Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 27/09/2023, 08:52 WIB
Tria Sutrisna,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akhirnya berhasil membujuk warga Kampung Bayam untuk menghuni Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Nagrak, Cilincing, Jakarta Utara.

Relokasi warga yang sebelumnya tinggal di tenda-tenda di sekitar Jakarta International Stadium (JIS) ini disebut sebagai bentuk perhatian pemerintah.

Harapannya, warga memiliki tempat tinggal yang lebih layak dan bisa dipenuhi kebutuhannya.

"Yang pertama, pemda secara bertahap memperhatikan mereka untuk supaya hidup layak, kami berikan tempat di rumah susun," ujar Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono di Menara Kompas, Selasa (26/9/2023).

Baca juga: Lurah Pastikan Relokasi Warga Eks Kampung Bayam Hanya Sementara

Sementara itu, Koordinator Jaringan Rakyat Miskin Kota (JRMK) yang menjadi pendamping warga eks Kampung Bayam, Mirnawati, mengatakan bahwa warga bersedia direlokasi karena hanya bersifat sementara.

Di samping itu, ada beberapa kesepakatan antara warga dan pemerintah daerah mengenai sejumlah fasilitas yang harus diberikan.

"Selama sepekan lebih ini kami bolak-balik negosiasi dan ada kata sementara dititipkan di Rusun Nagrak," kata Mirnawati.

Heru Budi jamin kebutuhan warga dipenuhi

Terkait adanya sejumlah permintaan warga eks Kampung Bayam, Heru menegaskan bahwa jajarannya bakal memenuhi segala kebutuhan mereka selama direlokasi ke Rusun Nagrak.

"Ya kebutuhan-kebutuhan mereka sebagaimana masyarakat tinggal di rusun, udah bertahap (dipenuhi) kan. Pelan-pelan saya minta, mudah-mudahan bisa selesai. Pasti saya perhatikan," kata Heru.

Mirnawati mengatakan, salah satu fasilitas yang telah disepakati untuk disediakan pemerintah daerah adalah transportasi antar jemput pelajar.

Baca juga: Warga Eks Kampung Bayam Ikut Undian untuk Dapat Unit di Rusun Nagrak

Kendaraan tersebut nantinya akan mengantar dan menjemput para pelajar dari Rusun Nagrak ke kawasan JIS. Sebab, anak-anak itu bersekolah di sekitar JIS.

"Sepakat tawaran relokasi lantaran anak sekolah akan disiapkan fasilitas pengantaran dari Rusun Nagrak ke kawasan JIS," kata Mirnawati.

"Nantinya setelah dari JIS, mereka (anak-anak eks Kampung Bayam) itu bisa menyebar ke lokasi masing-masing sekolah," sambung dia.

Pastikan relokasi hanya sementara

Lurah Papanggo Tomi Haryono juga memastikan bahwa relokasi warga eks Kampung Bayam ke Rusunawa Nagrak hanya bersifat sementara.

Pasalnya, warga eks Kampung Bayam masih menuntut hunian di Kampung Susun Bayam (KSB), sesuai janji Pemprov DKI saat menertibkan bangunan warga untuk proyek JIS.

"Masih ada proses yang harus diselesaikan. Sifatnya perpindahan saja. Kapan ke KSB? Masih dalam proses," kata Tomi saat dikonfirmasi, Selasa.

Baca juga: Heru Budi Pastikan Kebutuhan Warga Eks Kampung Bayam di Rusun Nagrak Bakal Dipenuhi Bertahap

Tomi sendiri sudah menandatangani perjanjian yang disodorkan warga eks Kampung Bayam sebelum akhirnya warga sepakat untuk direlokasi.

"Ya itu kan penawaran, kemarin kami baca dulu (isi perjanjiannya). Sekarang sudah kami sampaikan, itu yang kami sepakati," ungkap Tomi.

Adapun saat ini tenda darurat yang berdiri di depan JIS sudah dibongkar untuk kepentingan pembangunan trotoar yang berkesinambungan dengan penyelenggaraan Piala Dunia U-17 pada November 2023.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Tarif Transjakarta Rute Bandara Soekarno-Hatta Tak Kunjung Ditetapkan, Dishub DKI: Masih Terus Dikaji

Tarif Transjakarta Rute Bandara Soekarno-Hatta Tak Kunjung Ditetapkan, Dishub DKI: Masih Terus Dikaji

Megapolitan
Nestapa Guru SMPN di Jaksel, Disebut Tak Dibayar Selama 2 Tahun dan Hanya Dapat Upah dari Saweran Wali Murid

Nestapa Guru SMPN di Jaksel, Disebut Tak Dibayar Selama 2 Tahun dan Hanya Dapat Upah dari Saweran Wali Murid

Megapolitan
Kafe Kloud Senopati Disegel karena Kasus Narkoba, 56 Karyawan Kehilangan Pekerjaan

Kafe Kloud Senopati Disegel karena Kasus Narkoba, 56 Karyawan Kehilangan Pekerjaan

Megapolitan
9 Jalan yang Dilarang Pasang Alat Peraga Kampanye di Kota Bekasi

9 Jalan yang Dilarang Pasang Alat Peraga Kampanye di Kota Bekasi

Megapolitan
Kunjungi Kantor Damkar DKI, Cipung Dikerubuti 'Office Boy' untuk Berswafoto

Kunjungi Kantor Damkar DKI, Cipung Dikerubuti "Office Boy" untuk Berswafoto

Megapolitan
Oknum Satpol PP yang Janjikan Pekerjaan di Kantor Samsat Tak Ditahan, Polisi: Masih Pemulihan Pascaoperasi

Oknum Satpol PP yang Janjikan Pekerjaan di Kantor Samsat Tak Ditahan, Polisi: Masih Pemulihan Pascaoperasi

Megapolitan
Sidak SDN Malaka Jaya 10 Buntut Gaji Guru Rp 300.000, Heru Budi: Masalah Sudah Diselesaikan

Sidak SDN Malaka Jaya 10 Buntut Gaji Guru Rp 300.000, Heru Budi: Masalah Sudah Diselesaikan

Megapolitan
Kenalkan Mobil Pemadam ke Rayyanza 'Cipung', Damkar DKI: Dia Sempat Syok, tapi 'Happy'

Kenalkan Mobil Pemadam ke Rayyanza "Cipung", Damkar DKI: Dia Sempat Syok, tapi "Happy"

Megapolitan
Ada Proyek Polder, Dishub DKI Imbau Pengendara Hindari Jalan TB Simatupang hingga 15 Desember 2023

Ada Proyek Polder, Dishub DKI Imbau Pengendara Hindari Jalan TB Simatupang hingga 15 Desember 2023

Megapolitan
2 Penipu yang Janjikan Pekerjaan di Kantor Samsat Ternyata Pegawai Pemkot Serang dan Satpol PP

2 Penipu yang Janjikan Pekerjaan di Kantor Samsat Ternyata Pegawai Pemkot Serang dan Satpol PP

Megapolitan
Polisi: Penyebab Lansia yang Tewas di Atap Rumahnya di Manggarai Diduga karena Kelelahan

Polisi: Penyebab Lansia yang Tewas di Atap Rumahnya di Manggarai Diduga karena Kelelahan

Megapolitan
Pemkot Depok Kucurkan Dana Rp 6,8 Miliar untuk Bangun Kantor Kelurahan Curug

Pemkot Depok Kucurkan Dana Rp 6,8 Miliar untuk Bangun Kantor Kelurahan Curug

Megapolitan
Sudah 1,5 Bulan, 3 Pengeroyok yang Tewaskan Pemuda dalam Tawuran di Ciracas Masih Buron

Sudah 1,5 Bulan, 3 Pengeroyok yang Tewaskan Pemuda dalam Tawuran di Ciracas Masih Buron

Megapolitan
'Headway' LRT Jabodebek Kini Berkurang Jadi 18 Menit

"Headway" LRT Jabodebek Kini Berkurang Jadi 18 Menit

Megapolitan
KPU DKI Kesulitan Cari Alternatif Gudang Logistik Pemilu di Mampang dan Kebayoran Lama

KPU DKI Kesulitan Cari Alternatif Gudang Logistik Pemilu di Mampang dan Kebayoran Lama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com