Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dari Target 77,5 Persen, Serapan APBD Depok 2023 Baru 38,67 Persen

Kompas.com - 10/08/2023, 12:21 WIB
Muhammad Naufal,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Penyerapan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) Kota Depok tahun anggaran 2023 saat ini masih jauh dari target.

Wakil Wali Kota Depok Imam Budi Hartono berujar, per 4 Agustus 2023, APBD Depok 2023 baru terserap 38,67 persen.

"Realisasi keuangan APBD Kota Depok per tanggal 4 Agustus 2023, ini sangat ditekankan kembali, karena memang serapan anggaran baru mencapai 38,67 persen dari target 77,5 persen," ujar Imam dalam keterangan yang diterima, Kamis (10/8/2023).

Baca juga: Alasan di Balik Kenaikan Tarif Puskesmas Depok, Tak Bebani APBD dan Dongkrak Peserta JKN

Menurut dia, penyerapan APBD Depok 2023 rendah karena lima satuan kerja perangkat daerah (SKPD) Depok belum maksimal membelanjakan anggaran.

SKPD tersebut, yakni Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Depok yang baru menyerap 13,36 persen serta Dinas Koperasi dan Usaha Mikro (DKUM) Depok 29,14 persen.

Lalu, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Depok 29,37 persen.

"(Kemudian), Dinas Perumahan dan Permukiman (Disrumkim) Depok 31,64 persen, dan yang terakhir adalah Kecamatan Tapos," tutur politisi PKS itu.

Di sisi lain, Imam menyebutkan, beberapa SKPD Depok sudah maksimal membelanjakan uang rakyat.

Baca juga: Tarif Puskesmas di Depok Naik, Kadis: Supaya Masyarakat Ikut Program JKN

Kelimanya adalah Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan, dan Pariwisata (Disporyata) Depok 69,91 persen, Sekretariat Daerah (Setda) Depok 60,55 persen, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Depok 57,37 persen, Sekretariat DPRD Depok 57,82 persen, serta Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Depok 57,18 persen.

Imam meminta SKPD yang serapan anggarannya masih rendah untuk menggencarkan kegiatan masing-masing.

"Yang masih rendah capaiannya, dimohon untuk segera melaksanakan kegiatan-kegiatan sesuai dengan apa yang dianggarkan," tegas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Kantongi Identitas Preman Perusak Gerobak Bubur Pakai Celurit di Jatinegara

Polisi Kantongi Identitas Preman Perusak Gerobak Bubur Pakai Celurit di Jatinegara

Megapolitan
Preman Penghancur Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Preman Penghancur Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Megapolitan
Jambret Beraksi di Depan JIS, Salah Satu Pelaku Diduga Wanita

Jambret Beraksi di Depan JIS, Salah Satu Pelaku Diduga Wanita

Megapolitan
Kondisi Terkini TKP Brigadir RAT Bunuh Diri: Sepi dan Dijaga Polisi

Kondisi Terkini TKP Brigadir RAT Bunuh Diri: Sepi dan Dijaga Polisi

Megapolitan
Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Megapolitan
Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Megapolitan
Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Megapolitan
Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Megapolitan
Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Megapolitan
Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Megapolitan
Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Megapolitan
Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com