JAKARTA, KOMPAS.com - Ambruknya atap beton Rusunawa Marunda, Jakarta Utara, Rabu (30/8/2023) malam, menjadi alarm bagi Pemprov DKI Jakarta.
Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta Judistira Hermawan meminta Pemprov memeriksa semua kondisi bangunan rumah susun (rusun) yang ada di Ibu Kota.
Pasalnya, menurut Judistira, tak menutup kemungkinan ada rusun di Jakarta yang bangunannya telah termakan usia.
"Rusun Marunda sudah cukup tua, ini bangunan tahun 2006. Kami prihatin atas robohnya atap Rusun Marunda,” ujarnya, Selasa (5/9/2023).
"Jadi bukan hanya Marunda, tapi ada beberapa Rusun yang perlu diawasi dan segera dilakukan revitalisasi," lanjut Judistira.
Ia berharap, Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPRKP) DKI juga harus mendata bangunan rusun yang tidak layak huni dan perlu direvitalisasi.
Tujuannya agar kejadian bangunan ambruk tidak terulang.
“Kami dari DPRD DKI akan memastikan proses relokasi ini berjalan baik sesuai kebutuhan dari Warga Rusun Marunda," kata anggota Fraksi Golkar tersebut.
Senada dengan Judistira, Wakil Ketua Fraksi PSI di DPRD DKI Jakarta, August Hamonangan mempertanyakan keseriusan Pemprov dalam merawat Rusunawa Marunda, Jakarta Utara.
"Ini nyata kurangnya keseriusan Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPRKP) terhadap perawatan rusun," ujar August dalam keterangannya, Selasa.
August mengatakan, perawatan rusun itu mestinya menjadi prioritas DPRKP setelah membangunnya dengan alih fokus pada program DP 0 rupiah.
Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta ini pun meminta respons cepat Pemprov DKI untuk merevitalisasi bangunan rusun yang sudah tidak layak untuk mencegah terjadinya peristiwa serupa.
Baca juga: Pemprov DKI Diminta Cek Kondisi Semua Rusun Buntut Atap Rusunawa Marunda Ambruk
"DPRKP harus segera merevitalisasi bangunan, juga mengecek bangunan lain yang berpotensi roboh,” ujarnya.
“Tak hanya revitalisasi, tapi perlu merelokasi warga yang bangunan akan dibetulkan oleh dinas. Proses harus berjalan baik dan lancar," ucap August.
Berdasarkan penelitian Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), bangunan di area Blok C Rusunawa Marunda memang sudah tak layak huni.