JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Forum Diskusi Transportasi Jakarta (FDTJ) Adrianus Satrio Adi Nugroho menyindir Fraksi Nasdem DPRD DKI Jakarta yang tak dapat membedakan LRT Jakarta dan LRT Jabodebek.
Sindiran itu diungkapkan melalui akun media sosial X atau Twitter @adrianussatrio, Selasa (10/10/2023). Adrianus sudah mengizinkan twitnya dikutip.
"Kemarin miris liat pandangan umum salah satu Fraksi DPRD DKI. Bilang tarif LRT yang sekarang Rp5 ribu jadi Rp20 ribu. Miris sih selevel Fraksi DPRD nggak paham LRT Jakarta dan LRT Jabodebek, staff ahlinya ngelindur?" kata Adrianus.
Baca juga: Heru Budi Bakal Minta Jokowi Groundbreaking Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai
Adrianus pun menjelaskan, LRT Jakarta merupakan transportasi publik yang dibangun menggunakan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) Pemprov DKI.
LRT Jakarta dikelola oleh PT LRT Jakarta, anak usaha BUMD DKI PT Jakarta Propertindo.
Sementara itu, LRT Jabodebek dibangun oleh pemerintah pusat.
"LRT Jakarta tarifnya Rp5.000 flat dan ketika Anda jadi anggota dewan di DKI mustinya paham mana LRT Jakarta (pakai APBD DKI) dan LRT Jabodebek (pakai subsidi pusat)," kata Adrianus melalui cuitan lainnya.
Kemarin miris liat pandangan umum salah 1 fraksi DPRD dki. Dalam hal belanja daerah yang digunakan untuk anggaran prioritas yaitu dalam penanganan kemacetan.
— ???????s s????? ??? ??????? (@Adrianussatrio) October 10, 2023
Bilang tarif LRT yg skg 5rb jadi 20 rb
Miris sih selevel fraksi dprd ga paham LRT Jakarta dan LRT Jabodebek
staff ahlinya…
Kompas.com telah menghubungi Fraksi Nasdem DPRD DKI untuk meminta tanggapan soal hal ini, tetapi belum mendapatkan respons.
Baca juga: LRT Jabodebek Berlakukan Tarif Normal, Penumpang: Sepadan dengan Layanan dan Fasilitas
Sebelumnya, Fraksi Nasdem DPRD DKI Jakarta menyoroti besarnya tarif LRT yang mencapai Rp 20.000 untuk sekali perjalanan.
Hal itu diungkapkan oleh anggota Fraksi Nasdem Jupiter saat membacakan pandangan umum fraksi terhadap raperda tentang APBD DKI Jakarta 2024 di Gedung DPRD DKI, Senin (9/10/2023).
"Dalam hal belanja daerah yang digunakan untuk anggaran prioritas yaitu penanganan kemacetan, Fraksi Nasdem memandang perlunya evaluasi dari harga tarif LRT yang saat ini adalah Rp 5.000 pada 1 km pertama dan akan lanjut penambahan tarif sebesar Rp 700 per km dan dengan angka tarif maksimum sebesar Rp 20.000," ucap Jupiter.
Menurut Jupiter, tingginya tarif LRT akan membuat masyarakat lebih memilih menggunakan kendaraan pribadi dibandingkan transportasi publik.
"Yang lebih parah lagi akan terjadi penumpukan pada satu moda transportasi umum yang akan menimbulkan penumpukan penumpang," ucap Jupiter.
Baca juga: LRT Jabodebek yang Berkali-kali Gangguan Selama Sebulan Beroperasi
Namun, pernyataan Fraksi Nasdem itu salah sasaran. Sebab, besaran tarif yang dimaksud Jupiter merupakan tarif LRT Jabodebek yang dikelola pemerintah pusat, bukan menggunakan anggaran belanja daerah atau APBD DKI.
Untuk diketahui, tarif minimal LRT Jabodebek yakni Rp 3.000 dan maksimal sebesar Rp 20.000.
Sementara itu, tarif LRT Jakarta yakni Rp 5.000 untuk satu kali perjalanan, dan berlaku sama untuk jarak dekat maupun lebih jauh.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.