DEPOK, KOMPAS.com - Salah satu pedagang beras di Pasar Tradisional Depok Jaya, Depok, Jawa Barat, Putri (25), mengaku bingung dengan kenaikan harga beras yang melonjak dalam jangka waktu dua bulan belakangan.
"Pas bulan puasa masih ada kok, itu di bulan Maret-April masih ada yang Rp 9.000. Sudah mau dua bulan sih naiknya. Naiknya langsung tinggi, sudah enggak ada beras yang murah, yang Rp 10.000 pun sudah enggak ada waktu naik itu," kata dia kepada Kompas.com, Rabu (19/10/2023).
Bahkan, kata Putri, merek beras yang sebelumnya masih dapat dibeli seharga Rp 9.000 per liter, kini sudah hilang dari pasaran. Padahal produsennya sama.
"Sama produsennya. Kayak yang Rp 9.500 itu sudah enggak ada, barangnya hilang. Semuanya langsung naik. Misalnya merk A, A ini harganya Rp 9.500, nah itu sudah enggak ada, sudah ganti merk yang harganya paling murah Rp 11.000," ujar Putri.
Baca juga: Harga Beras di Pasar Depok Jaya Melonjak Cepat, Pedagang: Sekarang Paling Murah Rp 10.000
Hal serupa juga disampaikan pedagang beras lain di Pasar Depok Jaya, bernama Kusni (27). Merk beras dengan harga Rp 9.000 seliter yang beberapa bulan lalu masih ada, namun kini tidak tampak lagi.
"Enggak tahu ya. Cuma biasanya merk beras ini masih dapat Rp 8.000, Rp 8.500 itu masih ada," kata Kusni.
Kusni berkata sudah ada dua bulan lamanya beras naik bertahap. Kini yang paling murah ia jual adalah beras Majalengka seharga Rp 11.000 per liter.
"Paling murah sekarang Rp 11.000 seliter, itu beras lokal dari Majalengka. Sudah sebulanan itu. Biasanya beras masih dapat Rp 8.000, terus naik Rp 9.000, terus langsung naik lagi Rp 10.500, ya gitu terus sampai Rp 11.000, Rp 12.000. Itu naiknya cepat dalam waktu 2-3 bulan ini," kata dia lagi.
Baca juga: Harga Beras Ramos di Pasar Jangkrik Matraman Tak Kunjung Turun Sejak Lebaran 2023
Kusni mengaku tidak tahu mengapa harga beras terus merangkak naik, padahal untuk stok beras pun menurut dia tidak sulit didapat.
"Kalau dibilang stok beras susah sih enggak, tapi memang harga sudah mahal semua. Nyari beras enggak susah, nyari beras murah itu yang susah," celetuk dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.