JAKARTA, KOMPAS.com - Berita tentang anggota Badan Narkotika Nasional (BNN) RI yang pukul pengendara motor pakai pistol banyak dibaca pada Rabu (8/11/2023).
Video viral kecelakaan beruntun yang melibatkan 12 kendaraan di depan Revo Mall Town, Bekasi, juga diburu pembaca. Akibat kecelakaan itu, arus lalu lintas jadi tersendat.
Baca juga: Pedagang: Macet di Jalan TB Simatupang Biasanya sampai Jam 12 Malam
Kemudian, berita soal dugaan kematian pengusaha travel umrah bernama Hamka (50) karena penyakit terminal juga jadi berita terpopuler. Berikut paparannya:
epala seorang pengendara motor bernama Diki (40) dihantam pistol di depan RS UKI Cawang, Jalan Mayjen Sutoyo, Cawang, Jakarta Timur, Senin (6/11/2023) pagi.
Pistol itu milik aparatur sipil negara (ASN) di Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia (BNN RI) bernama Pahala Damaris Tambunan.
Kepala Biro Humas dan Protokol BNN RI Brigjen Sulistyo Pudjo Hartono mengatakan, kekerasan terjadi setelah Diki menendang motor Damaris. Baca selengkapnya di sini.
Baca juga: Kronologi ASN BNN Hantam Kepala Pengendara Motor Pakai Pistol Dinas di Cawang
Video viral di media sosial memperlihatkan kecelakaan beruntun di depan Revo Mall Town, Kota Bekasi.
Dalam video yang beredar, tampak sejumlah mobil menyeruduk kendaraan di depannya. Akibatnya, arus lalu lintas di sekitar lokasi menjadi tersendat.
Dalam video juga terdengar suara seorang pria yang membantu mengatur arus lalu lintas dan mengingatkan pengendara agar tidak berhenti tengah jalan. Baca selengkapnya di sini.
Baca juga: Dilaporkan ke Polisi, Ayah Mendiang Mirna Salihin: Sudah Enggak Ada Masalah
Kriminolog Universitas Indonesia (UI) Adrianus Meliala menduga, Hamka (50) menderita penyakit terminal sebelum akhirnya ditemukan tewas membusuk bersama balitanya AQ di Koja.
"Mengenai kenapa meninggalnya, untuk yang Koja ini pada konteks ayahnya, saya sih menduga, yang bersangkutan sakit terminal, misalnya jantung, lalu kumat dan enggak bisa ditolong lagi," kata Adrianus.
Dalam kasus ini, Adrianus mempunyai dua analisa tentang alasan NP sengaja membiarkan Hamka dan AQ meninggal dunia tanpa adanya laporan ke warga. Baca selengkapnya di sini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.