JAKARTA, KOMPAS.com - Polres Metro Jakarta Selatan telah memeriksa sejumlah saksi dalam kasus penganiayaan remaja MFA (15) terhadap FSD (16) di bilangan Lenteng Agung, Jagakarsa, Jakarta Selatan.
Wakasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan Kompol Henrikus Yossi mengatakan, sudah ada tiga saksi yang diperiksa oleh tim penyidik.
"Jadi dalam perkara ini kami sudah memeriksa tiga saksi, termasuk orang tua korban, dan juga korban sudah kami lakukan pemeriksaan," kata Yossi di Mapolres Metro Jakarta Selatan, Senin (21/8/2023).
Baca juga: Brutalnya F, Nekat Cekik dan Injak Leher Remaja di Lenteng Agung gara-gara Persoalan Asmara
Sementara itu, saksi lain yang diperiksa adalah terduga pelaku penganiayaan, MFA. Yossi menyebut MFA diperiksa sebagai saksi sejak pagi tadi.
"Terlapor sedang kami lakukan pemeriksaan dengan pendampingan tentunya. Sejak pagi tadi sudah kami lakukan, masih terus kami lakukan sampai siang tadi," ungkap dia.
Walau begitu, Yossi mengungkapkan status MFA belum berubah. Terduga pelaku masih berstatus saksi sampai saat ini.
"Kami masih menunggu hasil visum dari dokter terhadap luka yang diderita oleh korban. Oleh karena itu, status terlapor belum berubah," ujar Yossi.
"Sampai detik ini kami masih lakukan pemeriksaan, tentu saja itu proses yang harus kami lalui prosedur-prosedurnya," sambung dia.
Baca juga: Fakta Penganiayaan Remaja di Lenteng Agung, Diduga karena Motif Asmara Mirip Kasus Mario Dandy
Diberitakan sebelumnya, rekaman CCTV berisi video penganiayaan MFA terhadap FSD beredar luas di berbagai grup WhatsApp.
Dalam video berdurasi 40 detik terlihat seorang remaja dianiaya di gang sempit.
Peristiwa penganiayaan itu terjadi pada Sabtu (19/8/2023) sekitar pukul 16.30 WIB.
Mulanya dua terduga pelaku melintas di gang dengan mengendarai motor secara berboncengan.
Kemudian FSD mengikuti terduga pelaku tepat di belakangnya menggunakan motor berjenis matik.
Baca juga: Tak Hanya soal Asmara, Ini Pemicu Lain Penganiayaan Remaja di Lenteng Agung
Sesampainya di depan rumah salah satu warga, terduga pelaku menghentikan laju kendaraannya.
MFA yang memiliki perawakan tinggi besar lalu menghampiri korban yang tengah memarkirkan motornya.