DEPOK, KOMPAS.com - Polres Metro Depok mengamankan pria asal Sragen berinisial DY (31) atas dugaan penipuan bermodus menjanjikan lolos Akademi Kepolisian (Akpol), Jumat (10/11/2023).
Kepada wartawan, DY mengaku ini adalah kali pertamanya melakukan penipuan dan berhasil meraup Rp 1,6 miliar dari korban, dengan iming-iming bisa meloloskan anak korban masuk Akpol pada 2022 lalu.
DY melakukan aksinya seorang diri, mulai dari mencari data hingga membuat kabar Telegram palsu yang menyatakan seolah anak korban lolos seleksi.
"Muncul ide, saya sendiri. Telegram bikin sendiri, nge-print sendiri, tanda tangan pakai crop-crop-an," ujar DY di Mapolres Metro Depok, Jumat (10/11/2023).
Baca juga: Kadishub DKI Ikut Periksa Dugaan Penipuan Pencari Kerja oleh Oknum PHL yang Coba Bunuh Polisi
Adapun aksi tersebut berlangsung pada Juni 2021. Saat DY dikenalkan oleh rekannya kepada korban.
Agar dipercaya korbannya, DY mengaku sebagai pengusaha yang punya kenalan pejabat tinggi di Mabes Polri.
"Dimulai dari tahun 2021 dengan cara meyakinkan korban, orangtua korban, kemudian menyatakan seolah-olah dia punya kenalan di Mabes Polri," ujar Wakasat Polres Metro Depok AKP Markus Simaremare dalam kesempatan yang sama.
Sehingga korban pun bersedia menyetorkan uang Rp 1,6 miliar kepada DY, dengan rincian transfer pertama Rp 1,250 miliar lalu disusul transfer berikutnya dan sisanya secara tunai.
"Dalam beberapa kali transaksi uangnya kepada tersangka sehingga kerugian sampai Rp 1,250 miliar, dengan kesepakatan Rp 1,6 miliar," ujar Simaremare.
Baca juga: Kasus Dugaan Penipuan Rekrutmen Kerja, Dua Pegawai Satpol PP Tangsel Diperiksa Inspektorat
Namun, saat pengumuman Akpol 2022 keluar, korban pun curiga lantaran nama anaknya tidak tercantum di website resmi.
"Kecurigaan korban itu setelah dilakukan pengecekan terhadap seleksi Akpol itu. Nama anak korban tidak ada dan ternyata telegram itu palsu dan kemudian dilaporkanlah ke Polres Metro Depok," tutur Simaremare.
Atas laporan tersebut, kepolisian lalu melakukan penyelidikan dan menangkap tersangka di Jawa Tengah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.