Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terkuak, Ternyata Nando yang Kirim Pesan ke Polisi dan Mengaku Sudah Rukun dengan Mega Usai Dilaporkan KDRT

Kompas.com - 19/09/2023, 14:15 WIB
Larissa Huda

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pelaku pembunuhan ibu muda bernama Mega Suryani Dewi (24), Nando (25), diduga sebagai pengirim pesan kepada polisi agar laporan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) dihentikan.

Mega dibunuh Nando setelah mengalami KDRT. Sebelum tewas, Mega sudah laporkan suaminya ke polisi pada awal Agustus lalu. Namun laporannya mandek karena Mega disebut sudah rukun dengan suaminya.

Menurut sang ibu, Linda, Mega melaporkan Nando ke polisi karena mengalami KDRT pada 7 Agustus 2023. Namun Nando tak sampai di penjara walau Mega sudah sampai serahkan hasil visum.

Baca juga: Penyesalan Nando Usai Bunuh Mega di Bekasi, Hanya Bisa Menangisi Perbuatannya kepada Istri Tercinta

Mulanya Linda, kata Linda, ada surat pemanggilan dari polisi yang datang ke rumahnya untuk Mega pada 21 Agustus. Surat itu lantas dibawa oleh Mega.

Tak lama setelah itu Mega kembali mendapatkan panggilan dari pihak kepolisian lewat pesan WhatsApp. Namun, chat dari polisi tersebut rupanya lebih dulu dibalas oleh Nando.

"Dia juga bilang ke saya, 'Bu, Neng dipanggil Ibu Polwan masalah KDRT. Tapi, Nando ngeduluin, Bu. Dia bilang kita udah serumah'. Itu kata Mega," ujar Linda, dikutip dari TribunJakarta.com, Selasa (19/9/2023).

Linda mengaku melihat sendiri pesan Whatsapp yang dikirimkan polwan tersebut lalu dibalas Nando. Mengetahui balasan Nando, Mega tak tinggal diam.

Baca juga: Nando Nangis Diperiksa Polisi, Mengaku Menyesal Bunuh Istri dan Masih Cinta

Mega akhirnya mengungkap keinginannya kepada Linda berharap supaya Nando tak mengulangi perbuatannya. Mega ingin ada mediasi yang disaksikan keluarganya dan polisi.

"Pengen tanda-tangan di atas materai seandainya Nando KDRT lagi, pengen dia denda sebesar-besarnya," kata Linda.

Penjelasan polisi

Pesan yang dikirim Nando menggunakan ponsel Mega ini sesuai dengan apa yang disampaikan polisi. Mega disebut tak kunjung hadir saat harus diperiksa atas laporannya.

Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Komisaris Gogo Galesung menjelaskan, Mega tidak kunjung datang meski sudah ditelepon polisi.

Baca juga: Sebelum Bunuh Istri di Bekasi, Nando Curhat Tak Mau Cerai ke Pemilik Kontrakan

"Dia (Mega mengirim pesan) WA bilang kalau dia enggak bisa datang karena dia belum dapat cuti kerja dan dia sudah rukun lagi sama suaminya," imbuh Gogo, Rabu (13/9/2023).

Gogo melanjutkan, Mega memang berencana untuk mencabut laporannya. Akan tetapi, korban tidak kunjung datang ke Mapolres Metro Bekasi.

"Dia rencana juga mau cabut laporan, terus setelah itu (mengirim bukti visum), dia enggak datang-datang lagi," ujarnya.

Polisi harusnya tak boleh diam

Pakar hukum pidana dari Universitas Trisakti, Abdul Fickar Hadjar, memandang, meskipun masuk dalam lingkungan rumah tangga, KDRT merupakan tindak pidana yang bukan delik aduan.

Baca juga: Berkaca pada Pembunuhan Ibu Muda di Bekasi, Cara Polisi Menangani Kasus KDRT Perlu Dievaluasi

Halaman:


Terkini Lainnya

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com