Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seorang Lansia di Kebon Jeruk Ditemukan Tewas, Tetangga: Saya Kaget

Kompas.com - 30/08/2023, 18:49 WIB
Zintan Prihatini,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ida (56) mengaku terkejut ketika mendengar tetangganya, SB (65), ditemukan tewas di dalam rumah, Jalan Ratu Melati, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Rabu (30/8/2023) pagi.

Pasalnya, SB yang sehari-hari biasa membeli nasi dan lauk di warung milik Ida, tak lagi muncul dalam dua minggu terakhir.

"Iya sudah dua minggu enggak beli nasi. Pas dengar dia meninggal, saya kaget," ujar Ida saat ditemui Kompas.com di Kebon Jeruk.

Baca juga: Lansia Ditemukan Tewas di Rumahnya, Awalnya Kuli Bangunan Cium Bau Busuk

Ida melanjutkan, ia sempat melapor ke sekuriti kompleks itu agar mengecek lansia tersebut. Pasalnya, SB tinggal di sana seorang diri, sedangkan anaknya diketahui tak lagi tinggal bersama.

"Saya sudah bilang ke hansip tengok bapak yang itu (SB), kasihan takutnya meninggal enggak ketahuan," ucap dia.

Namun, nyatanya tak ada tetangga yang berupaya untuk mengecek kondisi SB hingga akhirnya mereka menemukan lansia tersebut tergeletak tak bernyawa.

Menurut Patmi (57), warga sekaligus pedagang di sekitar lokasi kejadian, SB pertama kali ditemukan ketika kuli bangunan di sebelah rumahnya mencium bau busuk.

Baca juga: Dinkes DKI Imbau Lansia dan Balita Kurangi Aktivitas di Luar Ruangan untuk Hindari ISPA

"Pertama kali ditemuin sama kuli bangunan. Katanya baunya enggak sedap," ujar Patmi.

Kala itu, saksi langsung malapor kepada sekuriti kompleks. Warga pun menaruh curiga korban telah meninggal dunia.

"Kuli bangunan bilang sama hansipnya 'itu ada bapak-bapak enggak keluar, tetapi ada bau enggak sedap tolong tengokin'," ungkap Patmi menirukan perkataan sang kuli bangunan.

Alhasil, sekuriti langsung mendatangi lokasi. Kemudian, mereka menemukan SB dalam kondisi tidak bernyawa.

Baca juga: LPSK Cari Keluarga Imam Masykur, Warga Aceh yang Tewas Dianiaya Oknum TNI

"Sudah busuk kayaknya. Kata keamanannya tadi dikasih kopi biar enggak bau," tutur dia.

Dihubungi secara terpisah, Kanit Reskrim Polsek Kebon Jeruk AKP Anggi Hasibuan membenarkan bahwa SB ditemukan meninggal karena sakit. Kendati demikian, dia tak memerinci soal kematian lelaki tersebut.

"Iya (ada penemuan mayat). (Korban) meninggalnya karena sakit," kata Anggi melalui pesan singkat.

Kini, jenazah SB telah dibawa ke Rumah Sakit Ciptomangunkusumo untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com