Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cabut Baliho Anies-AHY, Demokrat Bekasi: Tak Ada Istilah Tekor untuk Perjuangan Mas Ketum

Kompas.com - 03/09/2023, 22:53 WIB
Firda Janati,
Icha Rastika

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Baliho serta spanduk bergambar bakal calon presiden Anies Baswedan yang bersanding dengan Ketum Demokrat Agus Harimukti Yudhoyono diturunkan di seluruh wilayah Bekasi.

Sejak dua hari lalu, Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat Kota Bekasi Ronny Hermawan telah menginstruksikan kader untuk mencopot semua baliho dan spanduk Anies-AHY.

Kata Ronny, pihaknya tidak perhitungan soal biaya pengadaan baliho.

"Kita enggak ada istilah tekor untuk perjuangan Mas Ketum AHY, kita enggak pernah hitung-hitungan," ujar Ronny saat dihubungi Kompas.com, Minggu (3/9/2023).

Baca juga: Penurunan Baliho Anies Baswedan Aksi Spontan Ungkapan Kekecewaan Kader Partai Demokrat

Ronny mengatakan, pengadaan baliho dan spanduk Anies-AHY itu merupakan inisitif dari para kader untuk mendukung Ketum AHY.

"Itu biayanya dari kita enggak dari mana-mana, dari biaya pribadi para caleg," ujar Ronny.

Pihaknya juga tidak meminta sepeserpun dari partai Nasdem untuk pengadaan balino dan spanduk Anies-AHY.

"Enggak ada sumbangan dari partai, Partai Nasdem, enggak ada sumbangan dari Anies, kita juga enggak minta kok," kata dia.

Keputusan mencopot baliho sendiri merupakan bentuk kekecawaan setelah Anies menggaet Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin sebagai calon wakil presiden (cawapres).

Padahal, sebelumnya Anies disebut berjanji akan menggandeng AHY sebagai bacawapresnya.

"Begitu komitmen dilanggar ya kecewa, pasti kecewa, tapi kecewanya enggak membuat kita marah, kontraproduktif," ujar dia.

Baca juga: Baliho dan Spanduk Anies-AHY Dicopot di Jakarta, Ketua Demokrat DKI: Saya yang Instruksikan!

Partai Demokrat menyatakan mereka keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) dan mencabut dukungan dari Anies Baswedan sebagai Capres 2024.

"Kita cooling down dululah, biarin kalau dia (Anies) mau ninggalin kita, enggak apa-apa," tandasnya.

Meski Demokrat telah hengkang, baliho Anies yang satu frame dengan Ketum Partai Nasdem, Demokrat dan PKS masih mejeng di Jalan Sultan Agung, Kecamatan Bekasi Barat, Kota Bekasi.

Berdasarkan pantauan Kompas.com hari ini pukul 09.00 WIB, baliho itu terdapat di dua titik yang tidak berjauhan.


Baliho yang ada persis di dekat flyover Kranji tersebut terpampang masing-masing foto ketua umum partai koalisi, yakni Presiden PKS Ahmad Syaikhu, Ketum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono dan Ketum Nasdem Surya Paloh.

Tulisan yang tertera pada baliho itu adalah "Lebih Maju, Lebih Adil" pada bagian atas, dan "Anies Baswedan Guru Jadi Presiden".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper, Korban Diduga Tak Tahu Pelaku Memiliki Istri

Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper, Korban Diduga Tak Tahu Pelaku Memiliki Istri

Megapolitan
Tangkap Aktor Rio Reifan, Polisi Sita 1,17 Gram Sabu dan 12 Butir Psikotropika

Tangkap Aktor Rio Reifan, Polisi Sita 1,17 Gram Sabu dan 12 Butir Psikotropika

Megapolitan
Polisi Usut Indentitas Mayat Laki-laki Tanpa Busana di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Polisi Usut Indentitas Mayat Laki-laki Tanpa Busana di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Megapolitan
Sebelum Dibunuh Arif, RM Sempat Izin ke Atasan untuk Jenguk Kakaknya di RS

Sebelum Dibunuh Arif, RM Sempat Izin ke Atasan untuk Jenguk Kakaknya di RS

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Jenazah Pemulung di Lenteng Agung Segera Dibawa ke Kampung Halaman

Keluarga Tolak Otopsi, Jenazah Pemulung di Lenteng Agung Segera Dibawa ke Kampung Halaman

Megapolitan
Mayat Laki-laki Tanpa Busana Mengambang di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Mayat Laki-laki Tanpa Busana Mengambang di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Megapolitan
Perempuan Dalam Koper Bawa Rp 43 Juta, Hendak Disetor ke Rekening Perusahaan

Perempuan Dalam Koper Bawa Rp 43 Juta, Hendak Disetor ke Rekening Perusahaan

Megapolitan
Rio Reifan Lagi-lagi Terjerat Kasus Narkoba, Polisi: Tidak Ada Rehabilitasi

Rio Reifan Lagi-lagi Terjerat Kasus Narkoba, Polisi: Tidak Ada Rehabilitasi

Megapolitan
Dibutuhkan 801 Orang, Ini Syarat Jadi Anggota PPS Pilkada Jakarta 2024

Dibutuhkan 801 Orang, Ini Syarat Jadi Anggota PPS Pilkada Jakarta 2024

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Transfer Uang Hasil Curian ke Ibunya Sebesar Rp 7 Juta

Pembunuh Wanita Dalam Koper Transfer Uang Hasil Curian ke Ibunya Sebesar Rp 7 Juta

Megapolitan
Pemulung Meninggal di Dalam Gubuk, Saksi: Sudah Tidak Merespons Saat Ditawari Kopi

Pemulung Meninggal di Dalam Gubuk, Saksi: Sudah Tidak Merespons Saat Ditawari Kopi

Megapolitan
Pemulung yang Tewas di Gubuk Lenteng Agung Menderita Penyakit Gatal Menahun

Pemulung yang Tewas di Gubuk Lenteng Agung Menderita Penyakit Gatal Menahun

Megapolitan
Polisi Ungkap Percakapan soal Hubungan Terlarang Pelaku dan Perempuan Dalam Koper Sebelum Pembunuhan

Polisi Ungkap Percakapan soal Hubungan Terlarang Pelaku dan Perempuan Dalam Koper Sebelum Pembunuhan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Kembali ke Kantor Usai Buang Jasad Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Kembali ke Kantor Usai Buang Jasad Korban

Megapolitan
Pemkot Depok Akan Bebaskan Lahan Terdampak Banjir di Cipayung

Pemkot Depok Akan Bebaskan Lahan Terdampak Banjir di Cipayung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com