BEKASI, KOMPAS.com - Pemilik rumah kontrakan Muhammad Nur (58) mengatakan, terduga teroris yang menyewa rumahnya selalu berkelit saat dimintai identitas.
Seperti diberitakan, dua terduga teroris ditangkap di Desa Setiadarma, Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi pada Jumat (27/10/2023).
Salah seorang dari dua yang ditangkap tersebut menyewa rumah Nur bersama istri dan anaknya di Dusun 3. Nur mengatakan, terduga teroris tersebut sudah lima bulan menyewa rumahnya.
Namun, ia mengaku tak ada aktivitas mencurigakan selama lima bulan ini.
"Curiga sih enggak, karena (kalau) keluar cuma ngomong izin berangkat kerja saja, enggak ada curiga. Cuma susahnya diminta identitasnya," ucap Nur saat ditemui di rumahnya, Sabtu (28/10/2023).
Baca juga: Polisi Sita Buku-buku dari Rumah Terduga Teroris di Bekasi
Nur mengaku sudah berkali-kali meminta Kartu Keluarga. Namun, tersangka teroris tak pernah mau menyerahkan.
"Ya kadang-kadang (berkelit), saya tanya sampai dua kali, pas tiga kali ya sudah enggak minta lagi, susah," ucap dia.
Nur menyebutkan, terduga teroris yang kini telah ditangkap itu hanya meyakinkan tanpa memberikan bukti padanya.
"Pengakuannya kalau saya minta 'Bapak mau apa? KK juga ada' jawabnya begitu. Dia enggak ngasih, enggak nunjukin juga. Sudah dua kali diminta tetap begitu saja," ujarnya.
Alhasil, setelah terjadinya penggerebekan, Nur tidak mengetahui asal terduga teroris yang menyewa rumahnya.
Kini, istri dan anak terduga teroris berencana mengakhiri masa sewanya.
"Tadi pengakuan si orangtua istrinya, Pak besok (Minggu) mau keluar tadi ngambil baju, saya enggak tanya tanggal berapanya, cuma dia bilang Minggu angkut barang," imbuh Nur.
Sebagai informasi, dua pria terduga teroris ditangkap Desa Setiadarma, Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi pada Jumat, sekitar pukul 07.00 WIB.
Keduanya ditangkap di tempat berbeda. Seorang ditangkap di Dusun 1, satu lagi di Dusun 3.
Polisi hanya membawa barang bukti sejumlah buku-buku dari rumah keduanya.