JAKARTA, KOMPAS.com - Kabel-kabel fiber optik di Kecamatan Palmerah Jakarta Barat mulai ditata per Kamis (10/8/2023).
Informasi ini disampaikan oleh Joko Mulyo selalu Camat Palmerah menanggapi masalah kabel semrawut yang menimbulkan sejumlah beberapa waktu terakhir.
"Jadi terkait kabel yang berseliweran itu, sudah kita data, semua dalam jalan protokol maupun jalan lingkungan di Kecamatan Palmerah," kata dia saat dikonfirmasi Kompas.com, Rabu (9/8/2023).
Joko mengirimkan sejumlah foto terkait proses penataan kabel di beberapa titik kawasan Palmerah. Termasuk di Jalan Kyai H Taisir dan Jalan Kyai H Cholil.
Baca juga: Heru Budi Minta Apjatel Fokus Tangani Kabel Semrawut di Jakarta agar Tak Lagi Makan Korban
Dalam sebuah foto tampak sejumlah petugas mengenakan baju biru dengan helm proyek berwarna putih sedang membetulkan kabel-kabel kusut memakai tangga dan mobil angkut Bina Marga.
Sedangkan di foto lainnya, petugas seragam kuning dengan helm proyek warna senada tengah memanjat sky lift untuk menjalin kabel yang berantakan di Jalan Kyai Haji Tasir.
Dalam keterangannya, foto-foto ini diambil sekitar pukul 11.30 WIB siang tadi (10/8/2023).
Adapun untuk penataan, kata Joko sudah berlangsung di sepanjang area SMA Negeri 16 Jakarta Barat. Lalu berlanjut ke gang-gang sekitarnya.
"Kemarin mulai dari pinggir kali dekat SMA 16 Jakarta Barat seberangnya. Sepanjang jalan itu sudah kita perbaiki. Terus kita masuk ke gang-gang nya. Terus ke arah Jalan Kemanggisan Raya, terus masuk mau ke Batu Sari baru ke Jalan Syahdan," papar dia.
Baca juga: Keluhkan Kabel Fiber Optik yang Semrawut di Palmerah, Warga: Provider Jangan asal Pasang
Joko mengakui, bahwa sebenarnya kabel-kabel ini pun tidak bisa asal "digeser" begitu saja sebab menjadi tanggung jawab provider terkait.
Maka itu, Joko bertutur, yang bisa dilakukan hanyalah mengikat dan menyatukan kabel-kabel kecil agar tidak begitu semrawut serta mengganggu warga yang melintas.
"Jadi sebenarnya kita tidak bisa memperbaiki itu karena itu tanggung jawab provider. Tapi kalau kita, sementara ini kita gabungkan (kabelnya) jadi kita ikat supaya itu jadi satu dan tidak rapuh. Kalau satu-satu kan ada yang kecil-kecil, kita takutnya putus terus mengganggu arus lalu lintas dan warga yang melintas," terang Joko.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.