Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dinas LH DKI Akui Ada Pembakaran Sampah di Lahan Pemprov yang Libatkan PJLP

Kompas.com - 22/08/2023, 15:47 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Lingkungan Hidup (LH) DKI Jakarta, Asep Kuswanto mengakui ada laporan soal pembakaran sampah di lahan pemerintah provinsi (Pemprov).

"Soal pembakaran sampah di lahan Pemda. Saya juga kemarin menerima laporan itu ada di lahan Pemda itu memang ada bakar sampah," ujar Asep dalam rapat kerja dengan komisi D DPRD DKI Jakarta, Selasa (22/8/2023).

Baca juga: Anggota DPRD DKI Sebut Ada Pembakaran Sampah di Lahan Pemprov

Saat ditanya mengenai lokasi, Asep tak ingin menyebutkan. Ia menyarankan untuk bertanya kepada anggota Komisi D DPRD DKI Justin Adrian yang menemukan permasalahan itu.

"Tidak tahu, tanya Pak Justin," kata Asep

Asep mengatakan, pembakaran sampah di lahan Pemrov DKI Jakarta juga melibatkan petugas penyedia jasa lainnya perorangan (PJLP). Saat ini, petugas PJLP yang terlibat telah diberi sanksi.

"Itu sudah kita temui petugas yang ada di sana. Dan untuk cara penindakan kami menerapkan sanksi kepada bagi PJLP yang ada di sana yang masih melakukan bakar sampah," kata Asep.

Justin sebelumnya mengatakan, pembakaran sampah saat ini bukan lagi berada di tanah milik warga, tetapi juga berada di lahan milik Pemprov DKI Jakarta.

"Terkait bakar sampah. Itu lahan Pemprov DKI itu dibuat bakar sampah," ujar Justin.

Baca juga: Ada Oknum Pembakar Sampah, Warga Tangerang: Rutin Tiap Malam, Kami Benar-benar Dikelilingi Asap

Namun, Justin tak menyebut di mana wilayah tersebut. Ia menilai, pengawasan dan penindakan Dinas LH masih lemah soal pembakaran sampah.

"Saya berpikir apa sudah kerja sama dengan LH juga untuk bisnis pembakaran sampah? Jadi mohon maaf jangan salahkan saya juga, kalau tidak ada penindakan saya anggap LH sudah kerja sama dengan oknum pembakar sampah," ucap Justin.

Menurut Justin, pembakaran sampah saat ini sudah menjadi lahan usaha.

Masyarakat yang tidak ingin membayar biaya pengangkutan sampah justru mengeluarkan restribusi ke oknum pembakar sampah.

"Yang tak mau bayar untuk sampah diangkut mereka bayar saja untuk sampahnya diangkut oleh para pembakar-pembakar sampah. Ini sudah menjadi lahan usaha juga," kata Justin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ditangkap di Filipina, Gembong Narkoba Buronan BNN Pernah Selundupkan 5 Kg Sabu ke Indonesia

Ditangkap di Filipina, Gembong Narkoba Buronan BNN Pernah Selundupkan 5 Kg Sabu ke Indonesia

Megapolitan
Jukir Liar di Tebet Masih Bandel, Bisa Kena Sanksi Denda atau Kurungan

Jukir Liar di Tebet Masih Bandel, Bisa Kena Sanksi Denda atau Kurungan

Megapolitan
Misteri Kematian Pria di Kali Sodong, Wajah Lebam Korban Saat 'Video Call' Keluarga Jadi Pertanyaan

Misteri Kematian Pria di Kali Sodong, Wajah Lebam Korban Saat "Video Call" Keluarga Jadi Pertanyaan

Megapolitan
Sekolah di Depok Masih Dibolehkan Gelar 'Study Tour', DPRD Ingatkan soal Lokasi dan Transportasi

Sekolah di Depok Masih Dibolehkan Gelar "Study Tour", DPRD Ingatkan soal Lokasi dan Transportasi

Megapolitan
Laki-laki yang Ditemukan Tergeletak di Separator Koja Jakut Diduga Tewas karena Sakit

Laki-laki yang Ditemukan Tergeletak di Separator Koja Jakut Diduga Tewas karena Sakit

Megapolitan
Tak Larang Sekolah Gelar 'Study Tour', DPRD Depok: Jika Orangtua Tak Setuju, Jangan Dipaksa

Tak Larang Sekolah Gelar "Study Tour", DPRD Depok: Jika Orangtua Tak Setuju, Jangan Dipaksa

Megapolitan
Gembong Narkoba yang Ditangkap di Filipina Pernah Tinggal di Lombok

Gembong Narkoba yang Ditangkap di Filipina Pernah Tinggal di Lombok

Megapolitan
Nestapa Calon Siswa Bintara di Jakbar, Kelingkingnya Nyaris Putus dan Gagal Masuk Polisi akibat Dibegal

Nestapa Calon Siswa Bintara di Jakbar, Kelingkingnya Nyaris Putus dan Gagal Masuk Polisi akibat Dibegal

Megapolitan
Mayat Laki-laki Ditemukan Tergeletak di Separator Jalan di Koja

Mayat Laki-laki Ditemukan Tergeletak di Separator Jalan di Koja

Megapolitan
Sempat Dirazia, Jukir Liar di Minimarket Bungur Raya Kembali Beroperasi

Sempat Dirazia, Jukir Liar di Minimarket Bungur Raya Kembali Beroperasi

Megapolitan
Lansia Tewas Ditusuk Orang Tak Dikenal di Kebon Jeruk, Polisi Selidiki Identitas Pelaku

Lansia Tewas Ditusuk Orang Tak Dikenal di Kebon Jeruk, Polisi Selidiki Identitas Pelaku

Megapolitan
Gembong Narkoba Asia Buronan BNN Ditangkap di Filipina

Gembong Narkoba Asia Buronan BNN Ditangkap di Filipina

Megapolitan
Baru Sehari Ditertibkan, Jukir Liar Kembali Terlihat di Minimarket yang Dirazia Dishub Jaksel

Baru Sehari Ditertibkan, Jukir Liar Kembali Terlihat di Minimarket yang Dirazia Dishub Jaksel

Megapolitan
Hendak Shalat Subuh di Masjid, Lansia di Kebon Jeruk Tewas Ditusuk Orang Tak Dikenal

Hendak Shalat Subuh di Masjid, Lansia di Kebon Jeruk Tewas Ditusuk Orang Tak Dikenal

Megapolitan
Cerita Karyawan Minimarket di Cilincing Kerap Dikomplain Pengunjung karena Ditarik Uang Parkir

Cerita Karyawan Minimarket di Cilincing Kerap Dikomplain Pengunjung karena Ditarik Uang Parkir

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com