JAKARTA, KOMPAS.com - Kriminolog Universitas Indonesia (UI) Adrianus Meliala menduga ibu-anak yang ditemukan tewas di Depok ini menutup diri usai kepala keluarga meninggal dunia beberapa tahun lalu.
Untuk diketahui, petugas keamanan Perumahan Bukit Cinere bernama Jafar menyebut suami dari ibu yang ditemukan tewas itu meninggal dunia sejak 10 tahun lalu.
“Kesan saya adalah bahwa keluarga ini ketika bapaknya masih hidup, itu masih berinteraksi dengan orang luar. Tapi, ketika bapaknya meninggal dunia, maka ibu dan anaknya menutup diri,” ungkap Adrianus saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (9/9/2023).
Baca juga: Sepucuk Surat To You Whomever dan Tanda Tanya Temuan Kerangka Ibu-Anak di Depok
Adrianus menyebut, hal tersebut diakibatkan karena faktor ekonomi keluarga itu.
“Jadi, ketika bapaknya ini tidak ada, langsung kemudian ekonomi merosot drastis sehingga membuat sang ibu berusaha untuk berhemat, mengurangi konsumsi, makanya kemudian rumahnya enggak terawat,” tutur Adrianus.
Adrianus mengatakan, temuan jenazah ibu-anak di Depok yang bernama Grace Arijani Harahapan (68) dan David Ariyanto Wibowo (38) itu serupa dengan kasus penemuan jasad empat anggota keluarga di Kalideres pada November 2022.
Menurut dia, ada kemungkinan ibu dan anak ini meninggal dunia karena penyakit yang wajar.
“Nah, termasuk juga di antaranya ini kalau kita mau membayangkan ya, Kemungkinan ada indikasi penyakit lalu kemudian mereka tidak berobat, tidak konsultasi ke dokter, lalu lama-lama tambah parah dan begitu kena serangan, mematikan,” imbuh Adrianus.
Diberitakan sebelumnya, jenazah ibu dan anak laki-lakinya ditemukan di kediaman mereka, Perumahan Bukit Cinere Indah, Jalan Puncak Pesanggrahan 8 No.39, RT 01 RW 16, Kecamatan Cinere, Kota Depok, Jawa Barat, Kamis (7/9/2023).
Keduanya ditemukan dalam keadaan tinggal tulang belulang dan bersandar ke dinding kamar mandi yang tidak terkunci.
Di antara dua jasad tersebut, petugas menemukan botol beling dan bungkus cokelat.
Selain itu, petugas juga menemukan sebuah tulisan berjudul ‘to you whom ever' di sebuah laptop.
"Jadi di sana tertulis, 'siapa pun yang membaca tulisan ini ini, mungkin pada saat melihat tulisan ini saya dan ibu saya sudah meninggal dunia'," ungkap Direskrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol Hengki Haryadi, Jumat (8/9/2023).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.