JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang ibu berinisial A kedapatan menenggelamkan bayinya yang berusia tiga bulan ke dalam ember berisi air.
Aksi yang dilakukan A viral di media sosial setelah videonya beredar luas di dunia maya.
Pejabat Sementara (Pjs) Ketua Umum Komnas PA Lia Latifah menyebut aksi itu dilakukan A di kediamannya di Pesanggrahan, Jakarta Selatan.
"Kami telah berkunjung ke rumah yang bersangkutan pada hari Jumat lalu. Kami kemudian bertemu dengan ibunya," ungkap Lia saat dihubungi, Senin (16/10/2023) malam.
Baca juga: Ibu di Jaksel Tenggelamkan Bayi di Ember, Komnas PA: Karena Baby Blues
Lia mengatakan, A mengalami sindrom baby blues sehingga yang bersangkutan menenggelamkan bayinya ke dalam ember berisi air.
"Berdasarkan pengakuan yang bersangkutan, dia mengaku mengalami baby blues," jelas Lia.
Sebagai informasi, sindrom baby blues adalah perasaan sedih, lelah, dan cemas yang umumnya muncul dalam beberapa hari hingga dua minggu setelah melahirkan.
Jika gejala ini tak mereda, kemungkinan besar seorang ibu menderita depresi pasca-persalinan.
Baca juga: Alasan Ibu di Jaksel Tenggelamkan Bayi di Ember, Depresi Rawat 3 Balita Sekaligus
Lia mengungkapkan, A mengaku depresi karena harus mengasuh tiga anaknya yang masih balita setiap hari.
"Jadi kemarin itu ibunya cerita bahwa dia mengalami depresi, dia mengalami stres, mengalami kebingungan pada saat dia harus merawat tiga balita sekaligus," ujar Lia.
Terkait aksi menenggelamkan bayinya sendiri di dalam ember berisi air, A disebut melakukan hal itu secara tidak sadar.
Lia menyebutkan, A mulanya hanya bercanda karena pada saat yang bersamaan tengah menelepon beberapa temannya dengan HP.
"Jadi awalnya gini, karena dia mengalami kelelahan dan capek, kelelahan mengurus bayinya, jadi saat dia melakukan hal itu, dia dalam kondisi enggak sadar," tutur Lia.
"Kemudian di saat yang bersamaan dia sambil telponan sama temennya, dia sambil bercanda gitu sama mereka, pada momen itulah dia menceburkan bayi tersebut. Ini berdasarkan keterangan dari ibunya," sambung dia.
Baca juga: Suami dan Keluarga Tak Tahu Sang Ibu Tenggelamkan Bayi ke Dalam Ember
Lia menyebut tak ada satu pun pihak keluarga yang mengetahui tindakan yang dilakukan A, termasuk sang suami.