Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban Loker yang Diselamatkan Ojol Ungkap Kejanggalan Ruko di Galaxy

Kompas.com - 28/07/2023, 17:42 WIB
Firda Janati,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Gira (22), seorang pemuda yang diduga menjadi korban lowongan kerja (loker) bodong di kawasan Kota Bekasi, membeberkan kejanggalan ruko yang didatanginya untuk melamar pekerjaan.

Gira bercerita, awalnya dia melamar pekerjaan melalui aplikasi pencari kerja online. Kemudian dia menerima pesan undangan dengan nama perseroan terbatas (PT) yang berbeda dari yang dilamarnya.

"Nama PT di aplikasi Jobstreet dengan di undangan berbeda. Pas pertama saya lamar itu kan namanya Mutiara Logistik, yang di undangan ini Jedeco Manufakturing Otomotif gitu," ujar Gira, Jumat (28/7/2023).

Baca juga: Aksi Heroik Ojol Selamatkan Penumpang dari Penipuan Kerja di Ruko Grand Galaxy Bekasi

Gira sempat tak yakin melamar di PT itu. Namun, di satu sisi ia melihat deskripsinya persis dengan PT yang dia lamar melalui aplikasi pencari kerja online.

"Saya cek lagi di Jobstreet, perasaan saya enggak pernah daftar di Jedeco ini. Tapi pas lihat dari undangannya kayak kriteria ini, itu, kok sama dengan Mutiara Logistik," kata dia.

Kemudian, Gira melihat gaji, kriteria usia dan lain sebagainya yang ditawarkan juga persis dengan PT yang dia lamar.

Singkat cerita, Gira datang ke lokasi yang tertera dalam undangan. Sampai di sana, ia merasa banyak kejanggalan.

Baca juga: Polisi Minta Pencari Kerja yang Tertipu Loker Palsu di Ruko Bekasi Segera Lapor

"Pas sudah sampai di sana banyak banget kejanggalan. Katanya bakal ada prosesi psikotes, interview dan penempatan wilayah kerja. Faktanya enggak ada psikotes sama sekali," ujarnya.

Gira menuturkan, durasi interview sangat singkat, tidak selayaknya wawancara kerja yang menanyakan beberapa hal.

Pihak ruko juga tiba-tiba meminta bayaran kepad Gira dengan dalih untuk pelatihan yang tidak dijelaskan secara detail.

"Cuma ditanya nama, alamat sekarang, habis itu dia jelasin tentang jobdesk dan salary, lanjut tiba-tiba dia ngejelasin kalau ada pembayaran nominal sekian juta untuk pelatihan," ucapnya.

Gira pun menolak. Namun, dia tetap dimintai uang, pada akhirnya ia mencoba untuk membayar uang muka atau down payment (DP).

Baca juga: Datangi Ruko di Grand Galaxy Bekasi, Polisi Tak Temukan Satu Pun Diduga Korban Penipuan Loker

"Aku tolak karna enggak singkron dengan di web, akhirnya kata dia enggak apa-apa DP dulu. Aku coba dulu saja kan nominal Rp 350.000, eh terus disuruh menghadap ke bos lantai tiga," ucapnya.

Orang yang disebut Gira sebagai bos itu memberikan penjelasan dan mewajibkan pelamar menandatangani surat di atas materai.

"Aku teliti dan baca surat itu, sampai aku bilang aku belum bisa tanda tangan, aku alibinya uangnya baru ada besok atau lusa," kata Gira.

Gira melanjutkan, orang tersebut tetap memaksanya untuk membayar saat itu juga dengan cara apapun, termasuk meminjam.

Baca juga: Loker Bodong di Ruko Jadi Rahasia Umum, Polisi Ingin Temui Pimpinan Perusahaan Bersangkutan

"Mereka tetap maksa aku untuk bayar saat itu juga, disuruh menelepon pihak keluarga dan disediakan ruang tunggu," ujarnya.

Sadar kalau surat tersebut bukan kontrak kerja, saat ada kesempatan Gira memesan ojek online (ojol) dan berpura-pura izin ke toilet.

Ia berhasil keluar ruko tersebut berkat bantuan ojol yang langsung tancap gas saat menjemputnya di depan ruko.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Adik Kelas Korban Kecelakaan Bus di Subang Datangi SMK Lingga Kencana: Mereka Teman Main Kami Juga

Adik Kelas Korban Kecelakaan Bus di Subang Datangi SMK Lingga Kencana: Mereka Teman Main Kami Juga

Megapolitan
Orangtua Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang Mendatangi SMK Lingga Kencana

Orangtua Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang Mendatangi SMK Lingga Kencana

Megapolitan
Datangi Sekolah, Keluarga Korban Kecelakaan Maut di Ciater: Saya Masih Lemas...

Datangi Sekolah, Keluarga Korban Kecelakaan Maut di Ciater: Saya Masih Lemas...

Megapolitan
Soal Peluang Usung Anies di Pilkada, PDI-P: Calon dari PKS Sebenarnya Lebih Menjual

Soal Peluang Usung Anies di Pilkada, PDI-P: Calon dari PKS Sebenarnya Lebih Menjual

Megapolitan
Polisi Depok Jemput Warganya yang Jadi Korban Kecelakaan Bus di Ciater

Polisi Depok Jemput Warganya yang Jadi Korban Kecelakaan Bus di Ciater

Megapolitan
Warga Sebut Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Dalam Sarung Terdengar Pukul 05.00 WIB

Warga Sebut Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Dalam Sarung Terdengar Pukul 05.00 WIB

Megapolitan
Pria Dalam Sarung di Pamulang Diduga Belum Lama Tewas Saat Ditemukan

Pria Dalam Sarung di Pamulang Diduga Belum Lama Tewas Saat Ditemukan

Megapolitan
Penampakan Lokasi Penemuan Mayat Pria dalam Sarung di Pamulang Tangsel

Penampakan Lokasi Penemuan Mayat Pria dalam Sarung di Pamulang Tangsel

Megapolitan
Warga Sebut Ada Benda Serupa Jimat pada Mayat Dalam Sarung di Pamulang

Warga Sebut Ada Benda Serupa Jimat pada Mayat Dalam Sarung di Pamulang

Megapolitan
Soal Duet Anies-Ahok di Pilkada DKI, PDI-P: Karakter Keduanya Kuat, Siapa yang Mau Jadi Wakil Gubernur?

Soal Duet Anies-Ahok di Pilkada DKI, PDI-P: Karakter Keduanya Kuat, Siapa yang Mau Jadi Wakil Gubernur?

Megapolitan
Warga Dengar Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Pria Dalam Sarung di Pamulang

Warga Dengar Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Pria Dalam Sarung di Pamulang

Megapolitan
Bungkamnya Epy Kusnandar Setelah Ditangkap Polisi karena Narkoba

Bungkamnya Epy Kusnandar Setelah Ditangkap Polisi karena Narkoba

Megapolitan
Polisi Cari Tahu Alasan Epy Kusnandar Konsumsi Narkoba

Polisi Cari Tahu Alasan Epy Kusnandar Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Epy Kusnandar Terlihat Linglung Usai Tes Kesehatan, Polisi: Sudah dalam Kondisi Sehat

Epy Kusnandar Terlihat Linglung Usai Tes Kesehatan, Polisi: Sudah dalam Kondisi Sehat

Megapolitan
Usai Tes Kesehatan, Epy Kusnandar Bungkam Saat Dicecar Pertanyaan Awak Media

Usai Tes Kesehatan, Epy Kusnandar Bungkam Saat Dicecar Pertanyaan Awak Media

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com