JAKARTA, KOMPAS.com - Berita tentang kepala Alfamart yang rampok tokonya sendiri di Bekasi banyak dibaca pada Minggu (6/8/2023).
Dibantu sang istri berinisial A dan tiga rekannya, N, S, dan I, sang kepala toko yang berinisial C menyusun skenario seolah-olah dirampok saat sedang bekerja.
Kemudian, berita soal pengakuan pembunuh mahasiswa Universitas Indonesia (UI) yang rugi Rp 80 juta karena investasi kripto juga banyak dibaca.
Baca juga: Menengok Perumahan Elite yang Berubah jadi Shooting Konten Horor di Cakung
Kepada polisi, AAB mengaku ingin menguasai barang berharga adik tingkatnya untuk menutup kerugian dan pinjaman online (pinjol). Berikut paparannya:
Perampokan Alfamart di Jalan Kampung Rawa Roko, RT 003 RW 005, Kecamatan Rawalumbu, Kota Bekasi, Rabu (2/8/2023), rupanya diotaki oleh kepala toko itu sendiri.
Dibantu sang istri berinisial A dan tiga rekannya, N, S, dan I, sang kepala toko yang berinisial C menyusun skenario seolah-olah dirampok saat sedang bekerja.
Mereka yang bertugas merampok berpura-pura menyekap C dan rekannya serta memaksanya menyerahkan uang di dalam brankas. Baca selengkapnya di sini.
Baca juga: Istri Terlilit Utang, Kepala Toko Alfamart di Bekasi Nekat Rampok Tokonya Sendiri
Pembunuh mahasiwa Universitas Indonesia (UI) berinisial MNZ (19), Altafasalya Ardnika Basya (23), pernah menceritakan keluh kesahnya soal kerugian Rp 80 juta karena investasi kripto kepada teman satu kontrakannya.
"Dia memang pernah menceritakan soal kerugian kripto yang nominalnya hampir Rp 80 juta itu berdasarkan penuturan polisi," ujar salah satu teman kontrakan tersangka, Adha Amin Akbar (22) di bilangan Kukusan, Depok, Jawa Barat, Minggu (6/8/2023).
Saat itu, Altaf menceritakan kerugiannya itu karena salah menebak harga. Baca selengkapnya di sini.
Baca juga: Usai Bunuh Adik Tingkatnya, Mahasiswa UI Buang Sweater Putih Penuh Darah
Wakil Kasatreskrim Polres Metro Depok AKP Nirwan Pohan menjelaskan, usai menusuk korban hingga tewas, pelaku AAB langsung mengambil barang berharga milik korban, termasuk laptop, ponsel dan dompet.
"Di tempat kejadian perkara (TKP) pembunuhan, ada barang-barang (milik MNZ), yang diambil pelaku berupa laptop MacBook, dompet, hp iPhone," papar Nirwan.
Kepada polisi, AAB mengaku ingin menguasai barang berharga adik tingkatnya itu karena mengalami kerugian investasi kripto sebesar Rp 80 juta sehingga harus meminjam uang ke pinjol dan teman-temannya untuk menutup kerugian. Baca selengkapnya di sini.
Baca juga: Pelaku Pembunuhan Mahasiswa UI Disebut Sering Seliweran di Sekitar Kos Korban
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.