Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Mahasiswa UI Bunuh Adik Kelasnya, Rampas Harta Korban karena Terlilit Pinjol

Kompas.com - 06/08/2023, 08:05 WIB
Wasti Samaria Simangunsong ,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang mahasiswa Universitas Indonesia (UI) berinisial AAB (23) tega membunuh adik tingkatnya, MNZ (19), Rabu (2/8/2023) petang.

Jenazah MNZ baru ditemukan dua hari usai pembunuhan, yakni Jumat (4/8/2023) dalam keadaan terbungkus plastik dan tersimpan di bawah kolong tempat tidur.

"Dalam kamar itu juga berantakan, tapi terlihat (seperti) sempat dibersihkan," ungkap Wakil Kasatreskrim Polres Metro Depok AKP Nirwan Pohan di Mapolrestro Depok, Jumat.

Sedangkan pelaku, AAB berhasil diringkus polisi pada hari yang sama dengan penemuan mayat korban.

"Kurang dari tiga jam, alhamdulillah pelaku (AAB) berhasil kami bekuk," tutur Nirwan.

Baca juga: Mahasiswa UI yang Dibunuh Senior Anggap Pelaku sebagai Kakak Asuhnya

Penangkapan AAB bermula saat pihak kepolisian menerima laporan dari warga soal penemuan jenazah MNZ, Jumat (4/8/2023) sekitar pukul 10.00 WIB.

Saat itu kerabat korban mengunjungi indekos MNZ di Kukusan, Beji, Depok, Jawa Barat.

Meski berkali-kali mengetuk pintu, MNZ tak kunjung merespons.

Akhirnya, kerabat korban meminta penjaga indekos agar membuka kamar MNZ.

"Digedor sama keluarganya (korban) enggak bisa, soalnya pintu (kamar MNZ) dikunci. Jadi minta ke penjaga kosan (untuk membuka kamar MNZ)," kata Nirwan.

Setelah berhasil masuk, sekilas tidak ada MNZ di dalam kamar. Tetapi, bungkusan plastik di bawah kolong tempat tidur menarik perhatian mereka. 

Baca juga: Mahasiswa UI Bunuh Junior Diduga karena Iri dan Terlilit Pinjol, Akankah Kampus Jatuhkan Sanksi DO?

Setelah dilihat, rupanya plastik itu berisi jasad MNZ. Peristiwa itu kemudian dilaporkan ke polisi. 

 

Rampas harta korban dan terlilit pinjol

Setelah meringkus pelaku, polisi melakukan pemeriksaan mendalam. Didapatlah kronologi dan motif pembunuhan itu.

Nirwan menjelaskan, usai menusuk korban hingga tewas, pelaku AAB langsung mengambil barang berharga milik korban. Termasuk laptop, ponsel dan dompet.

"Di tempat kejadian perkara (TKP) pembunuhan, ada barang-barang (milik MNZ), yang diambil pelaku berupa laptop MacBook, dompet, hp iPhone," papar Nirwan.

Kepada polisi, AAB mengaku ingin menguasai barang berharga adik tingkatnya itu karena mengalami kerugian investasi kripto sebesar Rp 80 juta sehingga harus meminjam uang ke pinjaman online (pinjol) dan teman-temannya untuk menutup kerugian.

Baca juga: Usai Bunuh Juniornya, Mahasiswa UI Ingin Kubur Korban, tapi Bingung Caranya

Di samping itu, pelaku juga diketahui merasa iri dengan kondisi korban yang dinilai lebih kaya darinya.

"Pelaku (AAB) iri dengan kesuksesan korban (MNZ) dan terlilit bayar kosan serta pinjol," ucap Nirwan.

 

Korban anggap pelaku sebagai kakak asuh

Keluarga korban tak mengira, MNZ tewas dibunuh kakak tingkatnya sendiri. Adapun AAB dan MNZ sama-sama berkuliah di Sastra Rusia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Indonesia.

Menurut keterangan keluarga korban, MNZ telah menganggap AAB sebagai kakak asuh yang membantunya selama menempuh pendidikan di program studi sastra rusia di Fakultas Ilmu Budaya UI.

Hal itu disampaikan paman MNZ, Faiz Rafsanjani sebagaimana yang pernah diutarakan oleh keponakannya sendiri.

"Pelaku sudah dianggap abang asuhnya sendiri karena korban kan di universitas ini kan sendiri. Ponakan kami ini kan dari kampung," Faiz kepada wartawan di Mapolres Depok, Sabtu (5/8/2023).

Faiz berkata, MNZ pernah menceritakan sosok kakak tingkatnya itu kepada keluarga. 

Pelaku yang juga mahasiswa semester 6 Sastra Rusia tersebut telah dikenal sebagai seseorang yang sangat peduli terhadap korban, sejak MNZ pertama kali menginjakkan kakinya di UI pada 2022 lalu.

Baca juga: Mahasiswa UI yang Bunuh Junior Minta Maaf ke Keluarga Korban

Namun, pihak keluarga justru tak menyangka, MNZ tewas di tangan kakak asuhnya.

"Ponakan saya ini cerita abang asuhnya ini sangat care, sangat membantu, mulai dari masuk kuliah. Ternyata, kami tidak tahu wallahualam saja tiba-tiba kejadian seperti ini, kan tidak ada yang tahu," ucap Faiz.

Faiz pun berharap AAB dapat mendapat hukuman maksimal atas perbuatannya menghabisi nyawa MNZ.

"Pihak keluarga ingin dimaksimalkan dengan Pasal 340 terkait hukuman mati begitu kira-kira. Ke depannya, kami dari pihak keluarga akan memonitoring jalannya persidangan sampai akhirnya putusan," tegas Faiz.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Alasan Warga Tak Amuk Jambret Ponsel di Jaksel, Ternyata “Akamsi”

Alasan Warga Tak Amuk Jambret Ponsel di Jaksel, Ternyata “Akamsi”

Megapolitan
Korban Jambret di Jaksel Cabut Laporan, Pelaku Dikembalikan ke Keluarga untuk Dibina

Korban Jambret di Jaksel Cabut Laporan, Pelaku Dikembalikan ke Keluarga untuk Dibina

Megapolitan
Penjambret di Jaksel Ditangkap Warga Saat Terjebak Macet

Penjambret di Jaksel Ditangkap Warga Saat Terjebak Macet

Megapolitan
Pencuri Motor di Bekasi Lepas Tembakan 3 Kali ke Udara, Polisi Pastikan Tidak Ada Korban

Pencuri Motor di Bekasi Lepas Tembakan 3 Kali ke Udara, Polisi Pastikan Tidak Ada Korban

Megapolitan
Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, Polisi Imbau Penonton Waspadai Copet dan Tiket Palsu

Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, Polisi Imbau Penonton Waspadai Copet dan Tiket Palsu

Megapolitan
Pencuri Motor di Bekasi Bawa Pistol, Lepaskan Tembakan 3 Kali

Pencuri Motor di Bekasi Bawa Pistol, Lepaskan Tembakan 3 Kali

Megapolitan
Teror Begal Bermodus 'Debt Collector', Nyawa Pria di Kali Sodong Melayang dan Motornya Hilang

Teror Begal Bermodus "Debt Collector", Nyawa Pria di Kali Sodong Melayang dan Motornya Hilang

Megapolitan
Jakpro Buka Kelas Seni dan Budaya Lewat Acara “Tim Art Fest” Mulai 30 Mei

Jakpro Buka Kelas Seni dan Budaya Lewat Acara “Tim Art Fest” Mulai 30 Mei

Megapolitan
Amankan 2 Konser K-Pop di GBK, Polisi Terjunkan 865 Personel

Amankan 2 Konser K-Pop di GBK, Polisi Terjunkan 865 Personel

Megapolitan
Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, MRT Jakarta Beroperasi hingga Pukul 01.00 WIB

Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, MRT Jakarta Beroperasi hingga Pukul 01.00 WIB

Megapolitan
Pastikan Masih Usut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel, Polisi: Ada Unsur Pidana

Pastikan Masih Usut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel, Polisi: Ada Unsur Pidana

Megapolitan
Polisi Sebut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Mandek 2 Tahun karena Kondisi Korban Belum Stabil

Polisi Sebut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Mandek 2 Tahun karena Kondisi Korban Belum Stabil

Megapolitan
Kasus di Polisi Mandek, Keluarga Korban Pemerkosaan di Tangsel Dituduh Damai dengan Pelaku

Kasus di Polisi Mandek, Keluarga Korban Pemerkosaan di Tangsel Dituduh Damai dengan Pelaku

Megapolitan
Minta Pemerkosa Anaknya Cepat Ditangkap, Ibu Korban: Pengin Cepat Selesai...

Minta Pemerkosa Anaknya Cepat Ditangkap, Ibu Korban: Pengin Cepat Selesai...

Megapolitan
Remaja Diperkosa Staf Kelurahan, Pelaku Belum Ditangkap 2 Tahun Usai Kejadian

Remaja Diperkosa Staf Kelurahan, Pelaku Belum Ditangkap 2 Tahun Usai Kejadian

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com