JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Bidang Pemberdayaan Sumber Daya Manusia (SDM) Palang Merah Indonesia (PMI) DKI Jakarta Syarifudin mengatakan, kebutuhan darah di Jakarta dan sekitarnya mencapai 1.000-1.200 kantong per hari.
Angka tersebut dihitung berdasarkan permintaan darah dari 400 rumah sakit yang tersebar di DKI Jakarta dan wilayah penyangga Ibu Kota.
"Di DKI setiap hari itu kami membutuhkan 1.000 hingga 1.200 kantong, di mana kami akan melayani 400 rumah sakit Jakarta dan Botabek," kata Syarifudin saat dihubungi, Selasa (15/8/2023).
Baca juga: Heru Budi Akan Kaji Usulan Menhub soal Penerapan 4 in 1 untuk Atasi Polusi Udara
Darah dari penderma itu dibutuhkan untuk menangani pasien demam berdarah dengue (DBD) hingga orang yang selesai menjalani operasi.
Guna memenuhi kebutuhan darah itu, PMI DKI Jakarta melakukan jemput bola dengan menggelar kegiatan donasi darah di permukiman warga, termasuk apartemen.
"Kami menjemput bola, di mana kami tingkat provinsi lari ke tingkat kota, kecamatan, kelurahan, bahkan ke tingkat RW atau RT. Kami gelar donor darah," ucap Syarifudin.
Pada Selasa ini, PMI DKI Jakarta menggelar donasi darah di 15 wilayah yang tersebar di Ibu Kota. Ada 10 petugas PMI DKI Jakarta yang dikerahkan di masing-masing lokasi.
Nantinya setiap kantong darah akan dibagi menjadi tiga komponen, yakni sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit.
"Salah satunya di Apartemen Kalibata City. Ini member kami yang memudahkan PMI untuk memperoleh darah. Darah akan diproses menjadi tiga komponen. Hari ini 300 (kantong darah) berarti kalau tiga komponen, ada 900 kantong. Nanti akan dipilah dari virus," ucap Syarifudin.
"Itu nanti (kantong darah) kami pilah-pilah. Dari 900 kantong harus bebas dari empat penyakit yakni HIV, Hepatitis B, Hepatitis C, dan sipilis," sambung dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.