Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nasdem Kritik Tarif LRT Jabodebek yang Kemahalan, Minta Pemprov DKI Turun Tangan

Kompas.com - 12/10/2023, 13:10 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Fraksi Partai PNasDem DPRD DKI Jakarta Jupiter mengkritik tarif LRT Jabodebek yang dianggapnya terlalu mahal.

Ia pun meminta Pemprov DKI turun tangan dan membahas masalah tarif ini bersama-sama dengan pemerintah pusat selaku pihak yang berwenang menentukan tarif LRT Jabodebek.

"Memang LRT Jabodebek dikelola oleh pemerintah pusat, tetapi kita meminta atau mendorong agar Pemprov DKI Jakarta punya andil dalam mendukung tarif LRT Jabodebek," ujar Jupiter kepada Kompas.com, Kamis (12/10/2023).

Baca juga: Disindir Tak Bisa Bedakan LRT Jakarta dan LRT Jabodebek, Ini Jawaban Fraksi Nasdem DPRD DKI

Pandangan ini juga sebelumnya telah disampaikan Jupiter dalam rapat paripurna membahas Raperda tentang APBD DKI 2024, Senin lalu.

Ia menilai, Pemprov DKI harusnya bisa bekerja sama dengan pemerintah pusat untuk menerapkan tarif integrasi bagi pengguna LRT Jabodebek.

Dengan begitu, tarif transportasi berbasis rel itu bisa lebih dijangkau warga dan pekerja di Jakarta.

Apalagi, LRT Jabodebek saat ini memang telah terintegrasi dengan sejumlah moda transportasi umum yang dikelola Pemprov DKI, seperti MRT Jakarta dan Transjakarta.

"Kita minta agar pemprov DKI Jakarta bisa mengkomunikasikan kepada pemerintah pusat dan bekerja sama dalam membuat tarif terintegrasi yang tidak mahal," kata Jupiter.

"Kita punya mimpi, bisa tidak sih masyarakat kalau menggunakan transportasi apapun tarifnya sekali saja atau setidaknya tak memberatkan," katanya lagi.

Baca juga: Daftar Transportasi Umum yang Lewat Stasiun LRT Jabodebek

Saat baru diresmikan Presiden Joko Widodo pada Agustus lalu, tarif promo LRT Jabodebek berlaku flat Rp 5.000 untuk semua tujuan. 

Namun, kini tarif maksimal LRT Jabodebek untuk rute terjauh mencapai Rp 20.000 sekali jalan.

Jupiter khawatir tarif itu akan membuat warga Bogor, Depok dan Bekasi lebih memilih menggunakan kendaraan pribadi saat berangkat dan pulang kerja ke Jakarta.

"Tentu akan terjadi penumpukan lagi di jalan dengan kendaraan pribadi dan di moda transportasi. Maksudnya itu agar permasalahan macet di DKI Jakarta bisa terselesaikan," kata Jupiter.

"Kereta Commuter Jabodetabek yang juga di kelola oleh PT KAI tetapi dapat memberikan tarif rendah. Sehingga LRT Jabodebek bisa punya andil juga di program pemprov DKI Jakarta untuk mengurangi kemacetan di Jakarta," ucap Jupiter.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kejari Jaksel: Rubicon Mario Dandy Dikorting Rp 100 Juta Agar Banyak Peminat

Kejari Jaksel: Rubicon Mario Dandy Dikorting Rp 100 Juta Agar Banyak Peminat

Megapolitan
Jebak Korban di Aplikasi Kencan, Tiga Pemuda di Kalideres Kuras 'Limit Paylater' hingga Rp 10 Juta

Jebak Korban di Aplikasi Kencan, Tiga Pemuda di Kalideres Kuras "Limit Paylater" hingga Rp 10 Juta

Megapolitan
Pilkada DKI Jalur Independen Sepi Peminat, Pakar Khawatir Fenomena Calon Tunggal

Pilkada DKI Jalur Independen Sepi Peminat, Pakar Khawatir Fenomena Calon Tunggal

Megapolitan
Ini Ucapan Tukang Soto yang Memprovokasi Faizal Bunuh Pamannya di Tangsel

Ini Ucapan Tukang Soto yang Memprovokasi Faizal Bunuh Pamannya di Tangsel

Megapolitan
Usung Supian Suri di Pilkada Depok, PDI-P: Beliau Tahu Persoalan dan Kebutuhan Warga

Usung Supian Suri di Pilkada Depok, PDI-P: Beliau Tahu Persoalan dan Kebutuhan Warga

Megapolitan
Enam Parpol di Depok Sepakat Bentuk Koalisi Sama-Sama, Bakal Usung Sekda Supian Suri di Pilkada

Enam Parpol di Depok Sepakat Bentuk Koalisi Sama-Sama, Bakal Usung Sekda Supian Suri di Pilkada

Megapolitan
2 Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Tundukkan Kepala Saat Dihadirkan di Konferensi Pers

2 Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Tundukkan Kepala Saat Dihadirkan di Konferensi Pers

Megapolitan
Pengendara Minta Pemerintah Cari Solusi Atasi Kemacetan di Tanjung Priok

Pengendara Minta Pemerintah Cari Solusi Atasi Kemacetan di Tanjung Priok

Megapolitan
Penyesalan Pembunuh Paman di Pamulang: Kok Saya Bisa Sampai Segitunya...

Penyesalan Pembunuh Paman di Pamulang: Kok Saya Bisa Sampai Segitunya...

Megapolitan
Bakal Maju di Pilkada Bogor, Sespri Iriana Jokowi: Elektabilitas Saya Terus Mengejar Petahana

Bakal Maju di Pilkada Bogor, Sespri Iriana Jokowi: Elektabilitas Saya Terus Mengejar Petahana

Megapolitan
Parkir Liar Sulit Ditertibkan, Pengamat: Masalah Konsistensi dari Aparat di Lapangan

Parkir Liar Sulit Ditertibkan, Pengamat: Masalah Konsistensi dari Aparat di Lapangan

Megapolitan
Pasang Foto Perempuan di Aplikasi Kencan, Tiga Pemuda di Kalideres Jebak lalu Peras Korban

Pasang Foto Perempuan di Aplikasi Kencan, Tiga Pemuda di Kalideres Jebak lalu Peras Korban

Megapolitan
Sespri Iriana Jokowi Optimistis Diusung Parpol untuk Maju pada Pilkada Bogor 2024

Sespri Iriana Jokowi Optimistis Diusung Parpol untuk Maju pada Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Pilkada DKI Jalur Independen Dinilai Sepi Peminat karena Beratnya Syarat Dukungan

Pilkada DKI Jalur Independen Dinilai Sepi Peminat karena Beratnya Syarat Dukungan

Megapolitan
Maju Pilkada Jakarta, Dharma Pongrekun: Dukungan Rakyat yang Menitipkan Masa Depannya

Maju Pilkada Jakarta, Dharma Pongrekun: Dukungan Rakyat yang Menitipkan Masa Depannya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com