Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Potret Hari Pertama Warga Eks Kampung Bayam Nyaman Tempati Rusunawa Nagarak

Kompas.com - 27/09/2023, 20:50 WIB
Ivany Atina Arbi

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah warga eks Kampung Bayam yang tercatat dalam 19 kartu keluarga (KK) akhirnya secara sukarela mau direlokasi ke Rusunawa Nagrak, Cilincing, Jakarta Utara.

Seluruh warga dalam 19 KK tersebut sebelumnya menghuni tenda darurat di depan Jakarta International Stadium (JIS), Jalan Sunter Permai Raya, Papanggo, Jakarta Utara.

Mereka sengaja tinggal di tenda darurat selama lebih dari sebulan sebagai bentuk aksi menuntut hak untuk tinggal di Kampung Susun Bayam (KSB), sesuai janji Pemprov DKI Jakarta.

Pada akhirnya, para warga yang sempat tinggal di tenda darurat tersebut mau menempati Rusunawa Nagrak untuk sementara, hingga nantinya dapat menempati KSB.

Nyaman menempati Rusunawa Nagrak

Berdasarkan pantauan Kompas.com di Rusunawa Nagrak pada Rabu (27/9/2023), warga eks Kampung Bayam bernama Agus Riyanto (42) bersama istrinya masih menata hunian yang kini mereka tempati.

Baca juga: Jaminan Heru Budi agar Warga Kampung Bayam yang Direlokasi ke Rusun Nagrak Hidup Layak...

Perabotan rumah masih berserakan di sudut hunian seluas 36 meter persegi tersebut. Sang istri tengah mencuci pakaian sambil memasak.

Agus, istri, dan keempat anaknya ini mendapatkan hunian di Rusunawa Nagrak Tower 3.

Di hunian tersebut, Agus mendapatkan dua kamar, satu ruang tamu, satu kamar mandi, ruang dapur, dan sedikit ruang untuk menjemur pakaian.

"Ini mau paku-pakuin dinding, cuma belum berani, pengin izin dulu sama pengelola," kata Agus saat berbincang dengan Kompas.com, Rabu.

Di lorong lantai 13 Tower 3 ini, keempat anak Agus bersama bocah eks warga Kampung Bayam yang lain terlihat bermain.

Baca juga: Pindah ke Rusun Nagrak, Warga Kampung Bayam Akan Difasilitasi Antar Jemput Pelajar

Suara bising karena teriakan mereka terdengar jelas karena lantai 13 Tower 3 Rusunawa Nagrak hanya diisi eks warga Kampung Bayam.

Agus mengaku nyaman tinggal di Rusunawa Nagrak dibandingkan hidup di tenda selama hampir satu tahun terakhir.

"Ya kita enggak usah munafik, kalau dibilang nyaman, ya nyaman. Karena ini kan layak ya kalau dibandingkan sama tenda. Tapi tetap, ini hanya sementara, kita masih mau tinggal di KSB," ucap Agus.

Sepakati perjanjian

Alasan para warga mau direlokasi karena Lurah Papanggo, Tomi Haryono, menyepakati sejumlah persyaratan yang disodorkan warga eks Kampung Bayam.

Salah satu syaratnya yakni relokasi hanya bersifat sementara.
Warga eks Kampung Bayam masih menginginkan hunian di rumah susun KSB yang berdiri di dekat JIS.

Baca juga: Lurah Pastikan Relokasi Warga Eks Kampung Bayam Hanya Sementara

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com