Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER JABODETABEK] Warga Cibinong Bandingkan Waktu Tempuh Depok-Jakarta Naik LRT | Catatan Warga untuk LRT Jabodebek

Kompas.com - 30/08/2023, 05:00 WIB
Larissa Huda

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Berita tentang pengalaman warga Cibinong naik lintas raya terpadu (LRT) Jabodebek banyak dibaca pada Selasa (29/8/2023).

Kemudian, sejumlah catatan penumpang pada awal operasi LRT Jabodebek soal pengereman hingga tarif juga menarik perhatian pembaca.

Baca juga: Penumpang Soroti Kondisi Stasiun LRT Cawang dan Halte BNN, Satu Bangunan tapi bagai Langit dan Bumi

Fakta-fakta oknum Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) yang menculik dan menganiaya warga hingga tewas pada Sabtu (12/8/2023) juga terpopuler. Berikut paparannya:

1. Warga Cibinong bandingkan waktu tempuh LRT

Aji Prabowo (32), warga Cibinong, Bogor, menganggap waktu tempuh naik kereta lintas raya terpadu (LRT) Jabodebek dari Depok ke Jakarta sedikit lebih cepat daripada naik kereta rel listrik (KRL).

Aji biasanya berangkat kerja dengan KRL dari Stasiun Bojong Gede, Bogor, menuju Stasiun Gondangdia, Jakarta Pusat.

Tanpa harus transit di Manggarai, waktu tempuh Stasiun Bojonggede-Stasiun Gondangdia naik KRL lebih dari satu jam. Baca selengkapnya di sini.

Baca juga: Penumpang LRT Jabodebek Senang Bisa Lihat Kota Jakarta dari Ketinggian

2. Catatan warga untuk LRT Jabodebek

Lintas Raya Terpadu (LRT) Jabodebek baru beroperasi secara resmi selama satu hari, yakni pada Senin (28/8/2023).

Meski demikian, banyak warga pengguna LRT Jabodebek yang memberikan kritik atau masukan atas operasional layanan transportasi umum itu.

Beberapa di antaranya, yakni tentang tangga untuk menuju lantai concour atau tempat mesin tap in/tap out, tarif pelayanan, hingga soal pengereman kereta. Baca selengkapnya di sini.

Baca juga: Semakin Mulusnya Koneksi Jakarta dengan Kota Penyangga berkat LRT Jabodebek: Mudah Dijangkau dan Hemat Waktu

3. Fakta oknum Paspampres aniaya warga hingga tewas

Seorang warga Aceh yang tinggal di Tangerang Selatan, Imam Masykur (25), tewas usai dianiaya oknum anggota Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres).

Selain menculik dan menganiaya, oknum anggota Paspampres bersama sejumlah rekannya juga memeras korban.

Imam diperas karena toko kosmetiknya di Jalan Sandratek, RT 02/RW 06, Rempoa, Ciputat Timur, Tangerang Selatan, diduga menjual obat-obatan ilegal. Baca selengkapnya di sini.

Baca juga: Motif Oknum Paspampres Bunuh Warga Sipil Belum Bisa Diungkap Lengkap, Kadispenad Ungkap Alasannya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Megapolitan
Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Megapolitan
Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Megapolitan
Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin 'Jogging Track'

Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin "Jogging Track"

Megapolitan
Buka Pendaftaran, KPU DKI Jakarta Butuh 801 Petugas PPS untuk Pilkada 2024

Buka Pendaftaran, KPU DKI Jakarta Butuh 801 Petugas PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Anggota PPS untuk Pilkada 2024

KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Anggota PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Bantu Buang Mayat Wanita Dalam Koper, Aditya Tak Bisa Tolak Permintaan Sang Kakak

Bantu Buang Mayat Wanita Dalam Koper, Aditya Tak Bisa Tolak Permintaan Sang Kakak

Megapolitan
Pemkot Depok Bakal Bangun Turap untuk Atasi Banjir Berbulan-bulan di Permukiman

Pemkot Depok Bakal Bangun Turap untuk Atasi Banjir Berbulan-bulan di Permukiman

Megapolitan
Duduk Perkara Pria Gigit Jari Satpam Gereja sampai Putus, Berawal Pelaku Kesal dengan Teman Korban

Duduk Perkara Pria Gigit Jari Satpam Gereja sampai Putus, Berawal Pelaku Kesal dengan Teman Korban

Megapolitan
15 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

15 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Bantu Buang Mayat, Adik Pembunuh Wanita Dalam Koper Juga Jadi Tersangka

Bantu Buang Mayat, Adik Pembunuh Wanita Dalam Koper Juga Jadi Tersangka

Megapolitan
Banjir Berbulan-bulan di Permukiman Depok, Pemkot Bakal Keruk Sampah yang Tersumbat

Banjir Berbulan-bulan di Permukiman Depok, Pemkot Bakal Keruk Sampah yang Tersumbat

Megapolitan
Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper Terungkap, Korban Ternyata Minta Dinikahi

Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper Terungkap, Korban Ternyata Minta Dinikahi

Megapolitan
Tak Cuma di Medsos, DJ East Blake Juga Sebar Video Mesum Mantan Kekasih ke Teman dan Keluarganya

Tak Cuma di Medsos, DJ East Blake Juga Sebar Video Mesum Mantan Kekasih ke Teman dan Keluarganya

Megapolitan
Heru Budi Usul Bangun 'Jogging Track' di RTH Tubagus Angke yang Diduga Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Usul Bangun "Jogging Track" di RTH Tubagus Angke yang Diduga Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com