Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

817 Koleksi dan Benda Bersejarah Terdampak Kebakaran Museum Nasional

Kompas.com - 20/09/2023, 10:58 WIB
Xena Olivia,
Abdul Haris Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kebakaran yang melanda Museum Nasional di Jalan Medan Merdeka Barat, Gambir, Jakarta Pusat, mengakibatkan benda bersejarah yang tersimpan di museum itu mengalami kerusakan, baik berat maupun ringan.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Museum dan Cagar Budaya (MCB) Ahmad Mahendra mengatakan, ada ratusan koleksi yang terdampak kebakaran di enam ruangan Museum Nasional.

"Terdapat 817 koleksi yang berada dan dipamerkan pada enam ruangan yang terdampak," ungkap Mahendra dalam keterangannya, Senin (19/9/2023).

Baca juga: Evakuasi Benda Bersejarah Museum Nasional Usai Kebakaran, Polisi: Masih Banyak yang Utuh

"Koleksi dan benda bersejarah tersebut merupakan koleksi berbahan perunggu, keramik, terakota, dan kayu, serta koleksi miniatur dan replika benda prasejarah yang ditemukan dalam kondisi utuh maupun rusak ringan sampai berat," sambungnya.

Mahendra mengungkapkan, secara keseluruhan total koleksi dan benda bersejarah yang disimpan di Museum Nasional Indonesia berjumlah 194.000.

Selanjutnya, pihak Museum dan Cagar Budaya berkomitmen untuk memberikan rincian tentang daftar koleksi-koleksi yang terdampak kebakaran, serta langkah penanganan dan restorasi koleksi lebih lanjut setelah hasil investigasi resmi diperoleh dari Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Polri.

"Kami juga telah membuka komunikasi dengan sejumlah tenaga ahli untuk dapat bekerja sama dan memberikan dukungan dalam proses penyelamatan dan restorasi seluruh koleksi yang terdampak serta pengelolaan museum dan cagar budaya yang lebih baik kedepannya,” jelas Mahendra.

Restorasi dan proses identifikasi seluruh koleksi yang terdampak kebakaran, kata Mahendra, merupakan proses yang terinci dan membutuhkan waktu, serta ruang yang cukup dan memadai.

Baca juga: Polisi Selidiki Unsur Pidana Kebakaran Museum Nasional Indonesia

"Sesuai arahan Mas Menteri (Nadiem Makarim), kejadian ini menjadi momentum bagi kami untuk melakukan perubahan di MNI (Museum Nasional Indonesia) agar menjadi jauh lebih baik dan menuju standar permuseuman dunia," tutup Mahendra.

Sebagai informasi, kebakaran melanda Gedung Pameran Koleksi Museum Nasional, Sabtu (16/9/2023).

Api pertama kali muncul dari bedeng petugas proyek perbaikan bangunan Museum Nasional yang berada di samping Gedung A sekitar pukul 20.00 WIB.

Dugaan sementara, api muncul akibat korsleting di bedeng, kemudian merambat ke Gedung A Museum Nasional di dekatnya.

Baca juga: Megawati Datangi Museum Nasional yang Kebakaran, Disambut Mendikbud Nadiem

Api berhasil dipadamkan seluruhnya dua jam kemudian atau sekitar pukul 22.00 WIB.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Megapolitan
Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com