Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri Teten Sebut Babak Belurnya Pedagang Tanah Abang karena Gempuran Barang Impor yang Sangat Murah di Platform Digital

Kompas.com - 20/09/2023, 05:30 WIB
Xena Olivia,
Larissa Huda

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Teten Masduki sempat berpikir turunnya omzet pedagang Pasar Tanah Abang karena mereka tidak bertransformasi dari berjualan secara luring di pasar menjadi daring (online).

"Ternyata mereka juga sudah melakukan transformasi, mereka jualan jualan online tapi mereka tidak bisa bersaing," ucap Teten saat mengunjungi Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, Selasa (19/9/2023).

Menurut Teten, dampak turunnya penjualan di pasar bukan karena kalah dengan penjualan online. Namun, kata dia, produk yang dijual mereka tidak bisa bersaing karena gempuran produk impor yang sangat murah.

Baca juga: Saat Menteri Teten Lihat dan Dengar Sendiri Keluhan Pedagang Pasar Tanah Abang yang Barangnya Susah Laku

Teten mengatakan, salah satu penyebabnya Pasar Tanah Abang sepi adalah produk dalam negeri tak bisa bersaing dengan produk impor yang dijual lebih murah di platform e-commerce dan social commerce.

Teten mengaku sudah punya beberapa catatan bahwa yang mungkin perlu diatur adalah mengenai arus barang masuk impor ke Indonesia.

"Apakah produk-produk yang barang-barang consumer goods yang masuk ke Indonesia ini ilegal atau memang kita terlalu rendah menerapkan tarif bea masuk," tutur Teten.

Teten menduga, pemerintah masih terlalu longgar kepada produk-produk impor itu. Padahal, kata dia, Presiden Joko Widodo berpesan kepada semua menterinya supaya tak ada impor lagi bagi produk yang bisa diproduksi lokal.

Baca juga: Curhat Awing Pedagang Pasar Tanah Abang yang Dihampiri Menteri Teten: Omzet Turun 50 persen Lebih

"Jadi nanti saya akan lihat lagi ya tadi apakah barang-barang yang masuk ke kita ini yang sangat murah ini ilegal atau legal atau memang kita terlalu murah atau terlalu mudah (impor)," ucap Teten.

Menurut dia, pemerintah juga bakal mengecek apakah perlu ada aturan buat platform digital, baik domestik maupun global terkait penjualan daring ini.

"Lalu, apakah barang yang mereka dijual di sana juga disertai dokumen barang-barang mereka legal atau tidak legal, punya izin SNI tidak, punya izin halal, dan lain sebagainya," ucap Teten.

"Supaya kita mencegah masuknya barang ilegal ya lewat penjualan di online yang masif, sehingga memukul produksi dalam negeri," ucap Teten menambahkan.

Baca juga: Saat Menkop UKM Menyaksikan Pedagang Pasar Tanah Abang Berjualan Lewat “Live Streaming”

Adapun keluhan pedagang Pasar Tanah Abang ini sudah terjadi sejak beberapa tahun terakhir. Pedagang bernama Awing (55) mengeluhkan omzet di tokonya menurun drastis sejak pandemi Covid-19.

“Drastis, Pak. (Turun) 50 persen,” tutur Awing pada Teten.

Hal yang sama juga dialami oleh sebuah kios di lantai tiga. Menurut penjaga toko tersebut, nyaris tak ada pembeli yang datang dalam tiga bulan terakhir.

"Kami ngeharapin omzet, standar untuk penglaris saja susah banget,” sambung sang pramuniaga.

Teten heran lantaran toko-toko itu sepi pembeli, padahal memiliki produk-produk baju yang apik dan bagus.

Baca juga: Curhat Awing Pedagang Pasar Tanah Abang yang Dihampiri Menteri Teten: Omzet Turun 50 persen Lebih

“Padahal barangnya bagus,” kata Teten sambil memandang ke sekeliling toko itu, kemudian sang penjaga toko mengiyakan.

"Iya, barang bagus sih. Cuma ya itu, pasarannya merosot banget. Orang belanja saja enggak ada yang berkunjung. Yang kembali hanya langganan-langganan.”

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Megapolitan
Ribuan Polisi Amankan Aksi 'May Day', Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Ribuan Polisi Amankan Aksi "May Day", Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Megapolitan
Korban Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan, Jasad Mengapung 2,5 Kilometer dari Titik Kejadian

Korban Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan, Jasad Mengapung 2,5 Kilometer dari Titik Kejadian

Megapolitan
Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang, Lalin Sempat Tersendat

Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang, Lalin Sempat Tersendat

Megapolitan
Jalanan Mulai Ditutup, Ini Rekayasa Lalu Lintas di Jakarta Saat Ada Aksi 'May Day'

Jalanan Mulai Ditutup, Ini Rekayasa Lalu Lintas di Jakarta Saat Ada Aksi "May Day"

Megapolitan
Massa Aksi 'May Day' Mulai Berkumpul di Depan Patung Kuda

Massa Aksi "May Day" Mulai Berkumpul di Depan Patung Kuda

Megapolitan
Rayakan 'May Day', Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Rayakan "May Day", Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Megapolitan
Pakar Ungkap 'Suicide Rate' Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Pakar Ungkap "Suicide Rate" Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Megapolitan
Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi 'May Day'

Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi "May Day"

Megapolitan
3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

Megapolitan
Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

Megapolitan
Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDI-P

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDI-P

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com