Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Wanita yang Mempersatukan Korban “Tinder Swindler Indonesia” Sebelum Putuskan Lapor Polisi

Kompas.com - 23/08/2023, 13:12 WIB
Larissa Huda,
Jessi Carina

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Pelaku penipuan "Tinder Swindler Indonesia" diduga kuat berjumlah lebih dari satu orang. Bahkan, diduga pula merupakan sebuah jaringan besar.

Atas dasar dugaan itu, salah seorang korban berinisial TY memutuskan untuk mengakhiri kontak dengan pelaku. TY juga berinisiatif mencari dan mengumpulkan korban-korban lainnya.

"(Korban) dari Jakarta lumayan banyak. Tetapi dari luar kota juga ada, misalnya dari Balikpapan dan Jawa Timur," ucap TY kepada Kompas.com, pertengahan Juli lalu.

TY mengaku sudah curiga pada pelaku sejak Juni lalu. Namun, ia baru berani memutuskan hubungan dengan pelaku pada awal Juli 2023.

Baca juga: Penipu “Tinder Swindler Indonesia” Tak Segan Incar Wanita Berpendidikan, Korban: Yang Penting Bucin

Sebelum memutuskan hubungan, TY mengatakan sempat berupaya meluluhkan hati pelaku. Harapannya, uang yang pernah TY keluarkan bisa kembali lagi berapa pun jumlahnya.

"Tapi enggak kena juga. Karena enggak kena juga, saya kesal. Saya maki-maki dia. Saya marahi dia dan dia langsung hilang," ucap TY.

Adapun modus pelaku adalah memperdaya korban dengan ajakan bisnis jual beli daring lewat toko di website dagang online fiktif.

Usai TY memaki-maki pelaku, akun toko daringnya mendadak hilang. Ia menduga, akunnya dihapus dan diblok. Pelaku juga langsung menonaktifkan nomor kontaknya.

TY menghitung, wanita yang menjadi korban kasus penipuan “Tinder Swindler” versi Indonesia berjumlah lebih dari 20 orang. Ia pun yakin masih banyak korban yang belum terjangkau.

Baca juga: Kasus Penipuan Tinder Swindler, Pakar: Urusan Asmara Buat Korban Jadi Gelap Mata

Buru korban lain

TY mengaku sempat terguncang usai menyadari modus yang dilakukan pelaku untuk mengeruk hartanya.

TY merasa harus mencari cara untuk menghentikan kejahatan pelaku.

"Tiba-tiba saya ingat omongannya dia, kalau buka toko itu harus masukkin atau daftar pakai nomor telepon," ujar TY.

Akhirnya, TY memutuskan untuk membuka profil akun toko itu satu per satu. Ia mengecek, menyimpan, dan menghubungi semua nomor kontak yang tertera pada akun itu.

"Ternyata merchant-merchant di sana korban semua. Saya juga yakin orang yang ada di situ itu orang yang kontakan sama dia (pelaku). Enggak mungkin enggak," tutur TY.

Baca juga: Saat Para Penipu Tinder Swindler Incar Wanita Indonesia, Kini Diburu Polisi...

Pasalnya, kata TY, tidak mungkin para pemilik akun mau membuka toko online pada situs fiktif itu tanpa jeratan pelaku.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Datangi Sekolah, Keluarga Korban Kecelakaan Maut di Ciater: Saya Masih Lemas...

Datangi Sekolah, Keluarga Korban Kecelakaan Maut di Ciater: Saya Masih Lemas...

Megapolitan
Soal Peluang Usung Anies di Pilkada, PDI-P: Calon dari PKS Sebenarnya Lebih Menjual

Soal Peluang Usung Anies di Pilkada, PDI-P: Calon dari PKS Sebenarnya Lebih Menjual

Megapolitan
Polisi Depok Jemput Warganya yang Jadi Korban Kecelakaan Bus di Ciater

Polisi Depok Jemput Warganya yang Jadi Korban Kecelakaan Bus di Ciater

Megapolitan
Warga Sebut Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Dalam Sarung Terdengar Pukul 05.00 WIB

Warga Sebut Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Dalam Sarung Terdengar Pukul 05.00 WIB

Megapolitan
Pria Dalam Sarung di Pamulang Diduga Belum Lama Tewas Saat Ditemukan

Pria Dalam Sarung di Pamulang Diduga Belum Lama Tewas Saat Ditemukan

Megapolitan
Penampakan Lokasi Penemuan Mayat Pria dalam Sarung di Pamulang Tangsel

Penampakan Lokasi Penemuan Mayat Pria dalam Sarung di Pamulang Tangsel

Megapolitan
Warga Sebut Ada Benda Serupa Jimat pada Mayat Dalam Sarung di Pamulang

Warga Sebut Ada Benda Serupa Jimat pada Mayat Dalam Sarung di Pamulang

Megapolitan
Soal Duet Anies-Ahok di Pilkada DKI, PDI-P: Karakter Keduanya Kuat, Siapa yang Mau Jadi Wakil Gubernur?

Soal Duet Anies-Ahok di Pilkada DKI, PDI-P: Karakter Keduanya Kuat, Siapa yang Mau Jadi Wakil Gubernur?

Megapolitan
Warga Dengar Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Pria Dalam Sarung di Pamulang

Warga Dengar Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Pria Dalam Sarung di Pamulang

Megapolitan
Bungkamnya Epy Kusnandar Setelah Ditangkap Polisi karena Narkoba

Bungkamnya Epy Kusnandar Setelah Ditangkap Polisi karena Narkoba

Megapolitan
Polisi Cari Tahu Alasan Epy Kusnandar Konsumsi Narkoba

Polisi Cari Tahu Alasan Epy Kusnandar Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Epy Kusnandar Terlihat Linglung Usai Tes Kesehatan, Polisi: Sudah dalam Kondisi Sehat

Epy Kusnandar Terlihat Linglung Usai Tes Kesehatan, Polisi: Sudah dalam Kondisi Sehat

Megapolitan
Usai Tes Kesehatan, Epy Kusnandar Bungkam Saat Dicecar Pertanyaan Awak Media

Usai Tes Kesehatan, Epy Kusnandar Bungkam Saat Dicecar Pertanyaan Awak Media

Megapolitan
Polisi Selidiki Penemuan Mayat Pria Terbungkus Kain di Tangsel

Polisi Selidiki Penemuan Mayat Pria Terbungkus Kain di Tangsel

Megapolitan
Polisi Tes Kesehatan Epy Kusnandar Usai Ditangkap Terkait Kasus Narkoba

Polisi Tes Kesehatan Epy Kusnandar Usai Ditangkap Terkait Kasus Narkoba

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com