Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dorongan Keluarga Suntik Semangat Sam Pertahankan Kedai Ayam Afrika

Kompas.com - 13/10/2023, 11:28 WIB
Xena Olivia,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sudah 20 tahun Sam (58) melakoni bisnis kuliner Ayam Afrika yang berlokasi di Jalan Kebon Sirih Timur Dalam No 2, RT 006/RW 06, Menteng, Jakarta Pusat.

Di balik dinamika pasang surut sebagai pedagang, Sam selalu mendapat asupan motivasi dari keluarga untuk mempertahankan usaha yang puluhan tahun lalu ia rintis di tahun 2003.

“Iya betul (ada susah-senang kerja). Ya, (mempertahankan) untuk memenuhi kebutuhan keluarga,” ujar dia saat diwawancarai Kompas.com di kedai Ayam Afrika, Selasa (10/10/2023).

Dengan dukungan keluarganya, Sam selalu bersemangat setiap kali membuka rolling door kedai. Dia pun bisa menjual hingga 400 porsi ayam afrika dengan omzet mencapai Rp 5 juta dalam sehari.

Baca juga: Mencicip Seporsi Ayam Afrika yang Berlimpah Bawang Bombai Goreng nan Menggiurkan

Sajian ayam goreng bertabur bawang bombay khas Afrika di kedai Ayam Afrika, Jalan Kebon Sirih Timur Dalam No 2, RT 006/RW 06, Menteng, Selasa (10/10/2023). (KOMPAS.com/XENA OLIVIA)Xena Olivia Sajian ayam goreng bertabur bawang bombay khas Afrika di kedai Ayam Afrika, Jalan Kebon Sirih Timur Dalam No 2, RT 006/RW 06, Menteng, Selasa (10/10/2023). (KOMPAS.com/XENA OLIVIA)

Baca juga: Cerita Pemilik Resto Ayam Afrika Andalkan HP untuk Jualan Online

Sam mengatakan, berdagang di kios dengan omzet jutaan rupiah per hari merupakan buah kerja kerasnya.

Jika melongok ke belakang, dulu dia berjualan dengan di trotoar Jalan Jaksa, Menteng. Namun, usahanya tak berjalan mulus ketika itu lantaran terbentur larangan berjualan di trotoar, apalagi Sam dagang ayam afrika dengan menggunakan mobilnya.

Di titik inilah Sam akhirnya memutuskan mencari lapak permanen untuk menjajakan masakan khas Afrika, yakni ayam goreng bertabur bawang bombai yang telah terkaramelisasi.

Baca juga: Kedai “Ayam Afrika” di Menteng, Resep Otentik Bertabur Bombai Goreng sejak 2003

“Di sini sudah sekitar 10 tahun, sekitar 2013-an,” tutur dia.

Sudah makan asam garam dengan usahanya tersebut, Sam mengaku tak ragu untuk melebarkan sayap Ayam Afrika. Dia berencana menambah cabang kedainya suatu saat nanti.

“Saat ini belum ada cabang, tapi ada rencana. Belum kalau (waktu dekat) sekarang,” ucap Sam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usai Bunuh Ayahnya, Putri Pedagang Perabot di Duren Sawit Gondol Motor dan Ponsel Korban

Usai Bunuh Ayahnya, Putri Pedagang Perabot di Duren Sawit Gondol Motor dan Ponsel Korban

Megapolitan
Polisi Kantongi Identitas 3 Jukir Liar yang Getok Tarif Parkir Bus Rp 300.000 di Masjid Istiqlal

Polisi Kantongi Identitas 3 Jukir Liar yang Getok Tarif Parkir Bus Rp 300.000 di Masjid Istiqlal

Megapolitan
Pedagang Perabot Dibunuh Anaknya, Pelaku Emosi karena Tidak Terima Dimarahi

Pedagang Perabot Dibunuh Anaknya, Pelaku Emosi karena Tidak Terima Dimarahi

Megapolitan
Pembunuh Pedagang Perabot Sempat Kembali ke Toko Usai Dengar Kabar Ayahnya Tewas

Pembunuh Pedagang Perabot Sempat Kembali ke Toko Usai Dengar Kabar Ayahnya Tewas

Megapolitan
KPU DKI Bakal Coklit Data Pemilih Penghuni Apartemen untuk Pilkada 2024

KPU DKI Bakal Coklit Data Pemilih Penghuni Apartemen untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Polisi Tangkap Terduga Pelaku Pembakaran 9 Rumah di Jalan Semeru Jakbar

Polisi Tangkap Terduga Pelaku Pembakaran 9 Rumah di Jalan Semeru Jakbar

Megapolitan
Pastikan Kesehatan Pantarlih Pilkada 2024, KPU DKI Kerja Sama dengan Dinas Kesehatan

Pastikan Kesehatan Pantarlih Pilkada 2024, KPU DKI Kerja Sama dengan Dinas Kesehatan

Megapolitan
Usai Dilantik, Pantarlih Bakal Cek Kecocokan Data Pemilih dengan Dokumen Kependudukan

Usai Dilantik, Pantarlih Bakal Cek Kecocokan Data Pemilih dengan Dokumen Kependudukan

Megapolitan
Pedagang Perabot di Duren Sawit Sempat Melawan Saat Putrinya Hendak Membunuh, tapi Gagal

Pedagang Perabot di Duren Sawit Sempat Melawan Saat Putrinya Hendak Membunuh, tapi Gagal

Megapolitan
Kesal karena Susah Temukan Alamat, Ojol Tendang Motor Seorang Wanita di Depok

Kesal karena Susah Temukan Alamat, Ojol Tendang Motor Seorang Wanita di Depok

Megapolitan
Pemeran Tuyul yang Dibakar Joki Tong Setan di Pasar Malam Jaktim Alami Luka Bakar 40 Persen

Pemeran Tuyul yang Dibakar Joki Tong Setan di Pasar Malam Jaktim Alami Luka Bakar 40 Persen

Megapolitan
Ayah Dibunuh Putri Kandung di Duren Sawit Jaktim, Jasadnya Ditemukan Karyawan Toko

Ayah Dibunuh Putri Kandung di Duren Sawit Jaktim, Jasadnya Ditemukan Karyawan Toko

Megapolitan
Kunjungan Warga ke Posyandu Berkurang, Wali Kota Depok Khawatir 'Stunting' Meningkat

Kunjungan Warga ke Posyandu Berkurang, Wali Kota Depok Khawatir "Stunting" Meningkat

Megapolitan
Pengelola Istiqlal Imbau Pengunjung yang Pakai Bus Kirim Surat Agar Tak Kena Tarif Parkir Liar

Pengelola Istiqlal Imbau Pengunjung yang Pakai Bus Kirim Surat Agar Tak Kena Tarif Parkir Liar

Megapolitan
Jalan di Depan KPU Jakut Ditutup Imbas Rekapitulasi Ulang Pileg, Warga Keluhkan Tak Ada Sosialisasi

Jalan di Depan KPU Jakut Ditutup Imbas Rekapitulasi Ulang Pileg, Warga Keluhkan Tak Ada Sosialisasi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com