Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Camat: Kabel Fiber Optik yang Kusut di Palmerah Mulai Diurai dan Dirapikan

Kompas.com - 10/08/2023, 22:57 WIB
Wasti Samaria Simangunsong ,
Jessi Carina

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Kabel-kabel fiber optik di Kecamatan Palmerah Jakarta Barat mulai ditata per Kamis (10/8/2023).

Informasi ini disampaikan oleh Joko Mulyo selalu Camat Palmerah menanggapi masalah kabel semrawut yang menimbulkan sejumlah beberapa waktu terakhir.

"Jadi terkait kabel yang berseliweran itu, sudah kita data, semua dalam jalan protokol maupun jalan lingkungan di Kecamatan Palmerah," kata dia saat dikonfirmasi Kompas.com, Rabu (9/8/2023).

Joko mengirimkan sejumlah foto terkait proses penataan kabel di beberapa titik kawasan Palmerah. Termasuk di Jalan Kyai H Taisir dan Jalan Kyai H Cholil.

Baca juga: Heru Budi Minta Apjatel Fokus Tangani Kabel Semrawut di Jakarta agar Tak Lagi Makan Korban

Dalam sebuah foto tampak sejumlah petugas mengenakan baju biru dengan helm proyek berwarna putih sedang membetulkan kabel-kabel kusut memakai tangga dan mobil angkut Bina Marga.

Sedangkan di foto lainnya, petugas seragam kuning dengan helm proyek warna senada tengah memanjat sky lift untuk menjalin kabel yang berantakan di Jalan Kyai Haji Tasir.

Dalam keterangannya, foto-foto ini diambil sekitar pukul 11.30 WIB siang tadi (10/8/2023).

Adapun untuk penataan, kata Joko sudah berlangsung di sepanjang area SMA Negeri 16 Jakarta Barat. Lalu berlanjut ke gang-gang sekitarnya.

"Kemarin mulai dari pinggir kali dekat SMA 16 Jakarta Barat seberangnya. Sepanjang jalan itu sudah kita perbaiki. Terus kita masuk ke gang-gang nya. Terus ke arah Jalan Kemanggisan Raya, terus masuk mau ke Batu Sari baru ke Jalan Syahdan," papar dia.

Baca juga: Keluhkan Kabel Fiber Optik yang Semrawut di Palmerah, Warga: Provider Jangan asal Pasang

Joko mengakui, bahwa sebenarnya kabel-kabel ini pun tidak bisa asal "digeser" begitu saja sebab menjadi tanggung jawab provider terkait.

Maka itu, Joko bertutur, yang bisa dilakukan hanyalah mengikat dan menyatukan kabel-kabel kecil agar tidak begitu semrawut serta mengganggu warga yang melintas.

"Jadi sebenarnya kita tidak bisa memperbaiki itu karena itu tanggung jawab provider. Tapi kalau kita, sementara ini kita gabungkan (kabelnya) jadi kita ikat supaya itu jadi satu dan tidak rapuh. Kalau satu-satu kan ada yang kecil-kecil, kita takutnya putus terus mengganggu arus lalu lintas dan warga yang melintas," terang Joko.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Megapolitan
Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Megapolitan
Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

Megapolitan
Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com