Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kampung Boncos Kembali Digerebek, 5 Pemakai Ditangkap, Sabu dan Senpi Rakitan Disita

Kompas.com - 09/08/2023, 09:21 WIB
Zintan Prihatini,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi kembali menggerebek Kampung Boncos di Kota Bambu Selatan, Palmerah, Jakarta Barat pada Selasa (8/8/2023).

Pantauan Kompas.com di lokasi, kampung narkoba ini digerebek sekitar pukul 14.00 WIB. Petugas kepolisian bergegas mendatangi beberapa kamar indekos.

Detasemen K-9 atau anjing pelacak Polda Metro Jaya dilibatkan dalam penggerebekan ini.

Baca juga: Sering Digerebek, Peredaran Narkoba di Kampung Boncos Disebut Mulai Berkurang

Polisi menggerebek lapak-lapak yang dijadikan pemakai untuk mengonsumsi sabu. Setelahnya, mereka membakar bedeng tersebut.

Dalam penggerebekan itu, polisi menangkap lima terduga pelaku yang mengonsumsi narkoba.

"Kami bisa mengamankan lima orang, salah satunya ada yang terbukti masih ada paketan, paketan narkoba yang tadi dibuang," ujar Kapolsek Palmerah Kompol Dodi Abdulrohim di Kampung Boncos.

Ia mengatakan, sejumlah terduga pelaku ditangkap ketika mengonsumsi narkoba. Para terduga pelaku itu bakal menjalani tes urine. Bila hasilnya positif, maka mereka akan direhabilitasi.

Ditemukan sabu dan senjata api rakitan

Polisi juga mengamankan sejumlah barang bukti, yakni sabu seberat kurang dari 1 gram, 10 butir tramadol, alat isap sabu atau bong, korek, timbangan, senjata tajam, hingga senjata api rakitan.

"Senpinya ini akan kami dalami terus, senpi rakitan ini buat apa. Apakah untuk perlawanan kalau ada razia dan sebagainya atau apa," kata Dodi.

Baca juga: Polisi Gerebek Kampung Boncos, Susuri Setiap Gang Sempit

Sempat terjadi perlawanan ketika petugas menggerebek para terduga pelaku. Kendati demikian, polisi berhasil menangkap mereka.

"Memang perlawanan di awal itu kami sudah curiga pada saat kami amankan dia teriak-teriak. Tetapi alhamdulillah dengan kesigapan anggota berhasil mengamankan," imbuh Dodi.

Kendala penggerebekan

Dodi menyampaikan kendala menggerebek Kampung Boncos karena banyaknya jalan tikus. Selain itu, jumlah personel yang dikerahkan untuk 'mengacak-acak' wilayah tersebut dinilai kurang.

"Seperti biasa jajaran polsek masih kurang anggota, kami melibatkan 30 (personel) enggak meng-cover ke sana sini," terang Dodi.

Dengan demikian, pihaknya pun melibatkan K-9 Polda Metro Jaya. Anjing pelacak itu membantu petugas kepolisian mencari keberadaan barang bukti narkoba, terutama di kamar kos di kampung tersebut.

"Polres (Metro Jakarta Barat) juga sering (menggerebek). Cuma kalau dari Polres kalau dilihat jarang melibatkan media, enggak rilis," ucap Dodi.

Baca juga: Beberkan Kendala Gerebek Kampung Boncos, Polisi: Banyak Jalan Tikus, Personel Kurang

Peredaran sabu di Kampung Boncos berkurang

Peredaran narkoba di Kampung Boncos disebut sudah mulai berkurang. Menurut Dodi, hal itu imbas seringnya kampung narkoba tersebut digerebek.

"Kelihatannya begitu (karena sering digerebek), makanya ketika kami ke sini juga sudah berkurang di dalamnya. Tadi yang kami bakar cuma dua lapak saja, biasanya ada lima sampai tujuh," ungkap Dodi.

Dodi mengatakan, kini peredaran narkoba justru bergeser ke wilayah Tomang Asli, Jatipulo, Palmerah. Oleh sebab itu, polisi kini menyelidiki hal tersebut.

"Kelihatannya (berkurang), mudah-mudahan ya. Tetapi bergeser ke wilayah yang lain, salah satunya di Pasar Tomang Asli," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Megapolitan
Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Masih Ada 7 Anak Pasien DBD yang Dirawat di RSUD Tamansari

Masih Ada 7 Anak Pasien DBD yang Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Viral Video Sekelompok Orang yang Diduga Gangster Serang Warga Bogor

Viral Video Sekelompok Orang yang Diduga Gangster Serang Warga Bogor

Megapolitan
PKS dan Golkar Berkoalisi, Dukung Imam Budi-Ririn Farabi Jadi Pasangan di Pilkada Depok

PKS dan Golkar Berkoalisi, Dukung Imam Budi-Ririn Farabi Jadi Pasangan di Pilkada Depok

Megapolitan
Cerita Pinta, Bangun Rumah Singgah demi Selamatkan Ratusan Anak Pejuang Kanker

Cerita Pinta, Bangun Rumah Singgah demi Selamatkan Ratusan Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok: Jangan Hanya Jadi Kota Besar, tapi Penduduknya Tidak Kenyang

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok: Jangan Hanya Jadi Kota Besar, tapi Penduduknya Tidak Kenyang

Megapolitan
Jukir Minimarket: Kalau Dikasih Pekerjaan, Penginnya Gaji Setara UMR Jakarta

Jukir Minimarket: Kalau Dikasih Pekerjaan, Penginnya Gaji Setara UMR Jakarta

Megapolitan
Bakal Dikasih Pekerjaan oleh Pemprov DKI, Jukir Minimarket: Mau Banget, Siapa Sih yang Pengin 'Nganggur'

Bakal Dikasih Pekerjaan oleh Pemprov DKI, Jukir Minimarket: Mau Banget, Siapa Sih yang Pengin "Nganggur"

Megapolitan
Bayang-bayang Kriminalitas di Balik Upaya Pemprov DKI atasi Jukir Minimarket

Bayang-bayang Kriminalitas di Balik Upaya Pemprov DKI atasi Jukir Minimarket

Megapolitan
Kala Wacana Heru Budi Beri Pekerjaan Eks Jukir Minimarket Terbentur Anggaran yang Tak Dimiliki DPRD...

Kala Wacana Heru Budi Beri Pekerjaan Eks Jukir Minimarket Terbentur Anggaran yang Tak Dimiliki DPRD...

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta 10 Mei 2024 dan Besok: Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 10 Mei 2024 dan Besok: Siang Cerah Berawan

Megapolitan
Sudah Ada 4 Tersangka, Proses Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Sudah Ada 4 Tersangka, Proses Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP | 4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP Terancam 15 Tahun Penjara

[POPULER JABODETABEK] Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP | 4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Polisi Periksa 43 Saksi Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Periksa 43 Saksi Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com