Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penipu dengan Iming-iming Lolos Masuk Akpol Bikin Korban Rugi Rp 1,6 Miliar

Kompas.com - 10/11/2023, 18:25 WIB
Wasti Samaria Simangunsong ,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Polres Metro Depok mengamankan pria asal Sragen berinisial DY (31) atas dugaan penipuan bermodus menjanjikan lolos Akademi Kepolisian (Akpol), Jumat (10/11/2023).

Kepada wartawan, DY mengaku ini adalah kali pertamanya melakukan penipuan dan berhasil meraup Rp 1,6 miliar dari korban, dengan iming-iming bisa meloloskan anak korban masuk Akpol pada 2022 lalu.

DY melakukan aksinya seorang diri, mulai dari mencari data hingga membuat kabar Telegram palsu yang menyatakan seolah anak korban lolos seleksi.

"Muncul ide, saya sendiri. Telegram bikin sendiri, nge-print sendiri, tanda tangan pakai crop-crop-an," ujar DY di Mapolres Metro Depok, Jumat (10/11/2023).

Baca juga: Kadishub DKI Ikut Periksa Dugaan Penipuan Pencari Kerja oleh Oknum PHL yang Coba Bunuh Polisi

Adapun aksi tersebut berlangsung pada Juni 2021. Saat DY dikenalkan oleh rekannya kepada korban.

Agar dipercaya korbannya, DY mengaku sebagai pengusaha yang punya kenalan pejabat tinggi di Mabes Polri.

"Dimulai dari tahun 2021 dengan cara meyakinkan korban, orangtua korban, kemudian menyatakan seolah-olah dia punya kenalan di Mabes Polri," ujar Wakasat Polres Metro Depok AKP Markus Simaremare dalam kesempatan yang sama.

Sehingga korban pun bersedia menyetorkan uang Rp 1,6 miliar kepada DY, dengan rincian transfer pertama Rp 1,250 miliar lalu disusul transfer berikutnya dan sisanya secara tunai.

"Dalam beberapa kali transaksi uangnya kepada tersangka sehingga kerugian sampai Rp 1,250 miliar, dengan kesepakatan Rp 1,6 miliar," ujar Simaremare.

Baca juga: Kasus Dugaan Penipuan Rekrutmen Kerja, Dua Pegawai Satpol PP Tangsel Diperiksa Inspektorat

Namun, saat pengumuman Akpol 2022 keluar, korban pun curiga lantaran nama anaknya tidak tercantum di website resmi.

"Kecurigaan korban itu setelah dilakukan pengecekan terhadap seleksi Akpol itu. Nama anak korban tidak ada dan ternyata telegram itu palsu dan kemudian dilaporkanlah ke Polres Metro Depok," tutur Simaremare.

Atas laporan tersebut, kepolisian lalu melakukan penyelidikan dan menangkap tersangka di Jawa Tengah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com