Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tarif LRT Jauh Dekat Rp 5.000, Berlaku sampai Akhir September 2023

Kompas.com - 28/08/2023, 16:52 WIB
Wasti Samaria Simangunsong ,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - LRT Jabodebek telah diresmikan Presiden Joko Widodo pada Senin (28/8/2023) pagi, dan sudah bisa digunakan oleh publik mulai hari ini pukul 14.00 WIB.

Adapun tarif yang berlaku hingga satu bulan ke depan sebesar Rp 5.000. Artinya, penumpang bisa menjajal LRT ini dengan tarif rata, yakni Rp 5.000 untuk semua rute.

"Ya, Rp.5000 sampai akhir September 2023," ungkap Manager Public Relations LRT Jabodebek Kuswardoyo saat dikonfirmasi Kompas.com, Senin (28/8/2023).

Setelah itu, masih diberlakukan lagi tarif promo harga tertinggi, yakni Rp 20.000 hingga bulan Februari 2024.

Baca juga: Penumpang Keluhkan Rem LRT Kasar Saat Uji Coba, Kemenhub Janji Perhalus Lagi

Artinya, bagi masyarakat yang tarif LRT-nya melebihi Rp 20.000 dalam sekali jalan, hanya dikenakan Rp 20.000 pada periode promo tersebut. Sedangkan bila tarif LRT nya di bawah Rp 20.000, tetap membayar sesuai tarif yang tertera.

Setelah periode promo selesai pada akhir Februari 2024, tarif LRT akan berlaku normal sesuai regulasi Keputusan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor KM 67 Tahun 2023 tentang tarif angkutan orang dengan kereta api ringan terintegrasi di wilayah Jakarta, Bogor, Depok dan Bekasi.

Dengan begitu, tarif dasar LRT Jabodebek yang ditetapkan yakni sebesar Rp 5.000 untuk satu kilometer pertama, dan mengalami penambahan sebesar Rp 700 per kilometer selanjutnya.

Baca juga: LRT Jabodebek Dibuka untuk Umum, Penumpang Serbu Stasiun Harjamukti Depok

Mengutip Kompas.com (27/8/2023), berikut rincian lengkap tarif LRT Jabodebek setelah masa promo berakhir:

Stasiun Dukuh Atas-Stasiun Cawang sekitar 10 kilometer tarif Rp 11.300

Stasiun Dukuh Atas-Stasiun Harjamukti sekitar 25 kilometer tarif Rp 21.800

Stasiun Dukuh Atas-Stasiun Jatimulya sekitar 28 kilometer tarif Rp 23.900

Stasiun Dukuh Atas-Stasiun Halim sekitar 13 kilometer tarif Rp 13.400

Stasiun Harjamukti-Stasiun Jatimulya sekitar 33 kilometer tarif Rp 27.400

Baca juga: Hanya Beroperasi sampai 20.00 WIB, Keberangkatan Terakhir LRT Jabodebek Dijadwalkan Sebelum Maghrib

Stasiun Harjamukti-Stasiun Cawang sekitar 15 kilometer tarif Rp 14.800

Stasiun Harjamukti-Stasiun Halim sekitar 19 kilometer tarif Rp 17.600

Stasiun Jatimulya-Stasiun Cawang sekitar 18 kilometer tarif Rp 16.900

Stasiun Jatimulya-Stasiun Halim sekitar 15 kilometer tarif Rp 14.800

Stasiun Cawang-Stasiun Halim sekitar 4 kilometer tarif Rp 7.100.

Pembayaran tiket LRT Jabodebek menggunakan sistem cashless, baik dengan kartu uang elektronik perbankan (BRI, BNI, Bank Mandiri, BTN, BCA, dan Bank DKI Jakarta), KMT KAI Commuter, scan QRIS Link Aja dan KAI PAY.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kronologi Tabrak Lari di Gambir yang Bikin Ibu Hamil Keguguran, Pelat Mobil Pelaku Tertinggal di TKP

Kronologi Tabrak Lari di Gambir yang Bikin Ibu Hamil Keguguran, Pelat Mobil Pelaku Tertinggal di TKP

Megapolitan
Ulah Nekat Pria di Jakut, Curi Ban Beserta Peleknya dari Mobil yang Terparkir gara-gara Terlilit Utang

Ulah Nekat Pria di Jakut, Curi Ban Beserta Peleknya dari Mobil yang Terparkir gara-gara Terlilit Utang

Megapolitan
Dharma Pongrekun Unggah 840.640 Dukungan Warga DKI ke Silon, KPU: Syarat Minimal Terpenuhi

Dharma Pongrekun Unggah 840.640 Dukungan Warga DKI ke Silon, KPU: Syarat Minimal Terpenuhi

Megapolitan
Istri Oknum Pejabat Kemenhub Akui Suaminya Ucap Sumpah Sambil Injak Kitab Suci

Istri Oknum Pejabat Kemenhub Akui Suaminya Ucap Sumpah Sambil Injak Kitab Suci

Megapolitan
Polisi Tangkap Pelaku Tabrak Lari di Gambir yang Sebabkan Ibu Hamil Keguguran

Polisi Tangkap Pelaku Tabrak Lari di Gambir yang Sebabkan Ibu Hamil Keguguran

Megapolitan
Polisi Akan Datangi Rumah Pemilik Fortuner yang Halangi Perjalanan Ambulans di Depok

Polisi Akan Datangi Rumah Pemilik Fortuner yang Halangi Perjalanan Ambulans di Depok

Megapolitan
Polisi Selidiki Kasus Penistaan Agama yang Diduga Dilakukan Oknum Pejabat Kemenhub

Polisi Selidiki Kasus Penistaan Agama yang Diduga Dilakukan Oknum Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Viral Video Perundungan Pelajar di Citayam, Korban Telepon Orangtua Minta Dijemput

Viral Video Perundungan Pelajar di Citayam, Korban Telepon Orangtua Minta Dijemput

Megapolitan
Curhat Warga Rawajati: Kalau Ada Air Kiriman dari Bogor, Banjirnya kayak Lautan

Curhat Warga Rawajati: Kalau Ada Air Kiriman dari Bogor, Banjirnya kayak Lautan

Megapolitan
Heru Budi Bakal Lanjutkan Pelebaran Sungai Ciliwung, Warga Terdampak Akan Didata

Heru Budi Bakal Lanjutkan Pelebaran Sungai Ciliwung, Warga Terdampak Akan Didata

Megapolitan
Ibu Hamil Jadi Korban Tabrak Lari di Gambir, Kandungannya Keguguran

Ibu Hamil Jadi Korban Tabrak Lari di Gambir, Kandungannya Keguguran

Megapolitan
Jawab Kritikan Ahok Soal Penonaktifan NIK KTP, Heru Budi: Pemprov DKI Hanya Menegakkan Aturan

Jawab Kritikan Ahok Soal Penonaktifan NIK KTP, Heru Budi: Pemprov DKI Hanya Menegakkan Aturan

Megapolitan
Paus Fransiskus ke Indonesia September 2024, KWI: Bawa Pesan Persaudaraan Umat Manusia

Paus Fransiskus ke Indonesia September 2024, KWI: Bawa Pesan Persaudaraan Umat Manusia

Megapolitan
Diterima Jadi Polisi, Casis Bintara Korban Begal: Awalnya Berpikir Saya Gagal

Diterima Jadi Polisi, Casis Bintara Korban Begal: Awalnya Berpikir Saya Gagal

Megapolitan
Polisi Kantongi Identitas Pengemudi Fortuner yang Halangi Laju Ambulans di Depok

Polisi Kantongi Identitas Pengemudi Fortuner yang Halangi Laju Ambulans di Depok

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com