Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pulang Mengajar Les, Seorang Guru Dijambret di Pancoran Mas Depok

Kompas.com - 26/10/2023, 21:16 WIB
Wasti Samaria Simangunsong ,
Nursita Sari

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Seorang guru bernama Alyta Widiana (64) dijambret di Jalan Poncol Atas, Pancoran Mas, Kota Depok, pada Sabtu (21/10/2023).

Alyta mengatakan, mulanya dia mengendarai sepeda motor dari arah Pancoran Mas menuju rumahnya di Sukmajaya, setelah mengajar les.

"Waktu itu saya pulang dari les jam 14.00 WIB siang, perkiraan saya sampai di jembatan itu jam 14.00 WIB lewatlah. Karena posisi saya memang sedang banyak pikiran, saya jalan, ya jalan saja gitu," kata Alyta saat ditemui di kediamannya, Kamis (26/10/2023).

Baca juga: Tulis Surat Pernyataan, Pemilik Warung di Depok yang Dilecehkan Pria Mabuk Mengaku Trauma dan Ingin Pulang Kampung

Sesampainya di Jalan Poncol Atas, tepatnya dekat Jembatan Panus, seorang pria yang mengendarai sepeda motor tiba-tiba memepetnya.

"Pas di atas tanjakan itu, tiba-tiba tasnya diambil gitu, kaget saya," ujar dia.

Tas korban ditarik paksa. Korban dan tersangka kemudian sama-sama terpelanting dari motor.

Korban juga mengaku melihat sekilas wajah tersangka. Penjambret itu seorang laki-laki muda berkulit putih, mengendarai sepeda motor Honda Beat warna hitam.

"Saya terpelanting, orang itu juga terpelanting, tapi sempat saya lihat wajahnya, anak muda putih gitu," ungkap Alyta.

Baca juga: Pelaku yang Remas Payudara Pelajar di Tangerang Disebut Buntuti Korban dari Sekolah

Setelah itu, Alyta langsung membenarkan posisi motornya dan berteriak minta tolong. "Saya bisa kendalikan motor, saya kejar dia," kata Alyta.

Saat mengejar tersangka, Alyta turut dibantu warga sekitar, termasuk satpam. Namun, penjambret tersebut lolosdari kejaran massa.

"Orang dari sana juga sudah ngejar, tapi enggak bisa kekejar, satpam juga ngejar, ternyata dia putar balik melengkung, mutar lari ke depan," ungkap dia.

Akibat penjambretan ini, semua barang berharga di dalam tas, termasuk surat-surat penting dan uang tunai hasil mengajarnya ludes dalam sekejap.

"Yang hilang surat-surat penting, ada kartu SIM, ATM, buku tabungan, BPJS Jamsostek, handphone, uang, charger semua habis di situ," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bentuk Tim Lintas Jaya untuk Tertibkan Juru Parkir Liar, Kadishub DKI: Terdiri dari Polisi, TNI, sampai Kejaksaan

Bentuk Tim Lintas Jaya untuk Tertibkan Juru Parkir Liar, Kadishub DKI: Terdiri dari Polisi, TNI, sampai Kejaksaan

Megapolitan
Korban Kecelakaan Bus di Subang Bakal Diberi Pendampingan Psikologis untuk Hilangkan Trauma

Korban Kecelakaan Bus di Subang Bakal Diberi Pendampingan Psikologis untuk Hilangkan Trauma

Megapolitan
Tak Setuju Penertiban, Jukir Liar Minimarket: Yang di Bawah Cari Makan Setengah Mati

Tak Setuju Penertiban, Jukir Liar Minimarket: Yang di Bawah Cari Makan Setengah Mati

Megapolitan
Mengaku Tak Pernah Patok Tarif Seenaknya, Jukir di Palmerah: Kadang Rp 500, Terima Saja…

Mengaku Tak Pernah Patok Tarif Seenaknya, Jukir di Palmerah: Kadang Rp 500, Terima Saja…

Megapolitan
Elang Kumpulkan Uang Hasil Memarkir untuk Kuliah agar Bisa Kembali Bekerja di Bank...

Elang Kumpulkan Uang Hasil Memarkir untuk Kuliah agar Bisa Kembali Bekerja di Bank...

Megapolitan
Pegawai Minimarket: Keberadaan Jukir Liar Bisa Meminimalisasi Kehilangan Kendaraan Pelanggan

Pegawai Minimarket: Keberadaan Jukir Liar Bisa Meminimalisasi Kehilangan Kendaraan Pelanggan

Megapolitan
Polisi Tangkap Tiga Pelaku Tawuran di Bogor, Dua Positif Narkoba

Polisi Tangkap Tiga Pelaku Tawuran di Bogor, Dua Positif Narkoba

Megapolitan
Yayasan SMK Lingga Kencana Sebut Bus yang Digunakan untuk Perpisahan Siswa Dipesan Pihak Travel

Yayasan SMK Lingga Kencana Sebut Bus yang Digunakan untuk Perpisahan Siswa Dipesan Pihak Travel

Megapolitan
Usai Bunuh Pamannya Sendiri, Pemuda di Pamulang Jaga Warung Seperti Biasa

Usai Bunuh Pamannya Sendiri, Pemuda di Pamulang Jaga Warung Seperti Biasa

Megapolitan
Kecelakaan Rombongan SMK Lingga Kencana di Subang, Yayasan Akan Panggil Pihak Sekolah

Kecelakaan Rombongan SMK Lingga Kencana di Subang, Yayasan Akan Panggil Pihak Sekolah

Megapolitan
Soal Janji Beri Pekerjaan ke Jukir, Heru Budi Akan Bahas dengan Disnakertrans DKI

Soal Janji Beri Pekerjaan ke Jukir, Heru Budi Akan Bahas dengan Disnakertrans DKI

Megapolitan
Profesinya Kini Dilarang, Jukir Liar di Palmerah Minta Pemerintah Beri Pekerjaan yang Layak

Profesinya Kini Dilarang, Jukir Liar di Palmerah Minta Pemerintah Beri Pekerjaan yang Layak

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Lepas 8.000 Jemaah Haji dalam Dua Gelombang

Pemprov DKI Jakarta Lepas 8.000 Jemaah Haji dalam Dua Gelombang

Megapolitan
Jukir Minimarket: Jangan Main Ditertibkan Saja, Dapur Orang Bagaimana?

Jukir Minimarket: Jangan Main Ditertibkan Saja, Dapur Orang Bagaimana?

Megapolitan
Rubicon Mario Dandy Turun Harga, Kini Dilelang Rp 700 Juta

Rubicon Mario Dandy Turun Harga, Kini Dilelang Rp 700 Juta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com