Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tinggal Dekat Rumah yang Terbakar di Rawamangun, Lansia: Saya Masih Lemas, Takut, dan Trauma...

Kompas.com - 27/09/2023, 08:04 WIB
Nabilla Ramadhian,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang warga bernama Pari (70) mengaku trauma setelah rumah tetangganya kebakaran pada Jumat (22/9/2023) malam.

Adapun kebakaran melanda rumah milik Sarmini (60) di Jalan Ampera 2, Rawamangun, Pulogadung, Jakarta Timur.

"Saya masih lemas sebenarnya, enggak mau omongin (peristiwa kebakaran), masih takut saya," ujar dia kepada Kompas.com di Pulogadung, Senin (25/9/2023).

Rumah Pari dan Sarmini hanya terhalang satu rumah warga lainnya. Pada malam kejadian  sekitar pukul 19.30 WIB, seluruh keluarga Pari sedang berada di dalam rumah.

Baca juga: Kena Limpahan Air dari Toren yang Meledak, Rumah Lansia Selamat dari Kebakaran

Pari saat itu sedang bersiap-siap untuk shalat isya. Namun, tiba-tiba ia mendengar teriakan "Bau bensin! Bau bensin!" dari arah rumah sebelah kirinya.

Pari dan keluarganya kemudian berlari keluar rumah.

Rupanya, di depan rumahnya sudah ramai warga lainnya. Beberapa warga berlarian sambil membawa air, berupaya memadamkan api yang sudah membesar.

"Tiba-tiba ada yang teriak bau bensin. Semua langsung pada keluar rumah. Pas keluar, tahu-tahu api sudah gede. Tapi selebihnya saya enggak tahu (penyebab kebakaran)," terang Pari.

Kesulitan menggendong suaminya

Pari menjelaskan, hal yang membuatnya trauma akan kebakaran itu adalah saat ia sekeluarga kesulitan menggendong suami Pari.

Suami Pari tidak bisa bergerak karena mengidap stroke. Dia harus dibantu satu atau dua orang untuk bergerak.

Baca juga: Tetangga Sempat Cium Bau Bensin Sebelum Kebakaran Rumah di Pulogadung

Beruntung, ketika anggota keluarga lainnya mengangkut surat-surat penting dari dalam rumah, Pari dibantu oleh seorang tetangga untuk mengangkut suaminya mengungsi ke rumah tetangga lain.

"Yang bikin saya trauma dan takut ngomongin api (kebakaran) karena masih ada rasa khawatir suami saya jadi korban, walaupun kenyataannya alhamdulillah selamat," ujar Pari.

Hal lainnya yang membuat Pari trauma adalah rumahnya nyaris dilahap si jago merah. Namun, saat itu rumahnya selamat berkat toren air milik tetangga yang meledak.

Jadi takut api

Imbas kebakaran itu, Pari mengaku jadi takut api. Ketakutannya memang tidak begitu memengaruhi aktivitas sehari-hari.

Ia masih bisa memasak dengan kompor. Hanya saja, Pari selalu tergesa-gesa untuk mematikan kompor tersebut.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Ketua RW di Pondok Pinang Takut Kebanjiran Usai Saluran Air Jalan RA Kartini Diperbaiki

Ketua RW di Pondok Pinang Takut Kebanjiran Usai Saluran Air Jalan RA Kartini Diperbaiki

Megapolitan
Perampokan Minimarket di Bekasi, Warga: Polisi Jarang Patroli

Perampokan Minimarket di Bekasi, Warga: Polisi Jarang Patroli

Megapolitan
Pengamen di Cakung Pukul Pemuda Disabilitas karena Kesal Tak Diberi Uang

Pengamen di Cakung Pukul Pemuda Disabilitas karena Kesal Tak Diberi Uang

Megapolitan
Pengamat: Mestinya Oknum yang Disebut Aiman Diperiksa atau Melapor

Pengamat: Mestinya Oknum yang Disebut Aiman Diperiksa atau Melapor

Megapolitan
Minimarket di Bekasi Dirampok Komplotan Bersenjata, Warga Takut Jadi Korban

Minimarket di Bekasi Dirampok Komplotan Bersenjata, Warga Takut Jadi Korban

Megapolitan
Tekan Kemacetan di Pamulang dan Pondok Aren, Dishub Tangsel Bakal Terapkan Sistem Satu Arah

Tekan Kemacetan di Pamulang dan Pondok Aren, Dishub Tangsel Bakal Terapkan Sistem Satu Arah

Megapolitan
RSJ Dr Soeharto Heerdjan Tidak Siapkan Pelayanan Khusus bagi Pasien 'Caleg Gagal'

RSJ Dr Soeharto Heerdjan Tidak Siapkan Pelayanan Khusus bagi Pasien "Caleg Gagal"

Megapolitan
Warga: Dari Zaman Gubernur DKI Jokowi, Baru Sekarang Saluran Air di Jalan RA Kartini Diperbaiki

Warga: Dari Zaman Gubernur DKI Jokowi, Baru Sekarang Saluran Air di Jalan RA Kartini Diperbaiki

Megapolitan
Soal Wacana Gubernur Jakarta Akan Ditunjuk Presiden, F-PKS: Seperti Kembali ke Orba

Soal Wacana Gubernur Jakarta Akan Ditunjuk Presiden, F-PKS: Seperti Kembali ke Orba

Megapolitan
Fraksi PDI-P DKI Sebut Biaya Pilkada Jangan Jadi Alasan Atur Penunjukan Langsung Gubernur Jakarta

Fraksi PDI-P DKI Sebut Biaya Pilkada Jangan Jadi Alasan Atur Penunjukan Langsung Gubernur Jakarta

Megapolitan
Sebut Aiman Pantas Protes atas Laporannya, Pengamat: Ini Pasal Karet

Sebut Aiman Pantas Protes atas Laporannya, Pengamat: Ini Pasal Karet

Megapolitan
Minimarket di Sebelah Tokonya Dirampok, Alamsyah: Ini Baru Pertama Kali Terjadi

Minimarket di Sebelah Tokonya Dirampok, Alamsyah: Ini Baru Pertama Kali Terjadi

Megapolitan
Kritik Wacana Gubernur DKI Ditunjuk Presiden, Fraksi PDI-P: Jangan Kebiri Hak Warga!

Kritik Wacana Gubernur DKI Ditunjuk Presiden, Fraksi PDI-P: Jangan Kebiri Hak Warga!

Megapolitan
Tolak RUU DKJ soal Gubernur DKI Ditunjuk Presiden, F-PKS: Harus Kembali ke Semula

Tolak RUU DKJ soal Gubernur DKI Ditunjuk Presiden, F-PKS: Harus Kembali ke Semula

Megapolitan
Belum Dapat Izin PUPR, Perbaikan Saluran Air di Pondok Pinang Baru Rampung Setengah

Belum Dapat Izin PUPR, Perbaikan Saluran Air di Pondok Pinang Baru Rampung Setengah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com