Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masih Bertambah, Konsulat Palestina Belum Tahu Angka Pasti Korban Jiwa Serangan RS di Gaza

Kompas.com - 18/10/2023, 19:29 WIB
Joy Andre,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Konsulat Palestina untuk Indonesia yakni Ahmad Metani, menuturkan bahwa dirinya belum tahu angka pasti dari korban jiwa ledakan bom di salah satu rumah sakit di Gaza, Palestina.

Sebagai informasi, sebuah RS di Gaza terkena serangan pada Selasa (17/10/2023).

"Jumlah pastinya tidak akurat, namun dapat diperkirakan lebih dari 800 orang tewas dan banyak sekali yang terluka akibat serangan tersebut," kata Metani di Kantor Dubes Palestina, Jakarta Pusat, Rabu (18/10/2023).

Akibat serangan tersebut, jumlah korban luka pun terus bertambah. Korban-korban dari serangan itu pun banyak yang tak mendapat tempat di rumah sakit yang lain.

Baca juga: Komunitas Warga Palestina Kecam Serangan Rumah Sakit di Gaza Tewaskan Ratusan Orang

Selain itu, lanjut Metani, kondisi di Kota Gaza pun terus memburuk. Akses logistik bahkan tak bisa menjangkau para korban perang.

"Di Gaza kondisinya sangat buruk sekali. Tidak ada listrik, tidak ada makanan, tidak ada air, dan tidak ada bantuan-bantuan medis lainnya. Bahkan sekitar 1 juta orang, berpindah dari Utara ke Selatan akibat serangan tersebut," jelas Ahmad.

Ia pun mengutuk serangan yang dilancarkan oleh pihak Israel tersebut.

"Tentunya kami sangat mengutuk apa yang dilakukan oleh Israel terhadap rakyat kami di Gaza. Bahkan sampai pertemuan tingkat tinggi di Yordania, yang dihadiri oleh para delegasi, bahkan dihadiri oleh Presiden AS Joe Biden, juga dibatalkan akibat serangan ini," jelas Metani.

Diberitakan sebelumnya, di tengah perang Hamas-Israel, sebuah RS di Gaza terkena serangan pada Selasa (17/10/2023).

Baca juga: Konflik Israel-Palestina, Indonesia Dorong Penyelesaian Two State Solution

Otoritas Gaza mengatakan, serangan tersebut berasal dari Israel. Namun, selang beberapa saat, Israel mengatakan, sebuah roket Palestina telah menyebabkan ledakan tersebut.

Jumlah korban tewas dalam serangan di RS Gaza tersebut adalah yang tertinggi dari semua insiden di Gaza yang pernah dilaporkan setelah perang Hamas-Israel pecah pada 7 Oktober lalu.

Sebagaimana dikutip Reuters, Menteri Kesehatan di pemerintahan Gaza yang dikelola Hamas, Mai Alkaila, menuduh Israel melakukan "pembantaian" di RS Al-Ahli al-Arabi.

Serangan tersebut menewaskan ratusan orang dan terjadi selama kampanye pengeboman Israel selama 11 hari di Gaza.

Seorang kepala pertahanan sipil Gaza bahkan mengatakan, 300 orang tewas dan seorang pejabat Kementerian Kesehatan mengatakan 500 orang tewas.

Baca juga: Telepon Hamas, PM Malaysia Tegaskan Dukungan untuk Rakyat Palestina

Hamas mengatakan bahwa ledakan tersebut sebagian besar menewaskan para pengungsi.

Seorang juru bicara Militer Israel mengatakan, analisis oleh sistem operasionalnya menunjukkan "rentetan roket musuh" yang ditujukan ke Israel melewati rumah sakit pada saat serangan terjadi dan menyalahkan kelompok Jihad Islam Palestina.

Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa bukan Militer Israel yang telah menyerang rumah sakit Gaza.

Jihad Islam Palestina sendiri telah membantah bahwa roket-roketnya terlibat dalam ledakan di rumah sakit tersebut, dan mengatakan bahwa mereka tidak memiliki aktivitas di dalam atau di sekitar Kota Gaza saat itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Eks Warga Kampung Bayam Sepakat Pindah ke Hunian Sementara di Ancol

Eks Warga Kampung Bayam Sepakat Pindah ke Hunian Sementara di Ancol

Megapolitan
Kronologi Komplotan Remaja Salah Bacok Korban saat Hendak Tawuran di Cimanggis Depok

Kronologi Komplotan Remaja Salah Bacok Korban saat Hendak Tawuran di Cimanggis Depok

Megapolitan
Sampah Menggunung di TPS Kembangan, Ketua RT Sebut Kekurangan Petugas untuk Memilah

Sampah Menggunung di TPS Kembangan, Ketua RT Sebut Kekurangan Petugas untuk Memilah

Megapolitan
Ditetapkan sebagai Tersangka, Ini Peran 5 Pelaku Begal Casis Bintara Polri di Jakbar

Ditetapkan sebagai Tersangka, Ini Peran 5 Pelaku Begal Casis Bintara Polri di Jakbar

Megapolitan
Iseng Masukan Cincin ke Kelamin hingga Tersangkut, Pria di Bekasi Minta Bantuan Damkar Buat Melepas

Iseng Masukan Cincin ke Kelamin hingga Tersangkut, Pria di Bekasi Minta Bantuan Damkar Buat Melepas

Megapolitan
Sopir Truk Sampah di Kota Bogor Mogok Kerja, Puluhan Kendaraan Diparkir di Dinas Lingkungan Hidup

Sopir Truk Sampah di Kota Bogor Mogok Kerja, Puluhan Kendaraan Diparkir di Dinas Lingkungan Hidup

Megapolitan
Terobos Jalur Transjakarta, Zoe Levana: Saya Salah dan Tidak Akan Mengulangi Lagi

Terobos Jalur Transjakarta, Zoe Levana: Saya Salah dan Tidak Akan Mengulangi Lagi

Megapolitan
Pembegal Casis Bintara Polri Jual Motor Korban Rp 3,3 Juta

Pembegal Casis Bintara Polri Jual Motor Korban Rp 3,3 Juta

Megapolitan
Zoe Levana Mengaku Tak Sengaja Terobos Jalur Transjakarta, Berujung Terjebak 4 Jam

Zoe Levana Mengaku Tak Sengaja Terobos Jalur Transjakarta, Berujung Terjebak 4 Jam

Megapolitan
Ini Tampang Madun, Conde, Buluk, dan Kerdil, Komplotan Begal yang Bacok Casis Bintara di Jakbar

Ini Tampang Madun, Conde, Buluk, dan Kerdil, Komplotan Begal yang Bacok Casis Bintara di Jakbar

Megapolitan
Zeo Levana Mengaku Buat Konten Terjebak di 'Busway' atas Permintaan Sopir Bus Transjakarta

Zeo Levana Mengaku Buat Konten Terjebak di "Busway" atas Permintaan Sopir Bus Transjakarta

Megapolitan
Masuk dan Terjebak di Jalur Transjakarta, Zoe Levana: Kami Tak Sengaja

Masuk dan Terjebak di Jalur Transjakarta, Zoe Levana: Kami Tak Sengaja

Megapolitan
Pembebasan Ketua Kelompok Tani KSB Jadi Syarat Warga Mau Tinggalkan Rusun Kampung Bayam

Pembebasan Ketua Kelompok Tani KSB Jadi Syarat Warga Mau Tinggalkan Rusun Kampung Bayam

Megapolitan
Dishub DKI Tindak 216 Jukir Liar di Jakarta Selama Sepekan

Dishub DKI Tindak 216 Jukir Liar di Jakarta Selama Sepekan

Megapolitan
Diperiksa Polisi, Zoe Levana Cerita Kronologi Terjebak di Jalur Transjakarta Selama 4 Jam

Diperiksa Polisi, Zoe Levana Cerita Kronologi Terjebak di Jalur Transjakarta Selama 4 Jam

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com