Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bocah di Tangsel Kena ISPA, Dinas LH Pasang Spanduk Larangan Bakar Sampah

Kompas.com - 04/08/2023, 19:34 WIB
M Chaerul Halim,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Dinas Lingkungan Hidup (LH) Tangerang Selatan memasang spanduk larangan membakar sampah sembarangan di lapak barang bekas, tepatnya di belakang RSU Tangsel, Pamulang pada Jumat (4/8/2023).

Kepala Bidang Persampahan Dinas LH Kota Tangsel Rastra Yudhatama mengatakan, pemasangan spanduk itu sebagai salah satu upaya menangani permasalahan pembakaran sampah.

Terlebih, kegiatan bakar sampah oleh oknum pelapak itu membuat seorang anak yang tinggal di sekitarnya terpapar infeksi saluran pernafasan akut (ISPA).

Baca juga: Ulah Pengepul Barang Bekas di Tangsel Bakar Sampah Tiap Hari, Sebabkan Anak Derita ISPA

"(Untuk menangani soal pembakaran sampah) kami hari ini (sudah) masang spanduk," kata Kepala Bidang Persampahan Dinas LH Kota Tangsel Rastra Yudhatama kepada Kompas.com, Jumat (4/8/2023).

Selain itu, Dinas LH juga memasang spanduk larangan itu di Jalan Bratasena dan Jalan Elang, Pamulang.

Yuda mengatakan, kemungkinan lokasi pemasangan spanduk akan bertambah apabila ditemukan lagi kasus bakar sampah sembarangan.

"Baru ada tiga (spanduk larangan) saja yang dipasang. Tapi, untuk pemasangan spanduk lainnya, kami masih menunggu laporan-laporan warga. Kalau masih ada pembakaran sampah baru kami pasang," kata dia.

Sebelumnya diberitakan, seorang anak bernama Raya (8) menderita penyakit ISPA.

Baca juga: Diduga Terpapar Asap Pembakaran Sampah, Bocah di Pamulang Kena ISPA hingga Dibawa ke RS

Orangtua menduga kuat penyakit itu disebabkan terpapar asap pembakaran sampah yang sering sekali muncul di area permukimannya.

Pembakaran sampah sembarangan itu berada tepat di belakang RSU Tangsel. Lokasinya hanya berjarak 900 meter dari rumah Raya di Perumahan Permai 1, Pamulang, Tangsel.

Ibunda Raya, Bunga menceritakan, awalnya Raya batuk-batuk pada Jumat (28/7/2023).

Namun, kondisinya memburuk setelah Raya bangun tidur lantaran ia mengalami pilek dan kesulitan bernapas.

"Hari Jumat lalu. Raya pulang sekolah masih sehat dan aktif walau memang sudah ada batuk. Tapi, setelah dia bangun dari tidur siang sekitar jam 15.00 WIB, dia jadi sedikit pilek, agak sulit bernapas," kata Bunga saat dihubungi, Rabu (2/8/20223).

Baca juga: Akibat Debu Batu Bara di Rusunawa Marunda, 66 Orang Kena ISPA hingga Gatal-gatal

Sang ibu hanya memberikan obat dan balsam untuk mengobati penyakit Raya karena dianggap batuk biasa.

Namun, kondisi kesehatan anaknya itu semakin menurun pada Sabtu (29/7/2023).

"Sabtu siang napasnya mulai makin sulit sampai pada jam 12 malam. Napasnya makin susah dan terengah-engah. Pas kami cek, ada cekukan di dada dan napas makin cepat," tutur Bunga.

Raya langsung dibawa ke instalasi gawat darurat (IGD) Rumah Sakit Eka Hospital.

Di sana, Raya diuap, pengecekan darah, rontgen toraks, sebelum akhirnya dokter mendiagnosis penyakit ISPA.

 

"Ternyata benar ada infeksi di saluran napasnya Raya. Dan karena Raya bukan pengidap asma, infeksinya cukup berat sehingga Raya dinyatakan ISPA," ucap Bunga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Megapolitan
Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Megapolitan
Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com