Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pesan PSK Online, Pria di Tambun Jadi Korban Penganiayaan dan Pemerasan

Kompas.com - 03/11/2023, 17:21 WIB
Joy Andre,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

KABUPATEN BEKASI, KOMPAS.com - Sungguh apes CDP, pria di Bekasi yang jadi korban pemerasan dan penganiayaan usai memesan pekerja seks komersial (PSK) melalui aplikasi pesan singkat.

Kapolsek Tambun Kompol Stanlly Soselisa mengatakan, peristiwa yang dialami CDP bermula saat korban dan wanita yang dipesannya bersepakat untuk bercinta di sebuah kontrakan di Desa Sumberjaya, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Senin (31/10/2023) lalu.

"Mereka sepakat di harga Rp 200.000 dan membayar uangnya di kamar," kata Stanlly kepada wartawan, Jumat (3/11/2023).

Baca juga: Ulah Bengis Pasutri di Bekasi, Jual Remaja Lewat MiChat dan Paksa Layani 7 Pria Hidung Belang dalam Sehari

Setelah CDP berhubungan badan dengan wanita yang mengaku bernama Ayu, tiba-tiba datanglah dua pria berinisial AO (22) dan AR (23) ke kamar tempat korban bercinta.

Dua pemuda itu mencoba untuk memeras korban dengan meminta uang tambahan.

"AO meminta uang dengan dalih pembayaran kamar dan uang parkir sebesar Rp 300.000, tapi permintaan itu ditolak korban," jelas Stanlly.

Penolakan itu membuat dua pelaku marah. Sontak mereka juga meminta korban menyerahkan ponselnya.

Baca juga: Pria Menyamar Jadi Wanita di MiChat, 50 Orang Tertipu hingga Ratusan Juta Rupiah

Tak mau diperas oleh pelaku, korban mencoba melawan. Perlawanan itu direspons pelaku. Mereka langsung mengayunkan pedang pendek ke arah korban sebanyak empat kali.

"Korban mengalami luka robek bagian lengan kiri dan luka robek bagian kepala kiri," tutur Stanlly.

Dalam kondisi luka-luka, CDP lalu mencari pertolongan dan berhasil kabur.

"Penangkapan pelaku dilakukan beberapa hari setelah pelaku buron. Mereka ditangkap tak jauh dari lokasi kejadian," tutur Stanlly.

Barang bukti berupa satu bilah pedang berukuran pendek dan satu ponsel iPhone 7 plus ikut diamankan dari tangan pelaku.

Terkini, dua pelaku itu sudah ditahan di Mapolsek Tambun dan dimintai keterangan lebih lanjut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Transfer Uang Hasil Curian ke Ibunya Sebesar Rp 7 Juta

Pembunuh Wanita Dalam Koper Transfer Uang Hasil Curian ke Ibunya Sebesar Rp 7 Juta

Megapolitan
Pemulung Meninggal di Dalam Gubuk, Saksi: Sudah Tidak Merespons Saat Ditawari Kopi

Pemulung Meninggal di Dalam Gubuk, Saksi: Sudah Tidak Merespons Saat Ditawari Kopi

Megapolitan
Pemulung yang Tewas di Gubuk Lenteng Agung Menderita Penyakit Gatal Menahun

Pemulung yang Tewas di Gubuk Lenteng Agung Menderita Penyakit Gatal Menahun

Megapolitan
Polisi Ungkap Percakapan soal Hubungan Terlarang Pelaku dan Perempuan Dalam Koper Sebelum Pembunuhan

Polisi Ungkap Percakapan soal Hubungan Terlarang Pelaku dan Perempuan Dalam Koper Sebelum Pembunuhan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Kembali ke Kantor Usai Buang Jasad Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Kembali ke Kantor Usai Buang Jasad Korban

Megapolitan
Pemkot Depok Akan Bebaskan Lahan Terdampak Banjir di Cipayung

Pemkot Depok Akan Bebaskan Lahan Terdampak Banjir di Cipayung

Megapolitan
Polisi Buru Maling Kotak Amal Mushala Al-Hidayah di Sunter Jakarta Utara

Polisi Buru Maling Kotak Amal Mushala Al-Hidayah di Sunter Jakarta Utara

Megapolitan
Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan Meninggal Dunia

Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan Meninggal Dunia

Megapolitan
Polisi Selidiki Pelaku Tawuran yang Diduga Bawa Senjata Api di Kampung Bahari

Polisi Selidiki Pelaku Tawuran yang Diduga Bawa Senjata Api di Kampung Bahari

Megapolitan
'Update' Kasus DBD di Tamansari, 60 Persen Korbannya Anak Usia SD hingga SMP

"Update" Kasus DBD di Tamansari, 60 Persen Korbannya Anak Usia SD hingga SMP

Megapolitan
Bunuh dan Buang Mayat Dalam Koper, Ahmad Arif Tersinggung Ucapan Korban yang Minta Dinikahi

Bunuh dan Buang Mayat Dalam Koper, Ahmad Arif Tersinggung Ucapan Korban yang Minta Dinikahi

Megapolitan
Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Megapolitan
Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Megapolitan
Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Megapolitan
Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin 'Jogging Track'

Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin "Jogging Track"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com