Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TPST Dinilai Bukan Solusi Tepat Atasi Masalah Sampah di Depok, Malah Timbulkan Pencemaran

Kompas.com - 01/08/2023, 15:17 WIB
Muhammad Naufal,
Nursita Sari

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Komunitas Nol Sampah menilai, rencana pembangunan tempat pengolahan sampah terpadu (TPST) di Kota Depok lebih banyak dampak negatifnya.

Sebab, TPST di Kota Depok mengolah sampah menjadi refused-derived fuel (RDF), bahan bakar pabrik semen setara batu bara muda.

"Kalau (TPST di Depok mengolah sampah) untuk jadi RDF, negatif," ungkap pendiri Komunitas Nol Sampah Hermawan Some melalui sambungan telepon, Selasa (1/8/2023).

Baca juga: RDF Olahan TPST Depok Akan Dijual ke 2 Perusahaan Swasta

Menurut dia, karena menghasilkan RDF, TPST di Depok justru menimbulkan pencemaran bagi lingkungan di sekitar pabrik tersebut.

Pencemaran ini bisa membuat masyarakat yang bermukim di sekitar TPST melayangkan protes.

Karena itu, ia menegaskan, rencana pembangunan TPST di Kota Depok bukanlah langkah tepat untuk mengatasi persoalan sampah di Kota Belimbing.

"Karena (menghasilkan) RDF, nanti ada pencemaran di lokasi pabrik (TPST), jadi masalah. Kan bisa jadi ada masyarakat sekitar protes," tutur Hermawan.

"Jadi, (pembangunan TPST) bukan solusi yang sangat tepat untuk menyelesaikan masalah sampah secara total di Depok," lanjut dia.

Baca juga: Pastikan TPST Cipayung Ramah Lingkungan, Pemkot Depok: Kalau Enggak, Masa Dibiayai APBN?

Ia menguraikan, pencemaran yang dihasilkan TPST itu berupa abu hasil pembakaran sampah menjadi RDF. Abu tersebut lantas diyakini bisa mencemari udara sekaligus air tanah.

Hermawan mencontohkan, TPST di Depok mengolah 100 ton sampah menjadi RDF. Abu yang dihasilkan 100 ton sampah itu berjumlah 10 persennya atau sekitar 10 ton.

"Nanti abu hasil pembakarannya mau dikemanakan? Pasti 10 persen hasilnya abu. Misal, bakarnya 100 ton (sampah), berarti akan ada 10 ton abu," ucap dia.

Untuk diketahui, TPST di Depok akan dibangun Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). TPST ini bakal dibangun di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipayung, Depok.

Baca juga: Masalah Sampah di Depok Tak Kunjung Beres, TPA Cipayung Sudah Tidak Layak, TPST Jadi Solusi

Proses awal pembangunan dimulai dari pembuatan detail engineering design (DED). Setelah itu, dilanjutkan lelang jasa konstruksi pembangunan TPST.

Proses lelang jasa konstruksi akan rampung pada akhir 2023. Dengan demikian, pembangunan konstruksi TPST akan berlangsung pada 2024.

Pembangunan konstruksi TPST akan berlangsung selama setahun. Berdasarkan lini waktu tersebut, TPST di TPA Cipayung bakal beroperasi pada 2025.

TPST itu nantinya mengolah 300 ton sampah per hari. RDF yang dihasilkan sekitar 53 persen dari 300 ton sampah yang diolah atau setara dengan 159 ton.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com