Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyesalan Nando Usai Bunuh Mega di Bekasi, Hanya Bisa Menangisi Perbuatannya kepada Istri Tercinta

Kompas.com - 18/09/2023, 18:00 WIB
Larissa Huda

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Pelaku pembunuhan ibu muda di Bekasi, Nando (25), hanya bisa menangis dan menyesali atas perbuatan yang ia lakukan kepada istrinya, Mega Suryani Dewi (24).

Nando menghabisi nyawa istrinya sendiri dengan sebilah pisau dapur di kontrakan mereka di kawasan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, Kamis (7/9/2023).

Jasad Mega ditemukan pada Sabtu (9/9/2023) dalam kondisi sudah tidak bernyawa. Ibu muda ini diduga dibunuh suaminya sendiri akibat kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).

Baca juga: Nando Nangis Diperiksa Polisi, Mengaku Menyesal Bunuh Istri dan Masih Cinta

"Ada (sempat nangis), ada merasa sedih (menyesal). 'Saya masih mencintai istri saya'," kata Kapolres Metro Bekasi Kombes Twedi Bennyahdi Aditya di Polda Metro Jaya, Senin (18/9/2023).

Menurut Twedi, Nando benar-benar menyesali perbuatannya dengan bukti tersangka memandikan jasad Mega setelah membunuhnya.

"Menyesal, buktinya dia masih memandikan istrinya katanya dia merasa menyesal," kata dia.

Pernah curhat pada tetangga

Sebelum tragedi nahas itu, Nando rupanya pernah curhat soal permasalahan rumah tangganya dengan Mega kepada pemilik kontrakan.

Baca juga: Berkaca pada Pembunuhan Ibu Muda di Bekasi, Cara Polisi Menangani Kasus KDRT Perlu Dievaluasi

Pemilik kontrakan bernama Dewi (41) menuturkan, Nando pernah bercerita pada saat Mega berniat untuk meminta cerai bulan Agustus lalu usai adanya dugaan KDRT pertama.

"Waktu itu kalau ke saya suka cerita 'Bu, gimana ya, saya enggak mau dicerai, saya masih sayang sama Mega'," ujar Dewi mengingat curhatan Nando, Selasa (12/9/2023).

Dewi menuturkan, pada saat itu dia menasihati Nando untuk bersabar dalam menghadapi ujian dalam rumah tangga.

"Saya bilang 'makanya Nando yang sabar, istighfar. Kalau kamu kesal, lempar saja pot ibu enggak apa-apa asal jangan kasar sama Mega'. Dia menyesali saat itu, saya kira sudah menyesal," ujarnya.

Baca juga: Delik Biasa, KDRT yang Dialami Ibu Muda di Bekasi Bisa Diproses Hukum Tanpa Harus Ada Laporan ke Polisi

Dewi tidak menduga kalau Nando pada akhirnya gelap mata tega membunuh istrinya. Dari pandangan Dewi, Nando dan Mega memang tengah dalam kondisi lelah menghadapi prahara rumah tangga.

"Dia capek, istrinya juga capek, anaknya nangis enggak langsung dipegang. Intinya dia (Nando) takut cerai, takut pisah," ujarnya.

Laporan KDRT berlanjut

Sebelum tewas dibunuh, Mega pernah melaporkan Nando atas tuduhan KDRT ke kepolisian. Namun, belakangan laporan itu disebut-disebut mandek hingga akhirnya Mega tewas.

Kendati demikian, Twedi berujar laporan KDRT yang pernah dilayangkan Mega sebelum tewas juga tetap diproses untuk memperberat hukuman Nando.

Baca juga: Belajar dari Ibu Muda yang Dibunuh Suaminya di Bekasi: Siklus KDRT Berpotensi pada Femisida, Kenali Ciri-cirinya

Halaman:


Terkini Lainnya

Pemprov DKI Diminta Bina Juru Parkir Liar agar Punya Pekerjaan Layak

Pemprov DKI Diminta Bina Juru Parkir Liar agar Punya Pekerjaan Layak

Megapolitan
Gerindra Berencana Usung Kader Sendiri di Pilgub DKI 2024

Gerindra Berencana Usung Kader Sendiri di Pilgub DKI 2024

Megapolitan
Munculnya Keraguan di Balik Wacana Pemprov DKI Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket Usai Ditertibkan

Munculnya Keraguan di Balik Wacana Pemprov DKI Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket Usai Ditertibkan

Megapolitan
Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra DKI Minta Maaf

Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra DKI Minta Maaf

Megapolitan
Polda Metro Minta Masyarakat Lapor jika Ada Juru Parkir Memalak

Polda Metro Minta Masyarakat Lapor jika Ada Juru Parkir Memalak

Megapolitan
Polisi Akan Bantu Dishub Tertibkan Juru Parkir Liar di Jakarta

Polisi Akan Bantu Dishub Tertibkan Juru Parkir Liar di Jakarta

Megapolitan
Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra Tetap Akan Usung Kader di Pilkada DKI 2024

Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra Tetap Akan Usung Kader di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Prabowo Belum Bahas Isu Penambahan Menteri di Kabinetnya

Prabowo Belum Bahas Isu Penambahan Menteri di Kabinetnya

Megapolitan
Berantas Jukir Liar, DPRD Usul Pemprov DKI-Minimarket Kerja Sama

Berantas Jukir Liar, DPRD Usul Pemprov DKI-Minimarket Kerja Sama

Megapolitan
Bulan Depan, Gerindra Akan Umumkan Nama yang Diusung untuk Pilgub DKI

Bulan Depan, Gerindra Akan Umumkan Nama yang Diusung untuk Pilgub DKI

Megapolitan
Tak Tutup Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, PDIP: Tergantung Penilaian DPP dan Rekam Jejak

Tak Tutup Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, PDIP: Tergantung Penilaian DPP dan Rekam Jejak

Megapolitan
Jukir Liar Akan Ditertibkan lalu Dikasih Pekerjaan, DPRD DKI: Tidak Semudah Itu 'Ferguso'!

Jukir Liar Akan Ditertibkan lalu Dikasih Pekerjaan, DPRD DKI: Tidak Semudah Itu "Ferguso"!

Megapolitan
Gerindra DKI Usul 4 Nama Bacagub Jakarta ke DPP, Ada Ariza Patria dan Rahayu Saraswati

Gerindra DKI Usul 4 Nama Bacagub Jakarta ke DPP, Ada Ariza Patria dan Rahayu Saraswati

Megapolitan
Jangan Seolah Lepas Tangan, Direktur STIP dan BPSDM Diminta Ikut Tanggung Jawab atas Tewasnya Putu

Jangan Seolah Lepas Tangan, Direktur STIP dan BPSDM Diminta Ikut Tanggung Jawab atas Tewasnya Putu

Megapolitan
DPRD DKI: Tidak Ada Anggaran untuk Beri Pekerjaan Eks Jukir Liar Minimarket

DPRD DKI: Tidak Ada Anggaran untuk Beri Pekerjaan Eks Jukir Liar Minimarket

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com