisi Akan Bantu Dishub Tertibkan Juru Parkir Liar di Jakarta

Megapolitan
Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra Tetap Akan Usung Kader di Pilkada DKI 2024

Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra Tetap Akan Usung Kader di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Prabowo Belum Bahas Isu Penambahan Menteri di Kabinetnya

Prabowo Belum Bahas Isu Penambahan Menteri di Kabinetnya

Megapolitan
Berantas Jukir Liar, DPRD Usul Pemprov DKI-Minimarket Kerja Sama

Berantas Jukir Liar, DPRD Usul Pemprov DKI-Minimarket Kerja Sama

Megapolitan
Bulan Depan, Gerindra Akan Umumkan Nama yang Diusung untuk Pilgub DKI

Bulan Depan, Gerindra Akan Umumkan Nama yang Diusung untuk Pilgub DKI

Megapolitan
Tak Tutup Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, PDIP: Tergantung Penilaian DPP dan Rekam Jejak

Tak Tutup Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, PDIP: Tergantung Penilaian DPP dan Rekam Jejak

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com