JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Bike to Work (B2W) Fahmi Saimima mengungkapkan, banyak rekan sesama pengendara sepeda yang belakangan ini menderita batuk-batuk.
Hal ini diduga disebabkan kualitas udara DKI menjadi yang terburuk di dunia belakangan ini.
"Hampir semuanya (pengemudi sepeda B2W) mengeluhkan bahwasanya sedikit batuk, sedikit mengeluhkan pernapasan," ungkap Fahmi melalui sambungan telepon, Rabu (16/8/2023).
Baca juga: Heru Budi Akan Kaji Usulan Menhub soal Penerapan 4 in 1 untuk Atasi Polusi Udara
Ia menyebutkan, rekan-rekan pengemudi sepeda B2W menderita batuk-batuk saat tiba di lokasi tujuan.
Namun, saat berkendara, rekan-rekan pengemudi sepeda B2W tidak batuk-batuk.
"Bingungnya, dari sekian kawan-kawan yang bersepeda saat ini, kalau lagi sepedahan itu enggak. tapi ketika sampai kantor, sampai rumah, baru kerasa," kata Fahmi.
Ia menegaskan, anggota B2W tetap bersepeda meski polusi di Ibu Kota tergolong buruk.
Sebab, kebiasaan bersepeda menunjukkan mereka merupakan masyarakat yang siap mengubah kebiasaan bermobilitas.
Baca juga: Kualitas Udara Jakarta Pagi Ini: Terburuk Keempat di Dunia dan Masuk Kategori Tidak Sehat
"Perlu digarisbawahi bahwa kami bersepeda, walau pun itu mau polusi udara baik atau buruk, ini wujud nyata keberpihakan terhadap apa yang kami sebut orang-orang siap berubah dalam melakukan aktivitas mobilitasnya," ucap dia.
Untuk diketahui, DKI Jakarta menjadi kota dengan kualitas udara terburuk nomor empat di dunia pagi ini, Rabu (16/8/2023).
Dikutip dari laman IQAir pukul 06.20 WIB, US Air Quality Index (AQI US) atau indeks kualitas udara di Ibu Kota tercatat di angka 156.
Berdasarkan tingkat polusi, DKI Jakarta masuk dalam kategori kondisi tidak sehat sejak tiga hari terakhir.
Konsentrasi polutan tertinggi dalam udara DKI Jakarta hari ini PM 2.5.
Baca juga: Atasi Polusi Udara di Tangsel, Pemkot Gencarkan Tanam Pohon Serentak
Konsentrasi tersebut 13 kali nilai panduan kualitas udara tahunan World Health Organization (WHO).
Sedangkan cuaca di Jakarta pada Rabu pagi ini berkabut dengan suhu 25 derajat celsius, kelembapan 72 persen, gerak angin 3,7 km/h, dan tekanan sebesar 1014 milibar.
Situs ini juga merekomendasikan masyarakat untuk mengenakan masker, menghidupkan penyaring udara, menutup jendela, dan hindari aktivitas outdoor.
Rekomendasi cara melindungi diri itu agar masyarakat dapat terhindar dari udara luar yang kotor.
Dengan data di atas, DKI Jakarta tercatat sebagai kota dengan kualitas udara dan polusi kota terburuk ketiga dunia pagi ini.
Posisi pertama ditempati oleh Baghdad, Iraq dengan indeks 171, posisi kedua ditempati Doha, Qatar dengan indeks 164, dan posisi ketiga ditempati Kuching, Malaysia dengan indeks 157.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.