Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Oknum TNI Pembunuh Imam Masykur Bawa "Airsoft Gun" untuk Takuti Korban

Kompas.com - 03/11/2023, 06:10 WIB
Nabilla Ramadhian,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Terdakwa Praka Riswandi Manik, Praka Heri Sandi, dan Praka Jasmowir membawa tiga buah airsoft gun saat menyiksa warga Aceh bernama Imam Masykur.

Kepala Oditurat Militer II-07 Jakarta Kolonel Kum Riswandono Hariyadi mengungkapkan, senjata itu digunakan untuk menakut-nakuti korban.

Adapun barang bukti tiga airsoft gun itu ditampilkan dalam sidang kasus pembunuhan Imam Masykur di Pengadilan Militer II-08 Jakarta, Cakung, Jakarta Timur, Kamis (2/11/2023).

"Dipakai untuk menakut-nakuti korban. Ini kan motifnya pemerasan," ungkap Riswandono di Pengadilan Militer II-08 Jakarta.

Baca juga: Sempat Saling Tatap Muka, Ibunda Imam Masykur Tolak Kehadiran Keluarga Pembunuh Anaknya

Meski demikian, Riswandono belum memerinci kapan para pelaku menggunakan tiga airsoft gun itu. Dia hanya memastikan bahwa senjata itu ilegal.

"Enggak ada izin (kepemilikan airsoft gun). Nominal (pembelian) kami tidak paham, tapi dibeli online. Kapannya (digunakan), nanti (diungkapkan) saat pemeriksaan terdakwa," ungkap Riswandono.

"Dibeli kapan, harga berapa, peruntukannya apa, akan ditanyakan pada persidangan selanjutnya ketika acara pemeriksaan para terdakwa," sambung dia.

Namun, jadwal sidang pemeriksaan tiga terdakwa belum diketahui. Sebab, agenda sidang selanjutnya pada Senin (6/11/2023) masih pemeriksaan saksi.

Ada enam saksi yang akan dihadirkan pada sidang berikutnya, salah satunya Briptu Toni Widya Wibowo selaku Banit Opsnal Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya.

Baca juga: Ibunda Imam Masykur Ingin 3 Oknum TNI Pembunuh Anaknya Dihukum Mati

Kemudian, Zulhadi Satria Saputra selaku sekuriti PT Ultra Sakti, tiga wiraswasta bernama Royke Pangau, Eko Purwanto, dan M Ulwi, serta seorang karyawan swasta bernama Umar.

Sebagai informasi, Imam Masykur diculik dari toko obatnya di bilangan Rempoa, Tangerang Selatan, lalu disiksa hingga tewas oleh tiga anggota TNI pada 12 Agustus 2023.

Ketiga pelaku adalah Praka Riswandi Manik dari satuan Paspampres, Praka Heri Sandi dari Direktorat Topografi Angkatan Darat (Dittopad), dan Praka Jasmowir dari Kodam Iskandar Muda Aceh.

Imam awalnya diculik untuk diperas. Imam kemudian disiksa di dalam mobil dan jasadnya dibuang ke sungai di Jawa Barat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com