Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Penumpang KRL Gotong Koper Turun Tangga Akibat Lift dan Eskalator Stasiun Bekasi Rusak

Kompas.com - 18/10/2023, 18:32 WIB
Firda Janati,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Indah (29) penumpang kereta rel listrik (KRL) harus menggotong sendiri kopernya seberat 17 kilogram menuruni 49 anak tangga di Stasiun Bekasi.

Saat ditemui Kompas.com di lokasi, Indah bercerita kalau dirinya perantau.

Ia datang dari Pekanbaru, menggunakan Kereta Bandara lalu menyambung ke KRL dan turun di Stasiun Bekasi.

"Koper ini ada berat sekitar 17 kilogram, turun dari atas nenteng 17 kilogram sendirian," ucap Indah saat keluar dari Stasiun Bekasi pintu Selatan, kepada Kompas.com, Rabu (18/10/2023).

Baca juga: Lift dan Eskalator Stasiun Bekasi Mati, Penumpang Ngos-ngosan Turun lewat Tangga

Indah bisa saja keluar dari pintu utara yang liftnya berfungsi. Namun, dirinya harus memutar jauh untuk sampai ke lokasinya.

Karena tak ada pilihan lain, Indah akhirnya menggotong kopernya secara perlahan menuruni tangga manual.

"Makanya tadi ngeliat tangga 'aduh', tapi ya sudah deh enggak ada jalan lain, mau enggak mau kan," kata dia.

Indah (29) penumpang kereta rel listrik (KRL) harus menggotong sendiri kopernya seberat 17 kilogram menuruni tangga manual karena eskalator dan lift di sisi selatan Stasiun Bekasi, tepatnya di Jalan Ir H Juanda, tidak berfungsi, Rabu (18/10/2023).KOMPAS.com/FIRDA JANATI Indah (29) penumpang kereta rel listrik (KRL) harus menggotong sendiri kopernya seberat 17 kilogram menuruni tangga manual karena eskalator dan lift di sisi selatan Stasiun Bekasi, tepatnya di Jalan Ir H Juanda, tidak berfungsi, Rabu (18/10/2023).

Indah mengakui turun dari tangga manual cukup sulit. Ia berharap PT KAI segera membenahi fasilitasnya agar dapat membuat penggunanya nyaman.

"Supaya cepat diperbaikilah biar orang enggak susah, tadi aku bawa koper berat juga, capek. Kalau saya sih enggak apa-apa ya bawa barang. Kalau misal ibu-ibu (prioritas) gimana," ucapnya.

Baca juga: Gara-gara Lift dan Eskalator Mati, Eva Susah Payah Turuni Tangga di Stasiun Bekasi Sambil Bawa Dua Anak

Sebelumnya, Eva (28) ibu yang membawa dua anak juga mengeluhkan hal yang sama seperti Indah.

Eva merasa kesulitan turun menggunakan tangga manual. Satu tangannya memegang railing besi dan satu tangan lain menuntun anaknya.

"Bawa anak ini dua, yang ini (tertidur) tiga tahun, yang satu lima tahun. Ngos-ngosan ya rasanya, mesti nuntun juga kan, capek juga," ujarnya.

Eva pun merasa khawatir apabila penumpang lansia yang kesulitan menempuh tangga manual karena eskalator dan lift mati.

"Soalnya ini banyak juga orangtua, lansia, kasihan mereka, yang bawa anak juga, kasian turun turun tangga, semoga cepat diperbaiki deh," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com