Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kereta LRT Jabodebek Ringan, Pakar: Tapi Kok Malah Cepat Rusak

Kompas.com - 30/10/2023, 20:14 WIB
Joy Andre,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Eksekutif Institut Studi Transportasi (Instran) Deddy Herlambang mengkritik soal belasan rangkaian kereta Lintas Raya Terpadu (LRT) yang kini masuk bengkel.

Belasan rangkaian kereta LRT yang masuk bengkel itu disebut perlu diperbaiki karena rodanya sudah aus. Deddy lantas mempertanyakan perihal masalah ini.

"Keretanya kereta ringan. Seharusnya asumsi ringan itu kan smooth, easy, mudah, gampang, tapi kok kenyataannya malah jadi cepat rusak," kata Deddy saat dihubungi Kompas.com, Senin (30/10/2023).

Baca juga: Roda Rangkaian Kereta Cepat Aus, Pakar Sebut LRT Perlu Diaudit

Deddy juga mengomparasi rangkaian kereta LRT dengan kereta api jarak jauh milik KAI, yakni lain Argo Parahyangan, Argo Anggrek, atau rangkaian Kereta Api Taksaka.

Sejauh catatannya, kereta-kereta jarak jauh itu baru akan diganti rodanya ketika sudah mencapai usia 12 tahun atau ketika jarak tempuhnya mencapai 1,5 juta kilometer.

Sementara LRT, yang notabene transportasi baru, justru sudah rusak setelah beroperasi dua bulan, terhitung sejak diluncurkan 28 Agustus 2023.

"Nah, LRT baru kemarin sore. Sejauh-jauhnya, mungkin mereka sudah menggunakan sejak tahun 2019. Tahun 2019 itu trek masih dinamis, lalu tes commisioning juga di sini. Mungkin ada yang gagal, kemungkinan roda-roda atau kampas rem itu kan seharusnya mereka sudah siap," tutur Deddy.

Baca juga: Belasan Rangkaian LRT Masuk Bengkel karena Roda Cepat Aus, Pakar: Didambakan tapi Mengecewakan

Untuk itu, akan menjadi langkah yang baik apabila pihak LRT mau mengaudit guna mencari apa yang sebenarnya terjadi.

"Saya mengusulkan perlu ada tim independen yang mungkin mengaudit atau menginvestigasi, sebenarnya yang ada missing-nya (kesalahannya) di mana," ucap Deddy.

"Sarananya yang salah atau prasarananya yang salah, atau spesifikasi relnya yang berbeda, atau spesifikasi rodanya yang beda. Jadi, itu harus diinvestigasi, jangan sampai saling menyalahkan," kata dia melanjutkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Megapolitan
Ribuan Polisi Amankan Aksi 'May Day', Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Ribuan Polisi Amankan Aksi "May Day", Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Megapolitan
Korban Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan, Jasad Mengapung 2,5 Kilometer dari Titik Kejadian

Korban Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan, Jasad Mengapung 2,5 Kilometer dari Titik Kejadian

Megapolitan
Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang, Lalin Sempat Tersendat

Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang, Lalin Sempat Tersendat

Megapolitan
Jalanan Mulai Ditutup, Ini Rekayasa Lalu Lintas di Jakarta Saat Ada Aksi 'May Day'

Jalanan Mulai Ditutup, Ini Rekayasa Lalu Lintas di Jakarta Saat Ada Aksi "May Day"

Megapolitan
Massa Aksi 'May Day' Mulai Berkumpul di Depan Patung Kuda

Massa Aksi "May Day" Mulai Berkumpul di Depan Patung Kuda

Megapolitan
Rayakan 'May Day', Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Rayakan "May Day", Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Megapolitan
Pakar Ungkap 'Suicide Rate' Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Pakar Ungkap "Suicide Rate" Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Megapolitan
Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi 'May Day'

Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi "May Day"

Megapolitan
3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

Megapolitan
Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

Megapolitan
Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDI-P

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDI-P

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com