Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dinkes Kota Bekasi Panggil Dokter yang Tangani Bocah Meninggal Usai Operasi Amandel

Kompas.com - 04/10/2023, 09:16 WIB
Firda Janati,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Tim dokter RS Kartika Husada Jatiasih yang menangani A, bocah 7 tahun yang meninggal usai operasi amandel, dipanggil Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bekasi.

Hal itu disampaikan Pemilik RS, Nidya Kartika, saat menjelaskan ketidakhadiran tim dokter dalam jumpa pers yang digelar pada Selasa (3/10/2023).

"Tim dokter saat ini lagi dilakukan pemanggilan oleh Dinkes, pada hari yang sama, di jam yang sama, tiba-tiba dipanggil oleh Dinkes, bukan kami yang menghindari," kata dia dalam konferensi pers.

Baca juga: Permintaan Maaf RS Kartika Husada Setelah Bocah Meninggal Usai Operasi Amandel

Karena itu, tim dokter yang menangani A tidak dapat dihadirkan untuk memberikan penjelasan penyebab A bisa terkena mati batang otak usai operasi amandel.

"Setiap tindakan memiliki risiko medis dan kecurigaan mati batang otak ada beberapa penyebabnya, mungkin nanti dijelaskan dengan tim medis," ujarnya.

Hal senada juga disampaikan Case Manager RS Kartika Husada Jatiasih Rahma Indah yang belum bisa menjelaskan penyebab A didiagnosis mati batang otak.

"Penyebabnya bukan kapasitas saya, tapi dengan dokter-dokter yang menangani," tuturnya.

Namun yang pasti, kata Rahma, setiap tindakan medis memang sudah dipastikan akan berisiko terhadap pasien.

"Tetapi hal ini hanya bisa dibuktikan secara ilmiah. Saat ini kami melakukan investigasi," imbuh dia.

Baca juga: RS Sempat Cari 80 Rujukan untuk Anak yang Mati Batang Otak usai Operasi Amandel

Manajemen RS berjanji bakal mengadakan jumpa pers kembali dengan tim dokter yang menangani A di lain waktu.

Sementara itu, Kompas.com sudah berusaha untuk mengonfirmasi ke Dinkes Kota Bekasi berkait pemeriksaan tim dokter RS Kartika Husada Jatiasih. Namun, belum mendapat jawaban.

Untuk diketahui, A didiagnosis mati batang otak usai menjalani operasi amandel pada Selasa (19/9/2023).

Ayah A, Albert begitu syok mengetahui anaknya sempat henti napas dan henti jantung lalu terbaring koma selama 13 hari usai menjalani operasi.

A mengembuskan napas terakhirnya pada Senin (2/10/2023) pukul 18.45 WIB dan akan dimakamkan pada hari ini Rabu (4/10/2023) di TPU Pedurenan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Massa Buruh Nyalakan 'Flare' dan Kibarkan Bendera di Monas

Massa Buruh Nyalakan "Flare" dan Kibarkan Bendera di Monas

Megapolitan
Ribuan Buruh Ikut Aksi 'May Day', Jalanan Jadi 'Lautan' Oranye

Ribuan Buruh Ikut Aksi "May Day", Jalanan Jadi "Lautan" Oranye

Megapolitan
Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Megapolitan
Ribuan Polisi Amankan Aksi 'May Day', Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Ribuan Polisi Amankan Aksi "May Day", Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Megapolitan
Korban Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan, Jasad Mengapung 2,5 Kilometer dari Titik Kejadian

Korban Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan, Jasad Mengapung 2,5 Kilometer dari Titik Kejadian

Megapolitan
Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang, Lalin Sempat Tersendat

Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang, Lalin Sempat Tersendat

Megapolitan
Jalanan Mulai Ditutup, Ini Rekayasa Lalu Lintas di Jakarta Saat Ada Aksi 'May Day'

Jalanan Mulai Ditutup, Ini Rekayasa Lalu Lintas di Jakarta Saat Ada Aksi "May Day"

Megapolitan
Massa Aksi 'May Day' Mulai Berkumpul di Depan Patung Kuda

Massa Aksi "May Day" Mulai Berkumpul di Depan Patung Kuda

Megapolitan
Rayakan 'May Day', Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Rayakan "May Day", Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Megapolitan
Pakar Ungkap 'Suicide Rate' Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Pakar Ungkap "Suicide Rate" Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Megapolitan
Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi 'May Day'

Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi "May Day"

Megapolitan
3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

Megapolitan
Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com