Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Heru Budi Minta Masalah di Wilayah Diselesaikan di Tingkat Lurah hingga Wali Kota

Kompas.com - 05/10/2023, 17:03 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono meminta pejabat tingkat eselon III dan IV di lingkup Pemerintah Provinsi (Pemprov) meningkatkan kinerja dan kemampuan.

Hal ini untuk membantu Pemprov DKI Jakarta dalam menyelesaikan persoalan yang ada di wilayah Ibu Kota.

"Tolong PR di wilayah ya selesaikan di wilayah. Tuntaskan di wilayah, Masalah (di tingkat) wali kota ya tuntaskan pekerjaan itu di wilayah," ujar Heru usai melantik eselon III dan IV di Balai Kota DKI, Kamis (5/10/2023).

Baca juga: Heru Budi Mengaku Dapat WA dari Suami ASN, Isinya Minta Jabatan untuk Si Istri

Pejabat eselon III dan IV yang dilantik pada hari 1ini merupakan tingkat sekretaris lurah, lurah, sekretaris camat dan camat di wilayah Jakarta.

Heru Budi juga meminta kepada para lurah hingga wali kota untuk mampu menyelesaikan masalah di wilayah masing-masing.

"Jangan sampai sesuatu yang bisa diselesaikan di wilayah sampai naik ke Provinsi, ke pak Sekda. Yang harusnya selesai wilayah karena anda males, cuek, masa bodo, akhirnya naik ke provinsi," ucap dia.

Dalam sambutannya saat pelantikan, Heru mengingatkan kepada para pejabat tersebut untuk bekerja secara baik.

Ia tak segan mengganti pejabat yang mempromosikan dan mengusulkan mereka, meski pun itu setingkat wali kota.

Baca juga: Aturan Main Heru Budi, Copot Pejabat yang Promosikan ASN Tak Becus

"Hari ini siapa yang mengusulkan (para eselon III dan IV) promosi, saya percaya. Tapi kalo saya cek sebulan dua bulan kinerja (tidak) baik, yang mengusulkan saya ganti. Tapi yang bersangkutan biarin aja. Begitu ya aturan mainnya," kata Heru.

Peringatan yang disampaikan Heru Budi kepada para pejabat dilantik ini berdasarkan pengalamannya saat ia menjadi wali kota Jakarta Utara.

Heru bercerita, saat itu ia kurang yakin dengan ada anak buahnya yang baru dilantik oleh Gubernur untuk menjadi kepala suku dinas (Kasudin).

Namun ia tak menyebutkan secara terperinci.

"Berdasarkan catatan yang saya terima yang bersangkutan belum pantas jadi Kasudin di Pemkot Jakarta Utara, tapi karena saya menghormati keputusan gubernur saat itu, saya hargai," ujar Heru.

Baca juga: Kegeraman Heru Budi Saat Lantik ASN DKI: Dari Kemeja Putih, Nepotisme, hingga Kolusi

Heru Budi lalu mengajak pejabat yang baru saja dilantik itu untuk berkeliling guna mengetahui kinerjanya sesuai tupoksi jabatan yang diemban setelah dilantik.

"Yang saya duga benar, kinerjanya tidak sesuai saya harapkan. Saya tidak minta dia diganti, tapi saya telpon kepala BKD saya bicara untuk mengganti kepala dinasnya. karena kepada dinas yang mengusulkan, tahun berapa? Tanya BKD saya jadi Walkot tahun berapa," kata Heru.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com