Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anaknya Ikut Lomba di Tempat Berdebu, Emak-emak: Sudah Biasa Main di Sini

Kompas.com - 17/08/2023, 17:44 WIB
Joy Andre,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Beraktivitas di lokasi berdebu tampaknya sudah menjadi hal lumrah bagi warga RT 014 RW 02 Kelurahan Cipinang Besar Selatan, Jakarta Timur.

Seorang warga bernama Puji Indah (33) mengaku tak khawatir melihat anaknya mengikuti lomba perayaan HUT ke-78 RI di antara debu-debu yang beterbangan.

"Enggak sih (tidak khawatir). Sudah biasa juga main di sini setiap hari," kata dia saat ditemui Kompas.com di Jalan DI Panjaitan, Cipinang Besar Selatan, Jakarta Timur, Kamis (17/8/2023).

Ibu dua anak itu ingin membahagiakan anaknya dengan mengizinkan ikut berlomba dalam perayaan HUT RI.

"Seru sih, bikin senang anak-anak. Satu orang doang yang ikut lomba, tapi kalah. Kalah makan oreo ditaruh di jidat. (Lombanya) sambil jalan, sudah jatuh duluan," ujar Puji sambil tertawa.

Baca juga: Semarak Perayaan HUT Ke-78 RI di Jalan DI Panjaitan, Bocah Berguling-guling Saat Balap Karung

Tak jauh berbeda dengan Puji, seorang warga bernama Ati (37) juga tidak terlalu memikirkan debu jalanan.

Sebab, kata Ati, warga RT 014 RW 02 Kelurahan Cipinang Besar Selatan selalu berlomba di lokasi yang sama setiap tahunnya.

"Iya, setiap tahun pasti ada. Sebetulnya enggak bagus juga untuk udara, cuma mau bagaimana lagi, tempatnya memang di sini, ya sudah begini," kata Ati.

Adapun perayaan HUT ke-78 RI di RT 014 RW 02 Cipinang Besar Selatan berlangsung meriah. Perlombaan yang diikuti anak-anak itu dimeriahkan dengan aksi guling-gulingan di tanah.

Baca juga: Lucunya Bocah Ikut Lomba Perang Bantal di Aliran Kalimalang, Belum Mulai Sudah Jatuh

Pantauan Kompas.com, aksi jenaka para bocah terjadi saat perayaan lomba balap karung menggunakan helm ukuran dewasa. Perlombaan itu dimulai pukul 13.34 WIB.

Di awal perlombaan, para peserta harus berjalan sambil berjoget kurang lebih sejauh tiga meter. Setelah itu, mereka harus berputar kembali ke garis start.

"Joget..., joget...," kata seorang pemandu acara lomba sekaligus panitia yang mengawasi.

Setelah kembali ke garis start, peserta baru diperbolehkan memakai karung goni dan helm yang telah disiapkan. Anak-anak itu hanya diperbolehkan melompat sambil jongkok.

Baca juga: 6 Tahun Ditiadakan, Lomba Titian Bambu Kembali Digelar di Aliran Kalimalang Kampung Jagur

Para peserta melompat menggunakan karung goni yang membalut badan, lengkap dengan helm. Mereka berlomba menuju garis finish, tetapi tak boleh keluar garis.

Aksi para bocah itu tak pelak mengundang tawa. Beberapa peserta bahkan berguling-guling di tanah penuh debu.

"Ayo, lompat lagi, enggak boleh guling," kata panitia menegur peserta, diiringi gelak tawa para penonton.

"Itu helmnya jangan sampai lepas," ucap penonton menyemangati peserta yang berlomba.

Usai mendapatkan pemenang dari lomba tersebut, panitia melanjutkan acara dengan lomba mengaitkan keranjang plastik ke lubang kawat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com