JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang pengemudi ojek online (ojol) bernama Cipto Yuda (47) berpendapat bahwa pekerjaan yang digelutinya saat ini tak lagi menjanjikan.
Pendapat itu ia sampaikan lantaran pendapatannya terus menurun akibat sepinya order.
“Sudah enggak menjanjikan (pekerjaan pengemudi ojol). Dulu mah dapatkan Rp 500.000 sehari, merem. Karena saking banyaknya orderan dan bonus-bonus. Sekarang buat dapat bonus saja sulit, orderannya saja enggak ada,” ungkap Cipto saat berbincang dengan Kompas.com di Jalan Metro Kencana Raya, Papanggo, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (25/10/2023).
Baca juga: Rela Lepas Pekerjaan pada 2018, Driver Ojol: Sekarang Malah Nyungsep
Tak ingin dianggap omong kosong, Cipto menunjukkan hasil pekerjaannya sebagai pengemudi ojol selama dua pekan terakhir.
Dalam kurun waktu tersebut, order paling banyak yang berhasil ia dapatkan dalam sehari berjumlah tujuh, yakni pada 13 Oktober 2023 dengan pendapatan kotor Rp 138.400.
Masih dalam kurun waktu dua pekan terakhir, rata-rata Cipto mendapatkan tiga sampai lima order dalam satu hari. Namun, ada beberapa hari dia hanya menyelesaikan satu order.
"(Sekarang untuk 10 orderan dalam 1 hari) susah banget. Nih kalau pengin lihat. Paling mentok tujuh atau delapan orderan," ujar Cipto sambil menggaruk kepala dan tertawa.
Sejak menjadi pengemudi ojol dari 2018, Cipto merasa sepinya order saat ini adalah yang terparah.
Baca juga: Curhat Driver Ojol, Sepi Orderan karena Tersaingi Angkot JakLingko Gratis
Menurut dia, salah satu faktor yang menyebabkan ordernya menurun adalah karena kehadiran angkot JakLingko gratis.
"Ya regulasi pemerintahannya, regulasi sekarang, ya kita saingan satu, JakLingko. Oke JakLingko gratis, sedangkan masyarakat yang mampu juga pakai JakLingko. Mereka kan enggak bayar. Untuk jarak-jarak dekat, sudah pasti hilang," ungkap Cipto.
Cipto menambahkan, penyebab lain turunnya order karena daya saing sesama rekan seprofesinya dari perusahaan lain.
"Berat. Sekarang, kayak Maxim, In Driver, harganya kan di bawah, lebih murah. Mereka (pengguna ojek online) cenderung lari ke situ," ujar Cipto.
Baca juga: Cerita Cipto Dulu Rela Resign demi Jadi Ojol, Kini Pendapatan Nyungsep
"Cuma, sekarang daya belinya sudah pada turun kalau saya lihat. Karena karyawan juga banyak yang jadi driver online juga, sambi," tutur Cipto.
(Tim Redaksi: Baharudin Al Farisi, Ihsanuddin)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.