Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Eks Warga Kampung Bayam Usai 1 Bulan Huni Rusunawa Nagrak: Akses Sulit tapi Ambulans Cepat

Kompas.com - 26/10/2023, 14:16 WIB
Baharudin Al Farisi,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Eks warga Kampung Bayam, Shirley (41) menceritakan pengalamannya menjadi penghuni sementara di Rusunawa Nagrak, Cilincing, Jakarta Utara.

Shirley dan para warga eks Kampung Bayam lain yang tergusur proyek Jakarta International Stadium (JIS), kini sudah satu bulan tinggal di Rusunawa Nagrak. 

"Kalau fasilitas, masih banyak kurang walaupun kami tinggal sini statusnya hanya sementara. Untuk kendaraan, masih susah di sini (dan) kesehatan kayak puskesmas, masih jauh," ungkap Shirley saat ditemui di Rusunawa Nagrak pada Kamis (26/10/2023).

Baca juga: Soal Relokasi Eks Warga Kampung Bayam ke KSB, Heru Budi: Katanya Betah di Rusun Nagrak

Selain dua hal tersebut, Shirley mengaku masih sulit menjangkau pasar karena jaraknya yang cukup jauh dari Rusunawa Nagrak.

"Terus pasar, aksesnya saya bilang masih cukup jauh dibanding tempat kami di Kampung Bayam yang aksesnya masih enak tuh ya. Kalau di sini, memang agak sulit," ujar Shirley.

Meski begitu, Shirley mengapresiasi tentang tersedianya ambulans di Rusunawa Nagrak.

"Saya sendiri mengalami. Ketika, keluarga saya sakit, ambulans yang ini cepet siaga, datang sini. Karena mau cari klinik atau apa, susah di sini," tutur Shirley.

Shirley sendiri menyampaikan langsung beberapa keluhannya ke Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono saat menyambangi Rusunawa Nagrak.

Baca juga: Hanya Sementara Huni Rusunawa Nagrak, Warga Eks Kampung Bayam: Kami Harus Tempati KSB

Untuk diketahui, warga Kampung Bayam merupakan korban pembebasan lahan dari proyek Jakarta International Stadium (JIS).

Sejak awal, warga Kampung Bayam dijanjikan menghuni rumah susun Kampung Susun Bayam (KSB), yang letaknya tak jauh dari JIS.

Tetapi, janji Pemprov DKI Jakarta tak kunjung ditepati karena satu dan lain hal.

Karena tidak sanggup membayar kontrakan, beberapa warga Kampung Bayam akhirnya mendirikan tenda di depan JIS.

Warga eks Kampung Bayam yang tinggal di tenda darurat itu akhirnya direlokasi untuk sementara waktu ke Rusunawa Nagrak pada Selasa (26/10/2023).

Walau begitu, eks Warga Kampung Bayam tetap menuntut janji agar bisa tinggal di KSB.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Megapolitan
Tak Lagi Marah-marah, Rosmini Tampak Tenang Saat Ditemui Adiknya di RSJ

Tak Lagi Marah-marah, Rosmini Tampak Tenang Saat Ditemui Adiknya di RSJ

Megapolitan
Motor Tabrak Pejalan Kaki di Kelapa Gading, Penabrak dan Korban Sama-sama Luka

Motor Tabrak Pejalan Kaki di Kelapa Gading, Penabrak dan Korban Sama-sama Luka

Megapolitan
Expander 'Nyemplung' ke Selokan di Kelapa Gading, Pengemudinya Salah Injak Gas

Expander "Nyemplung" ke Selokan di Kelapa Gading, Pengemudinya Salah Injak Gas

Megapolitan
Buntut Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Seorang Pria Ditangkap Polisi

Buntut Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Seorang Pria Ditangkap Polisi

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Megapolitan
Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Megapolitan
Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

Megapolitan
Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com