Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Dua Kelompok Ormas Nyaris Bentrok di Pasar Tumpah Cikarang

Kompas.com - 05/08/2023, 12:48 WIB
Firda Janati,
Icha Rastika

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Beredar video di media sosial yang memperlihatkan dua kelompok organisasi masyarakat nyaris bentrok di Pasar Tumpah Cikarang, Kabupaten Bekasi pada Kamis (3/8/2023) tengah malam.

Dalam video itu, terlihat massa dari dua kelompok membawa senjata tajam dan bambu dekat pos pengamanan simpang pasar.

Kapolres Metro Bekasi Kombes Twedi Aditya Bennyahdi mengatakan, pihaknya langsung menerjunkan unsur kepolisian dari Polres Metro Bekasi dibantu dari Kodim 0509.

"Kami melakukan pengamanan di pasar SGC (sentra grosir Cikarang) karena ada informasi dari masyarakat hampir terjadi keributan dari dua kelompok," ujar Twedi saat dikonfirmasi, Jumat (4/8/2023).

Baca juga: Puluhan Anggota Ormas Datangi Mapolsek Ciputat Timur, Tagih Polisi Usut Kasus Pembacokan Rekannya

Twedi menyampaikan, pemicu perselisihan dua kelompok itu kesalahpahaman antar-pengelola pasar soal jam operasional pedagang.

Jam operasional para pedagang kaki lima yang mengais rezeki di simpang pasar tersebut mulai dari tengah malam hingga pagi hari.

"Pemicunya ada kesalahpahaman antara pengelola pasar tumpah, memang di simpang perempatan SGC ini ada pasar tumpah yang beroprasional dari tengah malam sampai pagi hari," ujar dia.

Twedi mengatakan, kedua kelompok yang bersitegang itu sudah bisa dikondisikan dan diajak bicara dengan kepala dingin.

"Alhamdulillah tidak sampai terjadi keributan, kedua kelompok bisa kami ajak bicara dan kami imbau untuk kembali ke rumahnya masing-masing agar sama-sama bisa menjaga kamtibnas di Kabupaten Bekasi," tutur dia.

Baca juga: Polisi Selidiki Identitas Sekelompok Pria yang Bacok Anggota Ormas di Ciputat

Untuk mengantisipasi terjadinya bentrok susulan, polisi sudah berkordinasi dengan Pemerintah Daerah agar menggandeng paguyuban dari pedagang pasar dan para pengelola pasar.

"Nanti ada patroli tetap bersama masyarakat, kita bersama sama menjaga kondusifitas di sekitar pasar," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Megapolitan
Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Megapolitan
Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Megapolitan
Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Megapolitan
Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Megapolitan
Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com