Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Ungkap Percakapan Pelajar SMP-SMK di Jaksel yang Hendak Tawuran

Kompas.com - 11/09/2023, 15:40 WIB
Dzaky Nurcahyo,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi mengungkapkan isi percakapan remaja di bawah umur atau pelajar SMP-SMK yang hendak tawuran di Jakarta Selatan.

Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes (Pol) Ade Ary Syam Indradi menyebut percakapan itu mayoritas berlangsung di WhatsApp Group.

"Cara mereka berkumpul, cara mereka melakukan tawuran, yang pertama adalah mereka janjian via akun Instagram. Kemudian, mereka janjian untuk berkumpul dan menyerang salah satu murid sekolah lainnya via WhatsApp Group," ujar dia saat jumpa pers, Senin (11/9/2023).

Baca juga: Ada 7 Tawuran di Jaksel dalam 3 Hari, Puluhan Pelajar Ditangkap

Ade Ary mengatakan, biasanya ada salah satu pelajar yang menjadi pemantik di WhatsApp Group.

Kemudian, pelajar lainnya memberikan respons untuk menyepakati kapan dan dimana tawuran berlangsung.

"Salah satu percakapan yang terjadi di WhatsApp Group antara lain, 'Malam tawuran'. Kemudian ada yang membalas, 'jangan tawuran nanti kalian mati'. Lalu dibalas dengan emoji bergambar patah hati," ungkap Ade Ary.

"Member lainnya chat begini, 'Malam ribut dong'. Kemudian ada yang membalas, 'Cari'. Ada juga yang mengirim voice notes berbunyi seperti ini, 'Nanti malam jadi enggak?'," lanjut dia.

Baca juga: Gagalkan 7 Tawuran Pelajar di Jaksel, Polisi Sita Celurit dan Busur Panah Raksasa

Diberitakan sebelumnya, 7 peristiwa tawuran di Jakarta Selatan berlangsung dalam kurun waktu tiga hari terakhir.

Ketujuh aksi tawuran terjadi pada periode Sabtu (9/9/2023) dini hari hingga Senin (11/9/2023) dini hari.

Dari seluruh peristiwa tawuran yang digagalkan, Ade Ary menyebut ada 38 orang yang ditangkap.

Sebanyak 32 orang diantaranya adalah pelajar SMP, SMA, dan SMK yang masih di bawah umur alias masuk kategori anak-anak.

"Dalam hal ini, anak adalah yang berusia di bawah 18 tahun. Jadi usia termuda yang kami amankan ada yang berusia 16 tahun," ungkap dia.

Baca juga: Dua Pelaku Tawuran di Mampang Beli Celurit di Toko Online

Dari 7 peristiwa tawuran di atas, Ade Ary menyebut ada belasan senjata tajam (sajam) yang ikut diamankan.

"Dari 38 orang yang kami amankan di 7 lokasi yang berbeda, diantaranya ada 11 celurit. Ini mengerikan, bayangkan ada 11 celurit. Kemudian ada busur panah, ada parang, gergaji, dan ada stik golf yang diamankan. Selain itu ada HP dan beberapa kendaraan roda dua," tutur dia.

Berikut lokasi 7 tawuran yang terjadi di Jakarta Selatan:

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com